•🦋• 03

1.1K 174 57
                                    

•🎼• Childhood

•🎼• Childhood

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

••oOo••

Renza POV

Saat pertama kali bertemu lagi dengan kedua orang tuaku setelah kematian nenek, aku tidak terlalu ingat bagaimana perasaan ku saat itu.

Aku menghabiskan masa kecil ku dengan nenek, dan terbiasa tanpa kehadiran kedua orang tuaku. Aku tidak tahu harus merespon seperti apa.

Yang aku ingat, mama bilang aku akan tinggal bersama mereka lagi di ibu kota. Jadi aku hanya menurut.

Mama datang sambil menggandeng tangan Wilona yang baru berusia 10 tahun. Tanpa papa dan kak Dimas.

Itu artinya 10 tahun lamanya aku di rawat oleh nenek, karena tak lama setelah kelahiran Wilona aku pindah ke rumah nenek.

Setelah pemakaman nenek, aku benar-benar pergi dari desa tempat aku di besarkan. Desa itu tidak terlalu jauh dari ibu kota, cukup menempuh perjalanan darat selama beberapa jam.

Ketika tinggal dengan mama dan papa, aku merasa tidak sebahagia saat tinggal dengan nenek.

Di rumah mama dan papa, aku mungkin mendapatkan semua fasilitas yang selama ini tidak aku dapatkan saat dengan nenek. Namun sebagai gantinya, aku tidak mendapatkan kasih sayang yang selalu nenek limpahkan padaku.

Mama dan papa selalu sibuk.

Papa dengan pekerjaan nya, dan mama dengan Wilona serta tugas-tugas rumah.

Saat di rumah mama dan papa, aku juga seringkali di tuntut banyak hal.

Aku harus bisa seperti kakak.

Kak Dimas adalah anak yang pintar di bidang akademik. Nilainya sempurna, dan selalu di banggakan oleh mama dan papa. Kak Dimas menjadi standar mama dan papa untuk ku dan Wilona.

Wilona mungkin bukan masalah, karena meksipun sakit-sakitan, Wilona juga anak yang pintar dan mudah memahami apa yang di ajarkan. Guru yang mengajar Wilona di rumah sering memuji dan membanggakan Wilona, membuat mama dan papa tentu saja terpuaskan.

Berbeda dengan aku yang biasa saja.

Nilaiku tidak tergolong jelek, tapi bukan yang paling bagus di kelas.

Aku hanya berada di jajaran peringkat 10 besar di kelas.

Ketimbang belajar menghitung ataupun menghafal, aku lebih suka hal-hal berbau non akademik seperti kegiatan seni.

Aku suka melukis. Aku suka menyanyi. Aku suka bermain alat musik.

Namun mama dan papa tidak suka aku melakukan semua itu.

"Mama, coba lihat gambar Rere. Bu guru bilang gambar ku bagus!" Renza menunjukkan hasil gambaran yang ia buat dengan sungguh-sungguh, pada sang mama yang tengah membaca selembar kertas sambil tersenyum, entah kertas apa itu.

At The End Of My Time | NORENWhere stories live. Discover now