06. Harapan Semu

55.8K 6.1K 2.8K
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

"Perempuan akan terlihat semakin cantik saat dia memiliki sikap lembut dan keibuan."

Arshaka Farzan Ghaziullah El-Zein
.
.

Spam 💜💜 duluu!!

Sore harinya Farzan sudah kembali ke rumah setelah tadi berhasil menangkap buronan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sore harinya Farzan sudah kembali ke rumah setelah tadi berhasil menangkap buronan. Segalanya benar-benar dipermudah, mungkin ini karena doa bunda setelah Farzan benar-benar tulus memohon doa dan restu sebelum berangkat tadi.

Bayangkan saja, Farzan dan tim tidak perlu berusaha keras. Hanya menunggu di pinggir jalan dengan identitas sebagai ojek online, pelaku datang sendiri, bahkan dengan kondisi jatuh dari sepeda sehingga mudah untuk menangkapnya.

Sekarang Farzan sedang berada di butik menemani Zayra bermain air di samping butik. Lihatlah, bayi menggemaskan itu tampak kegirangan bermain air.

"Zayra, sudah main airnya ya. Nanti dimarahin Bunda loh," Farzan berusaha membujuk keponakannya itu.

"Ndak au, Oom. Ay main aiy," sahut Zayra semakin asyik mengarahkan selang air ke badannya.

"Nanti Oom dimarahi Bunda, Sayang. Tadi Bunda bilang gini..ekhm.."

"Farzan, Kakak minta tolong jagain Zayra ya. Dia lagi main air, nanti kalau sudah sepuluh menit bawa ke kamar mandi," Farzan menirukan ucapan Haura sebelumnya.

Alih-alih menggubris, Zayra asyik sendiri dengan selang airnya.

Farzan hanya bisa geleng-geleng kepala. "Lucu, gemesin, tapi agak ngeselin dikiiiiit." Farzan mendekatkan jari jempol dan telunjuknya mengisyaratkan kata sedikit yang ia ucapkan.

"Tapi nggak papa, belajar jadi Ayah sebelum punya anak sendiri," ucap Farzan tersenyum membayangkan kelak ia akan menjadi ayah dan jika beruntung bisa memiliki anak perempuan.

"Oke, Farzan. Mari lebih lembut lagi membujuk Zayra," ucapnya kemudian berjalan mendekat ke arah Zayra.

"Zayra Say-"

Byurr!

Zayra mengarahkan selang airnya tepat ke arah wajah Farzan hingga laki-laki itu tidak sanggup membuka matanya karena air terus menghujam wajahnya, bahkan sekarang pakaiannya yang baru saja diambil dari lemari basah kuyup.

"Zayra..Zayra..sudah, Nak. Om basah semua," Farzan berlari mundur menghindari keponakannya itu. Namun bukannya berhenti, Zayra terus mengejar omnya hingga jadilah mereka bermain lari-larian.

"Hahahaha, Oom jeyek," ejek Zayra sambil tertawa cekikikan.

"Apa kamu bilang, hm? Sini Oom tangkap."

"Oom jeyek," Zayra berucap lebih keras sambil berlarian.

"Hap! Zayra ketangkap! Diborgol dulu yuk!" Farzan pura-pura memborgol tangan Zayra hingga membuat gadis kecil itu berusaha melepaskan diri.

Lentera Takdir (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang