bab 1

221 13 0
                                    

Di malam hari kota ini di datangi hujan lebat disertai angin kencang, angin angin itu menerpa pepohonan membuat serempak daun tertarik kesatu arah bak bendera yang tengah berkibar di terpa angin

Sesekali langit mengeluarkan suara gemuruh nya di sertai petir petir yang menyambar, kilat juga  muncul beberapa kali bebarengan dengan petir yang tak mau kalah menunjukkan pesonanya

Malam telah berganti pagi, langit gelap pekat telah di gantikan warna biru cerah yang menyejukkan hati
Tak ada lagi suara bergemuruh dari langit yang menakutkan semua itu telah hilang dengan sendirinya

Suara ayam berkokok mulai terdengar di pagi hari, bersamaan dengan burung yang berkicauan memanggil pasangannya

"Kok becek, semalam hujan kah?"tanya Fina yang tadi malam tidur begitu nyenyak sampai tak mendengar alam bergemuruh

Aprilia Keyza Alfina. Yang akrab di panggil Fina

"Jangan keluar! Ntar Lo kena Radiasi!. Lo kan manusia kuper anti becek becek!"

Ucap seseorang di sebrang sana, mereka tengah melakukan panggilan via telfon

"Radiasi-radiasi, di kira gw apaan!" Protes Fina

Fina orang yang tertutup, emang bener dia kuper, karena dia butuh ketenangan untuk menulis, satu nyamuk yang bersuara ngueng ngueng saja bisa mengganggu konsentrasinya apa lagi suara manusia

Fina berjalan keluar rumah, berjalan ke pekarangan dan duduk di bawah pohon besar yang ia tidak ketahui kalau  sebentar lagi pohon ini akan tumbang karena semalam telah di terpa angin kencang

The Main Character?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang