BAGIAN 53

8 1 0
                                    


Tok tok tok.

Easter mengetuk pintu rumah Crew. Di sebelahnya terdapat Vele yang menenteng makanan untuk mereka bagikan kepada anak-anak Crew. Pintu akhirnya terbuka dan kebetulan sekali Crew lah yang keluar saat itu.

"Oh kalian. Ayo mari masuk," kata Crew sembari memberi jalan masuk untuk kedua orang ini. Vele masuk lebih dulu disusul oleh Easter di belakangnya. Crew membawa mereka ke ruang tamu.

"Ma. Ke sini sebentar. Ada tamu," teriak Crew memanggil sang istri. Vele mengedarkan pandangannya di dalam rumah keluarga ini. Semuanya terlihat rapi dan sederhana. Serta tak banyak barang-barang yang dipajang.

Kemudian istri Crew pun datang, dia terkejut melihat keberadaan Vele dan Easter. "Ma. Tolong buatkan minuman," perintah Crew kepada istrinya. Wanita itu mengangguk dan langsung pamit pergi.

"Di mana anak-anak?" tanya Easter.

"Mereka bermain di halaman belakang. Biasalah, tempat favorit mereka, sama seperti kita dulu saat kecil," jawab Crew yang diakhiri dengan suara tawanya. Easter pun juga sama tertawa ketika mengingat masa lalu.

"Bolehkah aku bertemu mereka? Oh iya, kami tadi membeli sedikit lebih banyak makanan. Ada untuk si kembar juga. Ini," tutur Vele sembari memberikan bingkisan yang ia bawa.

Crew menerimanya dengan tak enak hati. Jika dia menolak, mungkin Easter dan Vele akan berpikir yang tidak-tidak tentangnya. "Kalian tidak perlu melakukan ini. Tapi, terima kasih banyak untuk pemberiannya," kata Crew. "Aku akan menyimpan ini dulu, sekalian memanggil si kembar," kata Crew.

"Ah, tidak perlu. Apakah boleh aku ke tempat mereka saja?" tanya Vele hati-hati.

"Tentu boleh. Ayo akan aku antar," sahut Crew.

"Aku akan menunggu di sini saja," lanjut Easter. Vele pun pergi mengikuti Crew semakin ke dalam rumah. Mereka melewati area dapur yang mana ada istri dari Crew. Vele sempat menyapa dan kembali melanjutkan jalan.

Hingga mata Vele menangkap dua sosok di luar pintu. "Owen. Olive. Lihat siapa yang datang," panggil Crew dan membuat kedua bocah itu langsung menoleh. Vele tersenyum hangat, keduanya langsung berlari menuju ke Vele berada.

"Tante Pele!" teriak mereka bebarengan. Crew memang memberitahu kedua anaknya perihal nama Vele dan Easter. Tetapi karena mereka masih kecil, jadi mereka hanya bisa memanggil Pele. Nama Easter juga terkesan susah untuk mereka sebutkan. Dan jalan pintasnya mereka akan memang Om Es. Cukup lucu memang.

Vele mencium pipi mereka masing-masing. Kedua anak kembar ini juga mencium balik kedua pipi Vele.

"Kalian bermain apa? Tante boleh ikutan?" tanya Vele. Crew pun pergi meninggalkan wanita itu bersama kedua anaknya. Dia kembali ke ruang tamu untuk menemani Easter.

"Kita lagi main pasir, Tante," jawab Owen menunjuk bak pasir di sana. Vele berdiri dan menuntun mereka ke tempat itu.

"Wah. Siapa yang buat ini?" tanya Vele menunjuk tumpukan pasir yang dibuat seperti bak istana. Sayangnya karena mereka masih kecil, jadi hasilnya pun tidak terlalu sempurna.

"Ini istana punyaku, dan ini punya Olip. Punya Olip jelek kan Tante? Lihatlah, dia tidak membuat ujungnya runcing," terang Owen yang mengejek milik saudara kembaranya itu.

Vele pun menggeleng. "Owen. Kamu tidak boleh begitu. Begini. Tante juga memiliki kembaran namanya Tante Vale. Mukanya mirip sekali dengan Tante Vele. Dulu kami hidup terpisah sedari kecil, tetapi ketika dewasa kami dipertemukan. Beruntunglah kalian yang saling bersaudara bisa berkumpul bersama sejak masih kecil. Kalian harus saling menyayangi, jangan sering bertengkar ya."

DOUBLE V ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang