CHAPTER 14

916 106 11
                                    

Hai!!!

Selamat datang di chapter 14

Jangan komen *next* Jangan komen *lanjut*

Komen yang lain kan bisa Contoh nih contoh

"author kok cantik" atau "semangat author 💪"

Komen seperti itu malah lebih bikin aku semangat daripada komen "next"

Komen uneg uneg kalian juga boleh. Uneg uneg kalian tentang alur cerita White Thread. Kalau kalian kasih kritik tentang cerita aku ini aku malah seneng banget.

Juga boleh Bebas kalian mau komen apa. Asal jangan *next* dan *lanjut*

Jangan lupa vote ya.. hargain penulis...

Salam rindu dari aku buat kalian semua...

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸












🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Adeffa pov...

Aku adalah Adeffa Nadine Al-Alawi istri dari Muhammad Zelvin Fatahilah Putra Pratama.

Aku memilih pergi meninggal Putra dan suamiku karena tertekan dan gangguan psikologis. Pergi menenangkan diri di negeri orang.

Sakit yang kau alami sudah sembuh, tapi lukanya masih membekas. 12 tahun aku sekarang melawan egoku dan sakitku. Juga 5 tahun terakhir Aku menyiapkan hatiku untuk kembali pada keluarga kecilku.

Menata hati dan mencoba berdamai dengan masa lalu juga ikut sendiri. Mencoba memaafkan diri sendiri dan orang lain yang telah menyakitiku di masa lalu.

5 tahun berada di Indonesia aku tinggal di rumahku sendiri bersama dua orang anak yatim piatu yang sudah aku anggap sebagai anak sendiri. Mereka berdua adalah anak sahabatku.

Sahabatku meninggal 5 tahun yang lalu dan aku kembali ke Indonesia karena mendengar kabar kematiannya. Aku mengajak dua anaknya ikut bersamaku ke Jakarta. Keduanya tidak memiliki siapapun kecuali aku.

Si bungsu yang masih 2 tahun saat itu dan si sulung yang baru 12 tahun. Mereka tidak akan bisa hidup hanya berdua saja.

Alyssa dan Dikta. Aku menyayangi mereka seperti aku menyayangi Zafran. Aku yang tahu kepintaran Alyssa dengan sengaja menyekolahkannya di yayasan Pratama agar mengenal Zafran juga yang lainnya.

Saat Zafran pertama kali datang ke rumah bersama Alyssa, aku tahu bahwa putraku menyukai anak sahabatku itu.

Karena Zafran datang saat itu semakin membuatku yakin untuk segera kembali. 17 tahun bukan waktu yang singkat.

Setiap kali Zafran datang ke rumah, aku ingin memeluknya dan mengatakan bahwa aku adalah mamanya, tapi aku tidak bisa mengatakannya karena ini belum waktu yang tepat.

White Thread 2Where stories live. Discover now