Cemburu.

65 6 1
                                    

"Sarapan! Naya! Oppa! Ayo turun, mommy sudah masak!"

Triak Hera dari bawah dapur, ia sedang menata beberapa piring dan makanan disana.

"Eughh jam berapa ini"

Naya berusaha membuka mata nya dan melihat ke handphone, ternyata sudah jam 07.30

Akhirnya Naya berusaha bangkit dari kasurnya, namun ada sebuah tangan kekar yang melilit pinggangnya, Naya pun membalikkan tubuhnya dan menatap siapa yang ada di sana.

"Yaa! Daddy? Kenapa dia bisa disini, apa? (Naya membuka selimutnya dan...) Huftt astaga ku kira duda nakal ini macem-macem huh, Daddy bangun, ayo sarapan, mommy sudah triak dari tadii"

Ucap Naya mengguncang tubuh Jimin dengan sedikit tepukan di pipinya.

Akhirnya yang merasa di ganggu itu pun bangun sembari menghusap matanya.

"Emm kenapa sayang? Daddy masih lelah emm"

Jawab Jimin malah kembali tidur.

"Ya ampun Daddy kita sarapan dulu, ku pukul mau?"

Ancam Naya.

"Baiklah, tapi morning kiss dulu hm"

Ucap Jimin memajukan wajahnya.

"Tidak ada morning kiss morning kiss, ayo bangun dan mandi, setelah itu kita ke bawah untuk menemui mommy" Naya.

"Tidak mau, jika tidak ada morning kiss"

Sambung Jimin sembari kembali rebahan.

"Astaga, ya sudah iya sini"

Naya mencium pipi Jimin dan langsung bangkit.

"Cepat mandi"

Jimin tersenyum lalu pergi ke kamar mandi.

Skip beberapa saat setelah mereka sudah siap, akhirnya turun, di awali dengan Naya duluan, dia turun dan langsung duduk untuk makan.

Disana ada Hera dan beberapa pembantu di dapur.

Naya mengambil sarapan dan langsung makan walaupun Hera sempat melirik, tanda tidak sopan.

"Morning semua"

Sapa Jimin yang baru saja turun dari tangga lalu langsung menuju Hera.

"Morning oppa"

Hera tersenyum, jimin pun mencium pipi Hera dan mengelus rambut nya.

Belum saja mereka duduk, Jimin sudah melihat lirikan Naya yang menatap pemandangan yang menjijikan itu baginya.

Walaupun begitu Naya tetap diam dan makan, Hera dan Jimin pun menyusul makan.

"Naya, kapan kau akan menikah? Mommy dengar kau sudah memiliki pria em?"

Tanya Hera membuat Naya dan Jimin langsung menatap Hera.

"Ada apa? Bukan kah begitu?" Hera.

"Sejak kapan mom? Jangan menambah nambah"

Ucap Naya menghentikan makan nya lalu pergi dari meja makan.

"Hera, apa yang kau lakukan? Naya mungkin tidak memiliki hal semacam yang kau omong itu ck!"

Jimin pun ikut pergi dari sana mencari Naya.

Naya duduk di balkon kamar nya, ia memainkan handphone nya.

Tiba tiba ...

Cup.

Naya membulat kan matanya, first kiss nya sekarang di ambil daddy tiri nya.

"Kenapa kau pergi? Daddy belum selesai makan"

Ucap Jimin memegang tangan Naya.

"Lalu kenapa Daddy kesini? Makan saja sana dengan dia, malas!"

Jawab Naya membuang wajah.

"Gadis daddy cemburu? Sayang lihat daddy, mungkin ini suatu kenyataan yang sangat konyol, tapi ketahuilah Daddy lebih mencintai mu dari pada mommy mu, istri Daddy"

Mendengar pengakuan Jimin, Naya langsung menatap mata Jimin.

"Daddy tidak sedang sakit?"

Tanya Naya sembari memegang kening Jimin.

"Tidak chagi, Daddy baik jika ada di dekat mu em, daddy tau kau akan kaget, tapi cinta tidak bisa bohong, jalani dengan daddy em?"

Ucapan Jimin benar benar membuat Naya frustasi, bagaimana bisa? Daddy tirinya itu menyukai nya?.

"Jawab daddy sayang, kau mau kan? Kita jalani mulai sekarang" Jimin.

"Tapi mom--"

Belum sempat Naya bicara Jimin lebih dulu melumat bibir manis Naya, decitan bibir mereka terdengar jelas dari kamar itu.

"Emmpthh daddhh"

Naya mendorong dada bidang Jimin agar menjauh, ia mengambil nafas dengan dalam, sekarang Naya benar benar ngos-ngosan.

"Daddy mah membunuh ku? Aku tidak semahir itu"

Ketus Naya sembari menghusap bibir nya yang basah.

"Haha, tenang, Daddy akan mengajarkan mu bagai bermain dengan begitu berirama, kau akan mahir setelah itu em"

Ucap Jimin tanpa beban.

"Ck, sudahlah daddy begitu mesum huh!" Naya.

"Mulai sekarang daddy hanya akan mesum dengan mu, ingat itu honey"

Jimin memeluk pinggang Naya dan menghirup aroma khas dari leher Naya.

"Dadd, kau tidak takut mommy minta cerai?"

Tanya Naya menghisap jangan Jimin yang melingkar di pinggang nya.

"Tidak, kan sekarang daddy ada kamu, jika mommy mu itu minta cerai itu bagus, daddy akan segera menikahi mu"

Jelas Jimin terang terangan.

"Ih! Enak saja, masa iya semua di embat, mommy lalu aku? Apa kata orang nanti dad"

"Biarkan saja, Daddy bisa membeli semua mulut manusia di luar sana jika mereka membicarakan gadis daddy ini"

"Ihh, sudahlah aku malas membahas itu, aku laper, sekarang mau makan KFC"

Keluh Naya.

"Yaudah kita berangkat sekarang?"

Tanya Jimin.

"Tahun depan! Ya sekarang lah!"

Ketus Naya langsung melepaskan pelukan Jimin, Jimin terkekeh dan mengikuti gadis nya itu untuk pergi ke bawah.

Next..?

FORBIDDEN LOVE Where stories live. Discover now