33

39.1K 2.4K 25
                                    


Haihai!

Gimana kabarnya?

Jangan lupa untuk follow! 🤩🫶


HAPPY READING~

Jam pelajaran olahraga telah selesai. Sekarang kelas Zea diberikan waktu untuk istirahat sebelum kembali melanjutkan pelajaran selanjutnya.

"Sumpah ini gue capek banget anjrot!" Sarkas Vania.

"Lo pikir cuma lo doang apa! Gue juga kali!" Jawab Reina yang masih sibuk mengatur nafasnya.

"Eh, ke kelas aja yok, disini tambah gerah" ajak Vania.

"Kalian duluan aja, Zea masih mau istirahat disini. Entar Zea nyusul" ucap Zea.

Ia benar-benar lelah setelah olahraga. Bahkan untuk berjalan ke kelas pun sangat berat rasanya.

Mereka pun mengangguk mengerti.
"Yaudah kita duluan"

Setelahnya, mereka bertiga berjalan pergi meninggalkan Zea yang masih duduk di bangku dipinggir lapangan.

Ia asik menonton teman sekelasnya yang sedang bermain basket di sana. Saking seriusnya menatap mereka, Zea sampai tak menyadari seseorang menghampirinya.

"Nih buat lo"

Zea mendongak. Ia menatap wajah orang yang tengah menyodorkan sebotol air padanya.

Itu Rafael.

Huh! Rafael lagi, Rafael lagi.

"Ngapain lo liatin gue gitu? Nih ambil" perintah Rafael.

Zea mengangguk kemudian menerima botol tersebut.

"M-makasih kak" Zea tersenyum kikuk.

"Lo gak masuk kelas?" Tanya Rafael.

"Enggak kak, Zea masih mau disini" jelasnya.

Rafael mengangguk paham.
"Kalo gitu gue pergi dulu"

Tanpa menunggu jawaban dari Zea, ia pun berbalik dan mulai melangkahkan kakinya menjauh.

Namun tiba-tiba.

"Awshhhh!"

"Zea! Zea!"

Rafael mendengar suara ricuh dari para siswa-siswi. Ia pun segera menoleh kebelakang.

Rafael tertegun. Ia melihat Zea yang mulai dikerumuni oleh beberapa siswa-siswi disana.

"Lo gimana sih! Makanya kalo main bola tuh liat liat!"

"Ya namanya juga gak sengaja"

"Zea, Lo gapapa kan?"

Zea hanya menggeleng pelan. Ia memegang kepalanya sembari menahan sakit.

Salah satu temannya berniat melempar bola kearah ring basket, namun lemparan tersebut melesat. Bola itu hanya mengenai pinggiran ring kemudian kembali terpantul.

Alhasil, pantulan bola tersebut mengarah pada Zea yang sedang meminum air. Ia ingin menghindari bola itu, namun terlambat.

Bola itu mengenai kepala Zea dengan cukup keras. Hal itulah yang mengundang perhatian siswa-siswi yang langsung menghampirinya.

Transmigrasi Viola [REVISI]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon