8- Cimol

141 18 3
                                    

hai haii

aku kembalii🕊🕊

gimana kabar kalian??

sebelum baca jangan lupa vote terlebih dahulu!!

happy reading

🐝🐝



****

"Sana masuk, cuci muka, cuci tangan, cuci kaki langsung tidur. Gaada begadang."

Sandrinna memutar bola matanya malas. Kini seharusnya pertandingan sudah di mulai, ia benar-benar malas kepada ketua Geng nya itu. Terus saja mengganggu dirinya ingin mengikuti balap liar, padahal ia sudah lama tak mengikuti pertandingan yang mungkin waktu sebelum masuk REGANAR Gang Sandrinna dalam seminggu 3 kali ia bisa mengikuti balapan itu.

"Lo tuh nyebelin tau gak?"

Sandrinna memukul lengan cowok itu keras. Ia benar-benar kesal kepada ketua Gengnya, Rey terkekeh pelan melihat wajah kesal Sandrinna.

"Nggak tau. Kasih tau dong..."

"IHHH beruntung lo jadi anak Bunda, kalau bukan udah gue hajar lo sampai babak belur," ungkap Sandrinna.

Rey terkekeh pelan. "Emangnya berani?" tanya Rey. Sandrinna menghela nafasnya kasar, ia sangat kesal dengan Rey. Rey jadi teringat, waktu itu Sandrinna berkelahi dengan siswi di sekolah. Perempuan itu sampai babak belur di seluruh wajah, bahkan hidung perempuan itu sampai mengeluarkan darah.

"Berani, tapi nggak deh takut lo nangis terus ngadu sama Bunda."

"Bilang aja takut," ujar Rey.

Plak

Satu tamparan mengenai pipi kiri cowok itu, Rey tersentak terkejut apa yang dilakukan perempuan itu.

"Gimana sakit? Atau kurang?"

****

"Aduh...kok Rey belum pulang!!"

Bunda sedang menunggu putranya itu pulang, padahal tadi cowok itu bilang akan pulang sebentar lagi. Tapi nyatanya belum ada keberadaan cowok itu. Bunda benar-benar khawatir dengan putranya, kecemasan di dalam diri terus saja memenuhi pikiran Bunda.

Motor Ninja berhenti di depan rumah, Bunda menghela nafasnya lega. Akhirnya Rey sudah pulang dengan selamat, Bunda melangkahkan kakinya menghampiri Sang Anak.

"Kamu ini darimana sih Rey... Bunda tuh khawatir sama kamu!!"

Rey pun salim terlebih dahulu kepada Sang Bunda. "Maaf Bun... aku tadi ada urusan sebentar," jawab Rey sambil tersenyum. Bunda tidak heran ketika anaknya pulang larut malam, tapi entah kenapa setiap kali anaknya itu ingin keluar malam pasti saja perasaan Bunda selalu cemas.

"Yaudah masuk, biar motor kamu di masukin ke garasi sama Pak Adi," ujar Bunda. Keluarga Rey memang memakai penjaga keamanan. Akhirnya Bunda dan Rey pun melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah, dan tidak lupa Bunda mengunci pintu utama.

"Bunda istirahat ya, Eja juga mau istirahat," ucap Rey.

"Iya, Good night anak Bunda..."

EzanaWhere stories live. Discover now