1

5.6K 490 7
                                    

Jika ada penghargaan untuk kategori wanita yang kerap mencari dan mendapatkan masalah, bisa jadi seorang Dita dapat dinobatkan menjadi juaranya.

Wanita berambut hitam panjang bergelombang itu memang mempunyai hobi terlibat dalam masalah. Baik masalah kecil ataupun masalah besar.

Seperti kali ini, dia kembali terlibat masalah karena menyetir dalam keadaan setengah sadar dan menabrak mobil seorang pria. Tidak parah memang, hanya saja Dita harus berurusan dengan pihak kepolisian karenanya.

Terang saja dia setengah sadar, ia baru saja pulang minum-minum bersama beberapa temannya disebuah klub malam dan nekad menyetir mobilnya sendiri.

Akibatnya, ia mengalami insiden dan harus berurusan dengan pihak yang berwajib karena mengemudi dibawah pengaruh minuman keras dan menabrak seseorang.

Sebenarnya antara Dita dan pria yang ia tabrak sudah berdamai dan ingin menyelesaikan masalah dengan cara kekeluargaan, namun saat kejadian itu terjadi ada polisi yang berada di lokasi dan membuat Dita harus menjalani beberapa tes.

Wanita itu juga harus menghabiskan waktu semalaman di kantor polisi, sendirian dan dengan keadaan kepala yang cukup sakit karena teler. Ia butuh tidur di tempat tidurnya yang empuk dan nyaman, bukannya menyandarkan kepalanya di meja pemeriksaan dengan posisi yang membuat punggungnya sakit seperti saat ini.

Apa boleh buat, hal-hal semacam ini sudah pernah Dita lewati sebelumnya.

Tapi ini jauh lebih baik, karena sebelumnya Dita pernah menginap di dalam sel sebuah Polsek karena terlibat perkelahian serius dengan seorang wanita di sebuah Klub. Sebenarnya bukan hanya dia yang ditahan, lawannya juga ikut ditahan disel yang berbeda karena mereka berdua terus bertengkar dan melempari kata-kata kasar satu sama lain hingga pihak yang berwajib memutuskan untuk mengurung keduanya didalam sel.

Untungnya Dita hanya menghabiskan waktu semalaman di dalam sel karena keesokan paginya 'sang penyelamat' datang untuk membebaskannya.

Dan sama seperti kali, si penyelamat juga datang untuk menjemputnya.

"Dit," terdengar suara berat seorang pria.

Suara yang tentunya sangat Dita kenal dengan sangat baik. Suara dari pria yang sudah ia kenal sejak enam belas tahun yang lalu.

Teman semasa sekolahnya dulu dan juga teman tidurnya sejak lima tahun yang lalu, dia adalah Joko Prabaswara DwiArmaya.

"Hello Darling!" Sapa Dita saat mengangkat pandangannya kearah Joko yang berdiri disampingnya.

"Ayo pulang." Ujar Joko pelan sembari membantunya berdiri.

"Udah selesai?" Tanya wanita itu dengan tatapan yang masih sayu, ia terlihat masih berada dalam pengaruh alkohol.

Joko tidak menjawab, tapi segera menyeret Dita keluar. Wanita itu juga sempat mendengar saat Joko berbasa-basi sebentar dengan beberapa petugas kepolisian sebelum mereka benar-benar keluar dari ruang pemeriksaan.

"Aku nggak mabuk darling, aku cuma ngantuk, terus nabrak, nabraknya juga nggak parah, cuma lecet....dikit." Dita terus mengoceh saat Joko membawanya kearah mobil wanita itu.

Pria berbadan tegap itu sempat berhenti untuk melihat bagian depan mobil teman wanitanya yang terbilang cukup spesial itu.

"Nggak parah kan Darling?" Dita ikut melihat kearah yang dilihat oleh Joko saat ini.

Wanita itu sedikit meringis saat menyadari bahwa bagian depan mobilnya cukup ringsek, dan lecet dibeberapa bagian.

Lagi-lagi Joko tidak menanggapi Dita, ia malah sedikit menarik tangan Dita untuk segera masuk kedalam mobil.

Sang pria membukakan pintu mobil dan mendudukkan Dita di jok penumpang, sementara pria itu berputar untuk masuk ke sisi pengemudi.

Dita memilih menyandarkan kepalanya, sementara Joko menyetir dalam diam.

"Jangan terus buat masalah, Dit." Tiba-tiba pria itu menegur Dita setelah beberapa saat memilih diam.

"Aku nggak selamanya bisa bantu kamu terus." Lanjutnya lagi.

"Aku nggak buat masalah, Prabas. Masalah yang selalu mendatangi aku." Jawab Dita santai sembari tertawa dan mengelus pundak Joko dengan jemarinya yang lentik.

"Tapi aku yakin kamu pasti selalu ada buat aku, buat bantu aku. Karena kamu Prabas aku!" Dita mengecup pipi Joko dengan kecupan yang cukup lama.

"Nggak selamanya." Balas Joko singkat tanpa menoleh.

"Selamanya." Dita tidak mau kalah.

****

Your Favorite MistressWhere stories live. Discover now