27.

515 51 22
                                    


Bc squad pun kini kembali ke kamarnya masing masing, sudah jelas dan tak heran dengan romet kamarnya itu siapa.

BUGHHHH 'suara pukulan ke tembok terdengar begitu merdu ia Manda memukulkan tangannya sendiri ke tembok meluapkan emosinya disana, apakah dia gasadar sendari tadi orang yang berada didekatnya itu sempat kaget dan terheran heran

"Man, lu apa apaan si gajelas banget dah" ujar Indira

"Diem dir" ujar Manda

"Lu kenapa si lu masih emosi?" Ujar Indira

"Menurut lu?" ujar Manda menatap tajam Indira

"I-yaa udah iya gue tau lu emosi tapi ya gausah nonjok nonjok gitulah kasian tangan lu" ujar Indira

"Urusan gue dir, gakpapa tenang aja" ujar Manda

"Gausah kebanyakan ngelak gausah apa apa pake emosi gausah so gakpapa noh tangan lu berdarah" ujar Indira

Manda pun melirik tangannya dan benar saja kata temanya itu tangannya berdarah usai menonjok tembok

"Apa mau bilang gakpapa lagi? Makanya kalo apa apa tu jangan pake emosi perih kan lu" omel Indira

"B aja ko" ujar Manda

"Halah, sini gue obatin" ujar Indira lalu dia pun membawa Manda untuk duduk di pinggir ranjangnya itu sembari menunggu Indira mengambil betadin dan hansaplas

"Siniin tangan lu" ujar Indira lalu Manda pun mengulurkan tangannya

Awsss' ringis Manda

"Yeuh katanya gakpapa ini malah meringis gimana si" ujar Indira

"Sakit tau" ujar Manda

"Halah jagoan ko bisa ngerasain sakit juga, tadi kemana aja tu sampe nonjok tembok ya ga bersalah gitu?" ujar Indira

"Udah ah dir iya iya gue salah udah deh maap" ujar Manda lalu dia pun menarik tangannya paksa dari Indira yang sedang mengobatinya

"Belum selesai itu jangan mulai deh" ujar Indira

"Gamau udah sembuh gue" ujar Manda, tanpa ba-bi-bu Indira pun menarik kembali tangan Manda dengan paksa hingga akhirnya...

DERRRR





















Mata mereka bertemu secara berdekatan, detak jantung keduannya seperti lari maraton, kini juga nafas mereka saling memburu ntah apa yang dirasakan mereka

"Buset jantung gue" batin Manda

"Apaan apaan ini ko bisa bisanya jantung gue berdegup sekencang ini" ujar Indira

Ntah dari mana asal setan itu sehingga membuat mereka seperti menginginkan sesuatu

*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*

Kini Indira memiringkan kepalanya memejamkan matanya dan menghela nafas panjangnya dengan halus, lain dengan Manda yang kini melihat semua wajah Indira dengan inteks namun tatapannya kini beralih ke bibir Indira yang tebal dan pink

Manda pun mulai memejamkan matanya, ntah dorongan apa yang membuat dirinya berani mencium bibir Indira itu.

Cup
Cup
CUPP'

Kecupan yang diberi Manda ke bibir Indira itu cukup lama, dari keduanya tak ada pergerakan sama sekali, namun Manda malah melumatnya sontak Indira pun meringis

BEST CIRCLE SEASON 2✔️حيث تعيش القصص. اكتشف الآن