×××

370 28 1
                                    

Matahari sudah berada di atas kepala. Peat yang dari pagi sampai sekarang masih setia menonton drama dan ditemani beberapa macam dan bungkus camilan.

Peat melihat jam yang menunjukkan angka 2, itu berarti noeul sudah tidur selama 3 jam . Peat juga baru sadar kalau noeul dari tadi belum memakan apapun ,bahkan noeul juga bilang kalau ia tidak sempat sarapan karena harus bersiap.

Peat bangkit dari duduknya dan berjalan menuju dapur. Ia membuka kulkas dan mengambil beberapa makanan yang dibuat oleh fort, lalu memasukkannya ke microwave.

Pertama-tama, peat memasukkan nasi goreng telur cumi, kemudian memasukkan sayuran, lauk pauk ,hingga susu untuknya dan noeul.

Pasti kalian bertanya-tanya kenapa fort menyiapkan makanan jadi dan peat yang memanaskan semua makanannya di dalam microwave ? Itu karena peat tidak bisa menyentuh kompor dan lainnya.

Eitss,, bukan karena peat tidak bisa memasak. Peat pandai memasak, namun fort melarangnya menyentuh kompor dan alat lainnya selain microwave karena dulu tangan peat sempat terkena luka bakar saat ingin membuat makanan untuk fort.

Untung saja fort cepat bertindak, kalau tidak !!mungkin luka itu akan semakin parah...

>>>>>>
Setelah menata makanan di meja makan, peat berjalan ke arah kamar tamu tempat noeul tidur, membuka pintu dan mendekat untuk membangunkan pria itu.

"Noeul" panggil peat sambil menepuk-nepuk pipi noeul.

"Noeuuulll banguunnn" panggil peat lagi dengan menggoyangkan tubuh pria itu.

"Mmmmhh, masih ngantuk peat" sahut noeul dengan mata yang masih tertutup.

"Iiihhh ngga boleh tidur lagi, noeul harus bangun dan makan dulu" paksa peat, ia menarik tangan noeul dan membuat noeul mau tidak mau membuka matanya lebar.

"Udah bangun peat, jadi berhenti menarikku okeii !!" Ujarnya dan diangguki oleh peat.

"Aku tunggu di meja makan nhaa" ucap peat dan berlalu keluar dari kamar.

Setelah 5 menit, noeul datang dan ikut bergabung dengan peat.

Noeul melihat cukup banyak makanan yang tersedia dan berpikir ini tidak akan habis karena hanya ada mereka berdua.

"Kamu yang masak semuanya ?" Tanya noeul

"Bukan!! tapi phi fort yang menyiapkannya, jadi aku hanya memanaskannya" jawab peat , tangannya sibuk mengambilkan makanan dan meletakkannya ke piring noeul dan dirinya.

"Oh, jadi fort sudah mengizinkanmu menyentuh alat masak ?" Tanya pria itu lagi.

"Tidak !! (Ucap peat menggeleng) Phi fort hanya membiarkanku menyentuh microwave" jawabnya dan diangguki noeul

Mereka berdua menikmati makanan yang ada, mereka kadang berbincang atau bercanda disela- sela makannya. Dan tanpa sadar, mereka berdua menghabiskan semua makanan itu tanpa sisa kecuali pertulangannya.

"Aaaaaa, kenyang" ujar noeul dan mengusap-usap perutnya.

"Tapi peat belum kenyang noeul" sahut peat yang membuat mata noeul melotot tak percaya.

"Peat ?serius ?? Kamu belum keyang memakan makanan sebanyak ini ?" Tanya noeul memastikan dan diangguki oleh peat.

"Nanti malam aja ya kita makan lagi, sekarang kita bereskan ini lalu pergi ke mall" saran noeul dan peat mengangguk girang bak anak kecil.

Setelah merapikan meja makan dan membersihkan ruang tamu, mereka kini telah siap dan telah mengganti pakaian mereka.

Saat membuka pintu, keduanya dihadang oleh 3 orang pengawal.

"Tuan noeul mau membawa tuan muda ke mana ?" Tanya pengawal 1

"Ke mall, peat dan aku bosan di rumah jadi mau keluar sebentar" ujar noeul, lalu menarik tangan peat tapi kembali dihadang oleh ketiganya.

"Maaf tuan, bos memerintahkan kamu untuk mengawasi tuan muda dan tidak memperbolehkannya keluar tanpa izin dari nya" pengawal 3 berucap.

