CHAPTER 14 : COEUR (PART 2)

738 101 12
                                    

2023. Bangkok, Thailand. Sebelum insiden di dalam toilet sekolah

POV : GUN

Hari itu hari minggu, Gun keluar dari rumahnya siang hari setelah ia selesai bermain dengan biolanya, hendak pergi ke seven eleven diujung jalan masuk di kawasan perumahan tempat gun tinggal. Mobil pick up berderet-deret hiruk pikuk berhenti disebelah rumahnya, mengangkut beberapa barang dan furniture-furniture rumah. seperti nya ada yang baru pindahan, Gun tidak terlalu peduli, dia melanjutkan berjalan kaki menuju seven eleven, membeli sekotak nasi babi panggang dan sebotol pepsi dingin. Bibi jha sedang cuti pulang ke desa tempat dia berasal ke provinsi chonburi. jadi tidak ada yang memasak makan siang untuk gun beberapa hari ini.

Gun berjalan ke sudut etalase seven eleven, ingin membeli beberapa camilan untuk menemaninya bermain game setelah makan siang nanti.

"Permisi gun, bisa bicara sebentar!" Seorang wanita berkata disampingnya, gun menoleh, dia melihat dari atas kebawah, apa gun kebetulan pernah memiliki teman gadis cantik ini namun dia lupa? gadis ini sangat cantik dengan rambut panjang bergelombang berwarna merah gelap seperti wine dan bermata hazel amber. tidak mungkin gun melupakan gadis secantik dia jika memang mereka pernah berteman sebelumnya. tapi jelas-jelas gun tidak salah dengar gadis ini memanggil namanya

"Hmm... kita saling kenal ya?" kata gun memastikan

"Ah, aku lunette, aku tetangga barumu"

"Oh jadi keluargamu yang hari ini pindah kesebelah? hai lunette kamu dari luar negeri? kamu bahkan terlihat tidak bisa bahasa thai" Kata gun melihat lunette yang sangat terlihat seperti 'Bule' tidak ada sedikitpun penampilannya yang terlihat seperti orang asia. lagipun dari tadi dia hanya berkomunikasi dengan bahasa inggris. sudah jelas dia bukan orang thailand.

"Oh, aku orang perancis, mom ku mengajar di bangkok international school, yang kemudian pindah ke niyomsil sekarang, bahasa thai ku sangat buruk, kamu tidak keberatan bicara denganku sebentar?"

"Oh aku sekolah di niyomsil, apa kamu juga pindah kesana dengan ibumu, kita bisa bicara diluar lunette"

"iya aku pindah ke niyomsil, mungkin kita akan sering bertemu disekolah gun. bagaimana kalau aku tunggu kamu di kafe sebelah seven eleven ini? kulihat tempat itu lebih nyaman untuk bicara. I'll treat you some drink!" Kata lunette sambil menunjuk kafe kecil yang hanya memiliki beberapa pasang kursi disebelah seven eleven yang sedang mereka singgahi.

"Ok, kamu bisa kesana duluan, aku akan menyusul." Kata gun, yang kemudian segera pergi kekasir membayar belanjaannya, lalu pergi ke kafe sebelah menyusul lunette yang sudah pergi kesana duluan beberapa menit lalu ketika gun mengantri dikasir.

Mereka duduk di kursi paling pojok dekat jendela, sepertinya Lunette sengaja memilih posisi ini agar pembicarannya tidak terdengar orang lain. Lunette sudah memesankannya segelas Mojito, karena cuaca bangkok sangat panas saat itu, minuman soda dengan perasan jeruk lemon dan daun mint yang dipesan lunette untuknya itu pastilah menyegarkan tenggorokan gun.

"Jadi apa yang ingin kau bicarakan lunette" Gun membuka pembicaraan setelah menyeruput Mojito-nya

"mmm... Aku mau bicara soal Heart"

"Heart? apa maksutmu?"

"Kamu tidak tau siapa heart?" Kata Lunette, gun hanya menggelengkan kepala

"Itu Tinn, apa kamu tau tentang renkarnasi?" Tambah Lunette, mendengar kalimat itu Gun yang menyeruput Mojito, langsung berhenti, Mojito itu baru sampai ditengah sedotan, belum menetes di lidah gun, mereka turun kembali kedalam gelas, karena gun melepaskan sedotan dari mulutnya, berganti menatap lunette dengan serius.

SUNEIDESIS (KATA HATI) HEART-LIMING STORY.Where stories live. Discover now