Tuduhan Menyakitkan

151 127 172
                                    

"Di khianati dan tidak dipercayai oleh orang tersayang itu sama-sama menyakitkan"





Assalamu'alaikum, gimana kabarnya guisss? ✌🏻

Maap ya baru update chapter baru soalnya di rl lagi sibuk bnget🙏😭😭

Cuss langsung baca aja... 😘




🌹Happy Reading 🌹





Kejadian Waktu Erika SMP, 2019

Erika yang baru keluar dari perpustakaan sambil membawa beberapa buku mendadak heran ketika mengetahui bebarapa orang terlihat serius bicara di lorong. Samar-samar telinganya ini mendengara tentang Guru BK ketika melewati segerombolan gadis, tapi Erika tidak mau mendengarnya dan terus berjalan.

Namun,  Erika terus menerus mendengar kata Guru BK dan razia ketika melewati beberapa orang. Sampai akhirnya Erika memilih minggir ke dekat tembok pembatas dan pura-pura membaca buku yang ia bawa. Untuk sekedar menggali informasi dari tiga orang cowok di sampingnya, siapa tahu dari mereka ia bisa mendapatkan jawaban. 

 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Eh katanya mau ada razia kelas," ucap cowok bertubuh gempal sambil memakan rotinya.

"Yang bener lu?" tanya seorang cowok dengan seragam yang dikeluarkan, mukanya kelihatan panik sekali.

"Seriusan bro." Cowok bertubuh gempal itu menelan makanannya. "Gue dapat info sendiri dari anak osis. Bahkan semua kelas sekarang lagi heboh dengar berita itu," Lanjutnya.

"Waduh kayaknya gue harus nyembunyiin barang penting gue." Cowok yang terlihat urakan tadi langsung masuk ke kelasnya dan Erika masih membuka bukunya sambil sesekali melirik kearah mereka.

"Kok bisa ada razia? ada apa emangnya?"

"Katanya ada yang nyembunyiin minuman keras dikelas makanya ada razia. "

"Buset, siapa tuh yang berani bawa gituan ke sekolah?Masa sih Toni tadi."

Erika merasa cowok yang masuk ke kelas tadi dengan muka panik itu namanya Toni. Ia sedikit terkejut ketika mendengar ada yang membawa minuman keras di sekolah.

"Ada yang nyembunyiin minuman keras?" Batinnya dalam hati.

"Nggak, dia itu masuk cuman mau nyelametin rokoknya aja."

Setelah mendapat informasi yang jelas, Erika menutup bukunya lalu kembali berjalan menuju ke kelasnya.

"Kira-kira siapa yang bawa minuman keras di sekolah?" Gumamnya. Mana bisa ada seseorang membawa minuman keras di sekolah, hemm berani sekali. Tapi ia tidak panik sama sekali toh ia juga tidak membawa sesuatu  yang mencurigakan.

****

Dari kejauhan mata Erika mendapati banyak manusia berseragam putih abu berkerumun di depan lorong kelasnya, hal ini semakin membuat dirinya bingung mengapa mereka berkumpul di depan kelasnya. Apakah razia dikelasnya semenarik itu bagi mereka.

LUKA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang