🌷 ARC 1 : TRANSMIGRASI

888 44 0
                                    

_______________

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

_______________




"Bum!"

Ruby terkejut, reflek membolakan kedua matanya begitu melihat sosok Reja berdiri di samping ranjangnya, dengan badan membungkuk dan wajah yang berdekatan dengan wajahnya.

Sontak gadis itu terperanjat sambil menyibak selimut.

"Eja? Sejak kapan? Kok bisa?" Ruby tampak linglung, menoleh ke sana ke mari memastikan keadaan.

Baru saja kemarin ia mengantar Reja ke terminal untuk berangkat ke luar kota. Namun kini cowok itu sudah ada di sini secara tiba-tiba.

Reja tersenyum manis. "Udah ga usah banyak tanya. Sekarang buruan gih mandi. Aku mau siapin sarapan dulu."

Meski masih linglung dan kebingungan, Ruby tetap memaksakan kedua kakinya memijak lantai dan pelan-pelan berjalan ke kamar mandi setelah meraih handuknya.

Yah, harusnya Ruby tidak perlu kaget begitu atas kehadiran pacarnya yang tiba-tiba. Reja kan memang penuh kejutan.

Sebagai info, Reja memiliki kunci cadangan kosan ini, makanya dia bisa keluar masuk seenaknya.

Sehabis mandi, Ruby duduk bersila dengan beberapa jenis makanan tersaji di hadapannya. Bukan hanya makanan untuk sarapan, tapi di sana juga ada manisan dan dessert yang membuat Ruby seketika berbinar melihatnya.

"Oleh-oleh dari luar kota. Kamu suka kan?" Melihat wajah Ruby yang seperti itu, tentulah Reja mengerti dan segera memaparkan.

"Iya, suka banget! Makasih, ayang!" Ruby merasa senang.

Reja dengan telaten mengambilkan piring berisi nasi untuk Ruby. Tak lupa menambahkan lauknya juga. Setelahnya, ia menuangkan segelas air putih untuk gadis itu.

Ruby makan dengan hati riang. Senangnya ada orang yang mau melayaninya dengan baik. Ruby sangat suka dimanjakan seperti ini!

"Abis ini kita jalan-jalan pagi, ya. Sambil jogging," kata Reja tak mendapat respon dari Ruby karena terlalu asik menikmati makanan.

"Denger, gak?" Reja mengulangi sembari menyentil telinga Ruby.

Ruby mengaduh, apapun ucapan Reja, dia mengiyakannya saja.

Rambut pendek seleher Ruby berayun-ayun ketika dirinya berlarian kecil. Di belakangnya, ada Reja yang senantiasa memantau pergerakannya. Sebenarnya, Ruby tidak terlalu suka keluar rumah. Ia tidak suka bertemu orang-orang. Itu menguras energi Ruby.

"Eja, sini! Jangan di belakang. Udah kayak bodyguard aja," ceplos Ruby sambil memelankan laju larinya, menunggu Reja agar sejajar dengannya.

Reja pun menyamai laju lari gadis itu.

"Eja, aku cape keluar rumah. Aku ga suka. Aku males ketemu orang-orang. Soalnya harus pura-pura senyum biar ga dibilang sombong. Mendingan aku nonton anime." Begitulah Ruby mengeluh.

ALAVENDERحيث تعيش القصص. اكتشف الآن