13. Memutar Balikan Fakta

1.6K 227 15
                                    

"Sini aku gendong mau pulang tidak." Esien berubah menjadi setengah naga. Ia mengeluarkan sayapnya, tanduk hitam pun muncul cukup panjang dikepalanya.

Esien berjalan dengan sayap lebarnya dan langsung membopong Auzora. Pemuda pias itu diam saja dan menurut tapi wajahnya menampakan kegelisahan.

"Dawn jangan ditinggal ..." ucap Auzora sembari memperhatikan sekitarnya.

Sontak saja leher Denjin dan Esien berurat menahan rasa kesal. Bisa-bisanya Auzora tak peka sampai sekarang kalau teman baiknya itu pengkhianat.

"Dia bisa pulang sendiri, ayo," jawab Denjin berusaha menenangkan Auzora. Pemuda putih itu pun lalu mengangguk pelan, ia segera memeluk erat leher Esien sebelum pada akhirnya Esien terbang mencari lubang keluar, sedangkan Denjin memegang kaki Esien ikut terbang juga.

Saat sampai lubang jalan keluar yang berada di langit-langit. Esien menghela napasnya. Sayap lebarnya tak bisa memasuki lubang itu, ia baru ingat kalau ia masuk melalui lubang sumur dan itu cukup kecil, Esien pun jadi bingung caranya keluar.

Auzora melihatnya dan tak lama muncul sebuah portal jalan keluar yang cukup besar. Esien pun langsung mengalihkan pandangannya pada Auzora, ia melihat kening Auzora bersinar seperti samar-samar sebuah tanda muncul ditengah kening tersebut.

"Auzora?"

"Ya Esien?" jawab Auzora.

"Apa ini kau yang melakukannya?" tanya Esien ragu. Denjin juga menemukan keanehan sebelumnya ia juga melihat kening Auzora bersinar.

"Aku tak melakukan apa-apa, aku yang membayangkan portal jalan keluar muncul dengan ukuran besar, tapi kenapa ini mirip seperti yang aku bayangkan ya?" Auzora malah kebingungan. Otaknya yang hanya berukuran buah pir itu tak mampu mencernanya.

"Ah mungkin hanya kebetulan, iyakan Denjin?" Esien berusaha berpikir positif.

Esien memutuskan untuk keluar melalui portal itu dan hal yang tak terduga, ia berpindah ke halaman akademi. Esien menganga tak percaya, saat ia ingin melihat portalnya lagi, portal itu sudah tidak ada dan kening Auzora bersinar lagi, tanda di keningnya semakin terlihat.

Ada tanda bunga clover 4 kelopak di kening Auzora, dan berwarna silver mencolok.

Ada tanda bunga clover 4 kelopak di kening Auzora, dan berwarna silver mencolok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Auzora turun dari gendongan Esien, ia melihat ada keanehan yaitu ... kemana Raja api dan seluruh klannya? Kenapa mereka tidak ada? Apakah mereka sudah mencair? 1001 pertanyaan memutar dikepala Auzora.

"Lho ada apa ini?" Esien juga melihat keanehan itu dan Denjin berjalan lalu menyentuh air bekas lelehan di sana.

Auzora melangkahkan kakinya semakin cepat, ia segera mencari sang Raja api, hatinya gelisah takut terjadi sesuatu, namun tiba-tiba sebuah jaring hitam jatuh dari atas menimpa tubuhnya.

Auzora panik, orang-orang berdatangan mengarahkan pedang ke arah Auzora termasuk Hoshianato.

Di belakang orang-orang yang ternyata adalah penjaga kerajaan klan es ada ayah dan ibunya yang ditahan oleh mereka di dalam sangkar kecil, sangkar tersebut diseret-seret.

[Bl] Ice Prince ReincarnationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang