6. CALVINNDRA ABYAAZ DEWANGGA

96 74 36
                                    

"Baik, sampai sini ada pertanyaan?" ucap seorang guru Sejarah.

"Bu mau nikah sama aku, gak!" teriak siswa berambut gondrong di pojok sebelah kiri.

Hal itu sontak membuat seisi ruang kelas penuh dengan gelak tawa.

"Gosok gigi dulu, Lo. Baru di terima sama Bu Reta!" balas seorang siswi berkacamata bulat.

"Enak aja, gini gini gue punya gigi emas woi!"

"Iya emas berkarat,"

"HAHAHAHA ANJIRR"

Bu Reta hanya geleng geleng kepala melihat tingkah laku anak muridnya. Hal ini memang sudah biasa jadi tak heran lagi.

"Sudah sudah, kok jadi ribut gini sih." Bu Reta mengedarkan pandangan nya, "Oh iya, Ibu kok ga lihat Hazel hari ini. Kemana dia?"

"Em itu bu, katanya-"

"Mulung kali Bu"

"HAHAHAHAHA"

"Jual diri Bu!"

"HEH, BANGSAT BISA DIEM GAK LO?!" Emily Berdiri, ia Berteriak kesal ketika mendengar kalimat yang terlontar dari Diar dan Egi.

"APA, GA TERIMA?! BIASANYA JUGA KALO KITA NGEJEK HAZEL LO DIEM!"

"EMILY, EGI, DIARR!"

Emily menatap nyalang Diar dan Egi, Begitu juga sebaliknya.


"Si Emily tumben banget bela Hazel"

"Diar, Egi. kamu itu udah kelas tiga. Jangan kayak gitu, Bagaimanapun juga Hazel itu teman kelas kamu"

"Iya Bu, saya minta maaf."

Ucap Diar Dan Egi dengan wajah yang memberengut kesal.

"Banci banget Lo, Egi Sugigi!" desis Emily yang tentu saja di dengar beberapa murid disana.

"Pelajaran hari ini ibu sudahi, jangan lupa kerjakan PR halaman 66. Terimakasih,"

Setelah mengucapkan itu, Ibu Reta meninggalkan ruang kelas XII IPS 2.

Kelas kembali rusuh membuat mereka yang tak suka keramaian menelungkupkan kepalanya diatas meja.

Hazelnut, Lo dimana si?!
09.25

🦋🦋🦋

Entah apa yang membawanya kesini, saat ini Hazel sedang berada di rooftop sekolah. Ada perasaan yang sangat mengganjal dihatinya.

Perkataan beberapa teman di kelasnya membuat ia gundah dan bersedih. Bohong katanya ia baik baik saja, sekuat kuatnya manusia pasti ada saja perasaan tak enak jika di perlakukan seperti itu.

Ia menundukkan kepalanya kebawah, dengan kedua tangan yang meremas pembatas pagar rooftop. Bahunya bergetar, air mata mengalir membasahi pipinya yang putih.

"Gausah nangis, cengeng banget jadi cewek"

Hazel mendongakkan kepalanya keatas dan menoleh. Ia sedikit terkejut melihat laki laki yang berada di sampingnya sekarang. Perasaan sakit dan juga amarah menjadi satu.

Everything Will Be Fine [Calvinndra]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt