GDS | 39

3.2K 114 22
                                    

HAPPY - READING

••🦁••

"Pak, Pak, stop Pak!" Naeva yang duduknya berada di kursi belakang sopir taksi pun menepuk-nepuk tempat duduk sopir taksi menyuruhnya untuk berhenti.

"Kenapa, Mbak?" tanya sopir taksi.

"Saya turun di sini aja, Pak," kata Naeva sambil merogoh tasnya mengambil uang yang ada di dalam sana. "Nih, Pak, ongkosnya. Cukup, kan?"

"Cukup Mbak, pas ini."

Naeva mengangguk. "Makasih, ya, Pak." Setelah itu, langsung saja Naeva keluar dari taksi.

Mata gadis itu mencari-cari keberadaan seseorang yang tadi sempat ia lihat siluetnya. Senyumnya seketika terbit saat melihat keberadaan orang tadi.

Dengan cepat Naeva berjalan menghampirinya dengan sebelah kaki yang masih pincang. Gadis itu ingin membicarakan sesuatu kepada laki-laki di depan sana.

"Farel!" teriaknya.

Farel yang merasa namanya dipanggil pun sontak menoleh. Dahinya mengerut bingung melihat keberadaan Naeva. Farel seperti pernah melihat sosok gadis ini, tapi kapan?

"Lo manggil gue?" tanya Farel takut salah orang, kan, tidak lucu kalau Farel terlalu percaya diri.

"Iya," sahut Naeva. "Aku mau ngomong sama kamu."

"Lo siapa? Fans gue?" tanyanya.

Naeva merenggut sebal, enak saja dikatai fans, tidak sudi Naeva. "Aku temannya Gio, dan aku mau minta kamu buat bebasin Gio dari penjara," ujarnya langsung ke inti permasalahan.

Gila! Naeva benar-benar gila. Berani sekali gadis itu berkata tegas dan sangat percaya diri kepada Farel. Tidak tahu saja sebenarnya Farel itu siapa.

Farel terkekeh seolah-olah lucu dengan perkataan Naeva barusan. "Apa lo bilang? Mau bebasin Gio? Gue nggak salah dengar, kan?"

"Aku serius!" kata Naeva tegas.

"Bentar-bentar." Farel berjalan mendekati Naeva, lalu menatap gadis itu dari atas sampai bawah. "Lo bukannya cewek Gio yang waktu di rumah sakit itu?"

"Aku bukan cewek Gio, kami cuma teman."

"Terus kenapa lo minta gue buat bebasin Gio?" tanya Farel.

"Karena cuma kamu satu-satunya orang yang bisa bebasin Gio. Kalau nggak bisa bebas, seenggaknya hukuman Gio bisa diringankan gitu," jelasnya.

Farel masih tak habis pikir dengan jalan pikiran gadis satu ini. Sejujurnya, Farel risi dan tidak suka dengan keberadaannya di sini apalagi menyangkut Gio, tapi sepertinya kali ini mood Farel sedang baik.

"Lo salah orang, bocah!" katanya. "Yang bikin Gio masuk penjara bukan gue, ngaco lo!"

"Bukannya waktu itu Gio berantem sama geng kamu?" tanya Naeva. "Aku pernah tuh lihat di story kamu."

"Bukan geng gue! Kalau geng gue, udah lama tuh Gio gue bunuh!" katanya kasar. "Makanya kalau jadi cewek jangan sok tau!"

"Lagian gue yakin, kalau misalnya lo mau bebasin dia, hukumannya bukannya malah berkurang, tapi semakin bertambah," ujar Farel. "Masalah Gio itu udah berat, banget malah. Bisa jadi Gio di pidana mati."

GIONINO'S DARK SIDE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang