Card kiss

600 114 10
                                    

Ini tentang permainan card kiss. Sakura yang sedari tadi melamun berubah tegang. Sialan, diantara semua jejeran temannya hanya dirinya yang tidak punya pasangan dan ia duduk di ujung. Otomatis menjadi rantai terakhir. Lagi-lagi sialan. Tau begini ia tidak ikut kemping, jika saja ino tidak memaksanya.

Sakura menoleh sedikit. Melihat barisan yang awalnya ia berada disamping ino kini pria datar yang memboncengnya berubah haluan. Sakura ingin protes namun melihat ino dengan raut wajah menyebalkan kini mengejeknya. Ia tau pasti ino sedang menjebaknya. Double shit!

Mengapa pula pria itu mau-maunya berpindah tempat bukannya, pria itu sedang pdkt dengan ino? Kenapa malah duduk disampingnya ck.

"Kenapa murung?" Suara berat itu persis di telinganya. Sakura risih dan mundur. Tetapi ketika ia beringsut mundur pria itu juga ikut bergeser.

"Jangan dekat-dekat." Ketus sakura. Sakura masih dendam karena diperjalanan pria itu terus mengerem mendadak dan ujung-ujungnya ia harus memeluknya agar tidak jatuh. Ck modus. Sakura sudah tau itu.

Bukannya menjauh pria itu menahan pinggang sakura dan menariknya. Membuat mereka duduk berdempetan.

"Sasuke!" Tegur sakura.

Sasuke terkekeh pelan memainkan tepian hoodie sakura. Terus mengganggu sakura.

Sakura ingin protes tetapi intrupsi ino sudah terlebih dahulu terdengar. Permainan yng terdengar kekanakan membuat sakura sebal. Ini sih permainan menjebak dan merusak hubungan. Bisa-bisanya semua orang deal dengan permainan ini.

Ada 6 orang pemain. Urutannya gaara, matsuri, sai, ino, shikamaru, temari, sasuke dan sakura. Sakura yang sebal diam saja menunggu antrian sampai giliran sasuke dengan bibir yang monyong. Kartu as tertempel dibibirnya. Baru sakura akan menerima kartu itu sasuke sudah terlebih dahulu menghembuskan kartu dan meraih bibirnya. Sasuke benar-benar menciumnya. Disaksikan semua orang.

Sakura tak bisa mengelak karena sasuke sudah memegang tengkuknya dan menghisap mulutnya. Sakura memukul bahu sasuke tetapi pria itu malah memasukkan lidahnya. Sakura yang
mengigit lidah sasuke sampai pria itu meringis tetapi belum menyerah dan mengigit bibir bawah sakura.

Ketika bibir mereka terlepas yang lain sudah tidak ada ditempat. Melihatnya sakura hampir murka merasa dipermainkan.

"Sialan kau sasuke! Lepaskan aku!"

Sasuke tak bergeming kini tangannya melilit di tubuh gadis itu. Kepalanya masih miring, menunduk menatap sakura yang wajah merah karena amarah. Sasuke menunggu dengan sabar gadis itu bernafas dengan tenang.

"Tidakkah kau menyadari perasaanku?" Sasuke memulai pembicaraan dengan menjilat bibir sakura yang bengkak.

Sakura yang masih kesal. Memukuli bahu sasuke.

"Ha.. kau benar-benar gadis yang tidak peka ya."

"Apa?! Setelah menciumku seenaknya kau juga mengejekku?"

Sakura hampir menampar sasuke. Sudah di permainkan di ejek pula. Tetapi sebelum tangannya melayang sasuke sudah memeluknya lagi dan lagi.

"Aku tidak mengejekmu bodoh."

"Bodoh?!" Teriak sakura menyolot.

"Kau lancang menciumku, mengejekku, sekarang kau bilang aku bodoh?!"

"Sakura dengar."

"Tidak mau. Kau pria jahat!"

"Sakura."

"Tidak mau. Tidak mau! Dasar bajingan!"

Sasuke yang tadinya kalem menahan rasa menggebu didadanya. Ia pikir jika rencananya ini akan berhasil, nyatanya sakura malah mengatakan bahwa ia jahat. Bahkan bajingan? Hell no?!

Sasuke memeluk sakura lalu berbisik di telinga gadis itu.

"Aku... menyukaimu. Maaf menciummu sembarangan. Aku salah. Aku hanya tidak bisa menahan perasaanku."

Setelah mengatakan itu sasuke menjauhkan kepalanya. Lalu menatap wajah sakura yang kebingungan tetapi kerutan marah itu masih disana. Melihat itu sasuke kembali gemas dan mencium sakura. Ia langsung melupakan permintaan maafnya dan melumat bibir sakura.

Sakura masih mencerna ucapan sasuke. Namun ia terlena ketika lidah sasuke membelai bibirnya. Tidak memaksa seperti tadi, ini lebih lembut. Halus.

Cium, cium, cium itulah isi hati dan pikiran sasuke. Tumben sekali jalan kedua bagian dalam dirinya itu selaras.

Sakura ikut memiringkan kepalanya, bersandar di dada sasuke yang asik melahap bibirnya yang bengkak.

Mereka asik berciuman, terlebih sasuke yang semakin menghisap bibir sakura setelah gadis itu menyender di dadanya seolah mengijinkannya.

Tubuh besar sasuke memeluk sakura yang duduk diantara kakinya. Sasuke meraih tangan sakura, menggenggamnya. Tangannya yang besar bisa merasakan remasan kuat kedua tangan sakura yang berpegangan.

Ketika sasuke melepaskan tautan bibir mereka sasuke menunduk menciumi pipi sakura, dengan sakura yang meraup oksigen.

"Ku anggap kita pacaran. Hai pacar." Sasuke tersenyum manis seperti badut dipinggir jalan. Yang sialnya membuat sakura kian berdebar.

Sakura mendegus disela-sela ia menarik nafas. Ia kelelahan hanya berciuman, sial sasuke seperti ikut menyedot jiwanya, sakura sampai ngeblank total.

Sasuke menyembunyikan sakura di dalam jaketnya. Tertawa gemas dengan wajah merah sakura yang megap-megap.

"Menggemaskan sekali. Sakura ayo ciuman sampai mati." Ujar sasuke serius dan mencium sakura lagi dan lagi.

"Ciuman saja dengan pohon. Kau pikir aku bernafas dengan klorofil!"

Sakura mendecih mendorong sasuke hingga pria itu terjungkal lalu berjalan memasuki tenda miliknya. Tak lupa bibirnya komat-kamit mengata-ngatai sasuke.

Sasuke terkekeh diatas tanah. Dia tertawa genit seperti orang gila. Dengan cepat dia berdiri, mengikuti sakura masuk kedalam tenda gadis itu sembari menyeka benang saliva sakura yang masih menempel di sudut bibirnya.

"Kenapa dia sangat menggemaskan? Sialan kau sakura."

"Kenapa kau masuk ke sini! Kyaa.. sasuke!"




End

Sasusaku Sweet StoryWhere stories live. Discover now