❥ brokenheart

46 19 1
                                    

Laki-laki yang sejak tadi termenung di atas perahu itu kini membaringkan tubuhnya hati-hati di atas perahu, memandang biru bercampur semburat oranye awan sore itu.

Kapalnya yang sedikit bergerak terkena angin membuat tubuh Haruto juga seakan terapung-apung pelan, dia terkekeh pelan, seperti hatinya ya? Terombang-ambing cuma karena seorang pria yang tak mau mengakuinya.

Lucunya dia saat ini malah menaiki kapal yang sama yang selalu Zihao dan dia gunakan, bedanya kali ini Haruto hanya sendirian.

Pernah Haruto berpikir bahwa dia benar-benar sudah lelah dengan semua sandiwara ini dan berakhir menangis didada Zihao yang saat itu tetap tertidur pulas tak mempedulikan tangisannya.

Sambil memeluk Zihao yang tertidur pulas di atas perahu kecil mereka yang seakan hampir tenggelam, Haruto menangis dan mengatakan semua rasa sakitnya dengan suara lirih.

“Zihao gege, bisakah kau memikirkan perasaanku sekali saja? Hiks, apa kamu tahu sikapmu yang selalu tak mengacuhkanku di depan umum benar-benar menyakitiku?”

Haruto memukul-mukul dada Zihao pelan yang sama sekali tak membangunkannya.

“Kamu bahkan terang-terangan menggoda dan bermesraan dengan orang lain di depan mataku. Hikss, aku lelah, Gege.”

Dan saat sudah tak kuat menahan Isak tangis, Haruto hanya meredam suaranya di dada pria yang sangat dia cintai. Sampai dirinya sendiri lelah dan berakhir tertidur di samping Zihao.

Itu bukanlah hal terburuk yang biasa Haruto hadapi, hatinya harus kembali menjerit saat ia kembali mengingat penolakan-penolakan yang Zihao lakukan padanya belakangan ini.

Tanpa sadar, air mata Haruto menetes saat kejadian itu terus berputar dalam memorinya.

Saat itu Haruto yang merasa cemburu dengan sikap Zihao saat sedang minum-minum di klub tadi sore pun mencoba menarik perhatian Zihao, dengan cara menarik tangan Zihao agar memeluknya, tapi yang Zihao lakukan justru berbalik memunggunginya. Dia bahkan tak mau membalas perkataan Haruto dan terus tak mengacuhkannya.

Namun Haruto tak menyerah dan terus berusaha menarik perhatian kekasihnya.

Gege, aku merindukanmu. Ayo peluk aku Gege, aku tak bisa tidur,“ rayu Haruto sambil memeluknya dari belakang.

Tapi yang dilakukan Zihao lagi-lagi membuatnya terluka. “Haruto aku lelah, jangan terlalu manja kau kan bukan anak-anak lagi!” Wajah kesal Zihao bahkan tak menoleh ke arah Haruto dan tetap memejamkan matanya.

Haruto benar-benar kaget dengan sikap ketus Zihao ditambah dengan nada Zihao yang terdengar kesal dan sangat jutek padanya.

Padahal dulu ketika mereka belum menjadi sepasang kekasih, bukankah Zihao berjanji akan menuruti semua yang Haruto inginkan dan akan selalu membahagiakannya?

Kemana semua janji-janji manis yang pernah keluar dari mulut laki-laki itu?

Bohong kalau Haruto mengatakan hatinya masih baik-baik saja setelah semua perlakuan buruk yang Zihao berikan padanya, tetapi Haruto yang masih sangat mencintainya tak bisa melakukan apa pun.

Haruto memilih tak melakukan apa pun yang orang-orang anggap benar seperti meminta putus atau marah-marah, karena cinta telah membuatnya buta akan segalanya.

.

.

.

.

❥❥❥

Notes. Entahlah, tapi karena satu dua hal alias gue gabut anjirr tapi masih agak malas buat nulis cerita on going lainnya, jadi gue corat-coret ini aja deh. Jadi, kayaknya bakalan up sampai tamat dalam satu hari? Kalian sanggup bacanya?

14 Juli 2023

Putus Atau Tersakiti | Wang Zihao - Haruto Where stories live. Discover now