Bayi

2.5K 166 12
                                    




Sasuke tidak pernah bermimpi bahwa ia akan menikah. Ia juga berpikir ratusan kali bahwa ia bisa memiliki seorang anak. Ia takut memimpikannya. Karena menurutnya itu hanyalah angan belaka yang sulit diwujudkan, mengingat betapa menyedihkannya hidup sebatang kara. Menjadi uchiha satu-satunya. Namun lihatlah sekarang, kami-sama masih menyayanginya melalui sakura. Perempuan yang dengan susah payah menyandang marganya. Gadiis dewasa yang dulu mencuri perthatiannya. Gadis manis yang memakai lambang uchiha di belakang pakaiannya.

Sasuke tersenyum tipis mengusap perut melembung sakura dengan lembut. Pria itu sangat berhati-hati. Saking pelannya sasuke seakan menggelitik perut sakura hingga wanita itu terkekeh geli.

Sakura menatap penuh bahagia pada sasuke. Suaminya terus menerus memperhatikan perut besarnya. Selalu. Setiap waktu yang pria itu punya.

Ketika jam tidur istrinya, sasuke mengawasi wakura dengan wajah serius terlebih perut sakura, seolah perut itu akan meletus bila terhimpit sedikitpun. Atau ketika sakura melompat-lompat kecil, sasuke tidak bisa melihatnya. Itu benae-benar membuatnya panik. Takut terjadi sesuatu pada sakura.

Pria itu sangat-amat hati-hati. Mereka beberapa kali harus berdiskusi untuk langsung kembali ke konoha karena takut terjadi sesuatu pada istri dan bayi mereka. Tetapi sakura selalu bisa meyakinkan sasuke bahwa dirinya akan baik-baik saja selama berada disamping sasuke.

"Kau membutuhkan sesuatu?" Tanya sasuke sembari memijat pergelangan kaki sakura yang bengkak. Sasuke terus saja merasa khawatir yang berlebihan. Melihat kaki sakura bengkak setiap pagi saja sudah membuatnya cemas. Tidak terbiasa dengan ibu hamil. Tidak yakin bahwa apakah ia bisa melewati hari-harinya sampai anaknya lahir, dengan melihat sakura yang kesulitan sepanjang hari. Rasa uhh sasuke sangat amat tidak tenang.

Sakura melenguh pelan dengan lembutnya pijatan suaminya.

"Tidak."

"Apel? Mangga? atau tomat mungkin?"

"Tidak sasuke-kun."

"Ikan? Ayam? Kelinci?"

"Tidak sasuke-kun! Uhh berhenti menawariku hewan lucu untuk dimakan! Anak kita tidak suka itu! Geser sedikit ke kiri anata." Ucap sakura merotasikan mata tetapi tetap memerintah sasuke melanjutkan pijatannya. Lama-lama kesal juga ia dengan semua penawaran sasuke yang tiada henti membombardir dirinya dengan makanan, makanan dan makanan. Ia mengintip dibalik jubah sasuke. Melihat wajah suaminya yang berpikir keras.

"Kenapa sasuke-kun ingin aku makan terus sih? Lihat tubuhku seperti kudanil!" Ucap sakura mengerucutkan bibirnya.

Sasuke tersenyum tipis lantas mencubit pelan pipi istrinya yang semakin manis bila mengerucutkan bibirnya.

"Kudengar wanita hamil selalu menginginkan hal-hal aneh."

Sasuke mengusap perut sakura lagi dan lagi. Ini adalah kegiatan yang menyenangkan baginya. Selain bisa merasakan cakra bayinya. Ia juga merasakan buah hati mereka bergerak di dalam sana seolah merespon setiap ia menjamah tempat berkembang si kecil.

"Maksud sasuke-kun mengidam? Hm.. ntahlah aku hanya ingin sasuke-kun selalu disampingku. Aku tidak butuh yang lain."

Sakura tersenyum ceria lantas menular pada sasuke yang menatap penuh arti pada sakura. Betapa bersyukurnya ia memiliki istri yang begitu tulus. Sakura selalu bisa membuatnya menghangat dengan setiap perkataan maupun tindakan dari wanita itu.

"Terimakasih."

Sakura mengernyitkan alis kebingungan ditengah menikmati usapan lembut sasuke diperutnya.

"Terimakasih sudah menerimaku. Lagi."

Pria itu menunduk. Menyatukan keningnya dengan kening sakura. Wanita itu tersenyum lebih lebar menunjukkan betapa ia juga bersyukur dengan kehadiran sasuke dihidupnya.

Sasusaku Sweet StoryWhere stories live. Discover now