"Noeul, ngga usah deh. Kita di rumah aja" ujar peat sendu dan menunduk

"Tuh kan, gara-gara kalian sih. Kalau fort sampai tau kekasihnya bersedih dan menangis karena kalian (tunjuk noeul), tamat riwayat kaliian" ancam noeul.

Noeul sedikit senang saat melihat raut wajah ketiganya seperti ketakutan. Ide dan senyum licik pun muncul di otaknya, tangan yang tadinya merangkul peat kini mencubitnya.

Peat terkejut dan kesakitan, ia ingin menahan noeul tapi melihat kode dari pria itu membuat mulutnya kelu.

Peat yang notabenenya orang yang mudah menangis, dicubit oleh noeul membuatnya mengeluarkan air mata namun tanpa suara.

Ketiga pengawal yang melihat air mata dari tuan mudanya pun panik dan takut.

"Gara-gara kalian sih, peat-nya nangis kan. Aku aduin ke bos kalian loh" kompor noeul dan memberi kode ke peat agar lebih dramatis.

"Hikss hikss". Noeul senang karena acting peat, namun hal itu bukan acting bagi peat karena cubitan noeul memang menyakitinya dan dia tidak bisa menahannya lagi.

Ringisan peat semakin menjadi membuat ketiga pengawal maupun noeul kalut.

Noeul mengusap bagian tubuh peat yang ia cubit tadi, lalu menenangkan peat.

Rencana dan ide gila noeul hancur dan hilang, tergantikan oleh perasaan bersalah dan was-was.

Pengawal kedua yang memegang tangan peat karena menahannya , kini melepasnya dan mengambil ponselnya.

Ia menghubungi bos nya namun tidak bersuara, ia hanya menyalakan speaker panggilan itu dan mengarahkannya ke dwkat peat.

"Baby ? Kamu nangis ? Kenapa ? Siapa yang membuatmu menangis ?" Suara itu terdengar panik dan marah.

"Ketiga pengawalmu tidak membiarkannya ikut denganku ke mall, dan menahannya" noeul berucap yang membuat ketiga pengawal itu melotot ,tapi hanya diam.

"Baby~~ ,aku kan sudah menyediakan kebutuhan kamu. Memangnya kurang ?" Tanya fort lembut

Bukannya dijawab, pertanyaan fort hanya dibalas oleh suara tangisan sesegukan peat.

"Fort, posesive banget sih. Peat perginya sama aku bukan sama cowok lain" kesel noeul

"EULL, ngga ya !! Kalau kamu mau keluar pergi aja, tapi jangan bawa peat"

Noeul yang tadinya ingin menenangkan peat kini kembali mencubit peat karena kesal dengan sahabatnya.

"Baby ??? Sayangg jangan nangis ya !!okei okeiii. Phi akan mengizinkanmu pergi dengan noeul, tapi harus ditemenin sama 2 pengawal okeii "? Putus fort, ia tidak ingin hanya masalah kecil malah membuat kesayangannya nangis seperti itu.

"OKEII, SETUJU" itu bukan suara peat tapi noeul.

Dengan semangat, noeul menarik tangan peat masuk ke dalam mobil yang disiapkan oleh fort. Kemudian disusul oleh kedua pengawal.

Di dalam mobil itu, selama perjalanan hanya di isi oleh suara sesegukan peat .

"Noeul minta maaf ya peat,,,maafin yaaa!!" Noeul berbisik di telinga peat dan mendapat anggukan.

Sebenarnya ia mau marah, tapi karena ide gila sahabat kekasihnya itu. Akhirnya dia bisa keluar dari rumah, walaupun harus diikuti oleh 2 orang suruhan kekasihnya.

Peat mengatur nafasnya untuk menenangkan dirinya dan dibantu oleh noeul.

Beberapa menit kemudian, mobil mereka sudah berada di siam center. Sebelum keluar peat meminta agar kedua penjaga itu mengikuti mereka dari jarak jauh saja.

Meski awalnya ditolak, namun karena noeul menelfon fort dan mengadu jika hal itu membuat peat risih dan tidak nyaman. Maka kedua penjaga itu menyetujuinya.









(Sepertinya aku salah jika menyuruh noeul menemani peat), ujar fort yang duduk di kursi kerjanya.










.
.
.
.
.
.
.

T. B. C

Bocil kematian milik boss emang agak laenn !!! Peat harus sabar ya😁🫠

ISSUE {fortpeat,bossnoeul} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang