13

935 31 10
                                    

Vano dkk pun berjalan menghampiri Bella yang masih terduduk di lantai lapangan dengan menangis tersedu sedu, membuat siapa yang melihat itu akan merasa kasihan kepadanya.

Setelah sampai di hadapan Bella, Vano langsung mengulurkan tangan nya untuk membantu Bella berdiri. Setelah memastikan Bella aman di pelukan Nino yang sedang berusaha menenangkan nya, Vano pun langsung berbalik menatap Aletta yang hanya memandang datar ke arah mereka.

"Lo apain lagi Bella hah?!" ucap Vano menggenggam tangan Aletta dan menatap nya tajam. Tetapi itu tidak membuat Aletta takut, dia hanya menatap Vano dengan datar dan itu membuat emosi Vano terpancing.

Vano pun langsung melepaskan genggaman tangan nya dari Aletta dan langsung menampar Aletta.

PLAK

Tamparan itu sangat keras hingga membuat kepala Aletta menoleh ke kiri dengan sudut bibir yang sudah mengeluarkan darah. Aletta hanya menjilati darah yang keluar dari sudut bibir nya dan menolehkan kepalanya menatap Vano dengan tatapan tajam.

Bugh..

Aletta tanpa langsung menendang perut Vano dan itu membuat Vano terpental hingga beberapa meter. Siswa-siswi dan teman-teman nya pun terkejut melihat apa yang di lakukan oleh Aletta.

"Lo kalau gak tau apa-apa mending diam aja kalau Lo gak mau tulang-tulang Lo patah,PAHAM" ucap Aletta dengan menekan kata 'paham'.

Arga yang melihat itu pun langsung maju ke hadapan Aletta dan langsung menampar pipi Aletta yang tadi Vano tampar dan itu membuat pipi Aletta terlihat sangat memerah dan luka di sudut bibirnya bertambah sobek.

"Lo udah ngebully Bella dan Vano hanya mencoba melindungi Bella, tapi apa yang Lo buat hah?!" ucap Arga yang memandang Aletta dengan sangat marah bahkan pipi cowok itu pun memerah karna saking marahnya.

Aletta pun menoleh dan menatap Arga dengan mata yg sudah berkaca kaca, mungkin itu perasaan Aletta yang asli.

Arga yang melihat tatapan Aletta seperti itu melihat tertegun, karena selama ini ia tidak pernah melihat tatapan itu, terakhir dia  tatapan itu saat mereka kelas 1 di SMA BINA JAYA.

"Gue mohon Lo jangan sakitin abang gue yah".Bisikan itu seperti berada di dalam kepala Aletta, yang terlintas di kepalanya mungkin itu suara dari Aletta yang asli.

Aletta kini hanya bisa berdiam diri di tempat dia sangat ingin memberi Arga pelajaran karena sudah dengan berani menyentuh nya. Tetapi dia hanya bisa diam karena dia mendapatkan bisikan dari Aletta yang asli.

Lucas pun yang sedari tadi hanya diam pun langsung menarik tangan Aletta, Aletta pun hanya pasrah saja melihat perlakuan Aletta.

"BUBAR LO SEMUA" teriak Lucas membubarkan lingkaran kerumunan yang mengerumuni mereka.

Siswa-siswi pun langsung membubarkan diri mereka karena takut dengan ketua osis tersebut.Setelah siswa-siswi bubar Lucas pun langsung menarik Aletta untuk berada di sampingnya.

"Lo semua itu kalau gak tau apa apa mending cari tau dulu gak usah langsung milih sepihak aja, Lo juga Arga Lo harusnya sebagai abang itu ajarin adeknya bukan kayak gini Lo malah kasarin dia, padahal ini itu salah tuh cewe yang nabrak Aletta sendiri."jelas Lucas panjang kali lebar kali tinggi.

"Lo ngomong kayak gitu karna Lo ngebelain Aletta kan, karna Lo suka kan sama Aletta" jawab Arga.

"Gue ngomong gitu bukan karna gue suka sama Aletta tapi buat ingetin Lo, harusnya Lo sebagai abang itu ajarin yang baik buat adeknya bukan kayak gini caranya Lo malah kasarin dia dan malah ngebela cewek lain ketimbang adek Lo sendiri anjir." ucap Lucas  dengan dada yang naik turun karena Lucas sedang berusaha menahan emosi nya.

"Dan Lo Alezra Lo kenapa diam aja hah? Saat adek Lo di kasarin  kayak gini sama temen-temen Lo sendiri dan sama adek Lo ini hah? Lo itu gak pantas buat di sebut sebagai abang tau gak hah?!!" ujar Lucas dengan membentak Alezra yang berada di belakang Arga.

Setelah mengatakan semua itu Lucas langsung menarik tangan Aletta untuk menuju ke parkiran, Aletta hanya menurut saja karena dia juga sudah capek menghadapi hari ini yang sangat benar-benar menguras tenaga nya dan juga emosinya karena ulah si nenek lampir siapa lagi kalau bukan si Bellanjing.

Sedangkan Vano dkk hanya memperhatikan Lucas yang membawa Aletta dengan menggenggam tangannya. Dan yang membuat hati mereka sakit adalah Aletta tidak menolak Lucas untuk menggenggam tangannya.

"Apa mungkin si nek lampir itu udah berubah beneran?" celetuk Galen yang masih memperhatikan Aletta dan Lucas yang berjalan menuju ke parkiran.

"Gak percaya juga sih gue kalau dia berubah secepat itu dalam semalam doang" Timpal Nino menoleh ke arah Galen.

"Iya juga sih, tapi menurut kalian gimana?" Galen pun menoleh menatap temen-temen nya yang lain.

"Gak percaya gue kalau dia berubah paling juga lagi drama tuh anak" ucap Arga.

"Paling juga besok-besok nya bakal balik lagi buat caper ke gue" ujar Vano tapi dalam hati nya juga dia sedikit cemburu melihat Lucas yang menggenggam tangan Aletta, dan Aletta pun tidak menolak nya sama sekali.

"Udah kalian gak boleh gitu tau, mungkin Kak Aletta udah berubah dan dia udah sadar kalau Kak Vano itu pacar aku" ucap Bella dengan memeluk lengan Vano.Dalam hati Bella tertawa melihat mereka semua membenci Aletta padahal kan ini semua rencana nya.

Emang dasar yang nek lampir itu Bella bukan Aletta, iya gak gaiss hehe.

Back to topik.

"Udalah mending kita pulang udah lapar banget nih gue" celetuk Nino yang sedari tadi perutnya sudah berbunyi.

"Ck, emang dasarnya perut Lo itu perut karet, lapar mulu tau gak" ucap Galen dengan menoyor kepala Nino.

"Kak Galen gak boleh gitu kasihan Kak Nino tau"ujar Bella

"Tuh dengerin kata Bella gak usah main noyor-noyor segala kalau gue geger otak gimana? Mau tanggung jawab Lo?!!" ucap Nino dengan mengelus kepalanya.

"Udah Kak Nino gak bakal gitu kok aku udah kasih tau ke Kak Galen, jadi Kak Galen gak bakal pukul kepala Kak Nino lagi, iya kan Kak Galen" ucap Bella dengan tersenyum manis.

Semanis buah nanas, kalian tau kan gais rasa buah nanas kayak gimana, manis kan semanis senyum Bella itu.

Back to topik lagi gaiss.

"Iya gak lagi kok Bella" jawab Galen.

"Udalah kita balik, Bunda gue telpon tadi suruh buat cepat pulang" ucap Vano.

"Ayok lah gas, gue juga udah lapar nih" ujar Galen.

"Ck, si Bangsat ngatain gue padahal gak SD banget Lo" ujar Nino

"SD apaan No?" tanya Arga.

Nino dan Galen pun saling pandang dan tersenyum setelah itu mereka berbalik menatap Arga secara bersamaan.

"SADAR DIRI" jawab mereka bersamaan dengan berteriak tepat di muka Arga.

Setelah itu mereka berdua langsung lari dengan cepat menuju ke parkiran.

"Kita duluan ya Van, Za, Bel" Teriak mereka ketika sudah jauh.

Mereka hanya menjawab dengan anggukan kepala. Sedangkan Arga masih terdiam.

Alezra pun langsung menyeretnya menuju parkiran untuk segera pulang.

______________________________________
JANGAN LUPA VOTE & COMENS🕊
NEXT TIME PART SELANJUTNYA🦋
Ig@Dian02.

MAAF YAH GAIS AUTHOR LAMA UPDATE NYA SOALNYA MINGGU DEPAN AUTHOR UDAH MAU ULANGAN JADI SIBUK BELAJAR MAAF YAHH.

TRANSMIGRASI QUEENA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang