#19✓

194 18 7
                                    

King yang mendengar cerita itu segera tersenyum dia memiliki ide yang cemerlang untuk pembalasan dendam nya kepada para ejen.

Dari kamera keamanan mereka bisa melihat kalau Alena sudah berdiri di depan pintu ruang utama, tapi sebelum masuk dia menoleh kearah kamera dan menembaknya.

"Sh*t, korang semua, sedia!!" perintah King yang mulai mewaspadai Alena.

Karena pergerakan Alena sudah tidak bisa mereka pantau, King memerintahkan semua bawahannya untuk mengarahkan senjata ke pintu.

Tepat saat pintu terbuka mereka langsung menembak, tapi semua peluru tidak ada yang mengenai Alena karena dia menjadikan salah satu anak buah King sebagai tameng hidup.

"Waduh, habis peluru," oceh Alena.

Dia mendorong tubuh anggota King yang sudah tidak bernyawa itu lalu berguling ke samping bersembunyi di balik sofa.

"Ck, tembak la cepat!!" marah King.

Saat Alena keluar dari persembunyiannya, semua anak buah King jatuh dengan peluru yang tertanam di dalam tubuh mereka, ada juga beberapa yang tidak terkena tembakan karena Alena kehabisan amunisi dan terpaksa menggunakan skill bertarung nya untuk menumbangkan sisa bawahan King.

Setelah mengisi peluru Alena melempar bom asap dan menutupi penglihatan semua musuh, saat keributan terjadi dan bom asap perlahan menghilang King terdiam merasakan ujung pistol menyentuh kepalanya.

"Mundur, kalau gak mau lihat kepala bos kalian meledak!!" ancam Alena.

Tapi tiba-tiba seseorang menyerangnya, Alena melompat menghindari tendangan itu.

"Bagus juga reflek kamu," puji si wanita.

"Indo?" kaget Alena.

"Lo lagi?!" seru Rizka.

"Hai, apa kabar semuanya?" sapa si wanita ramah pada para ejen.

"Rizka, kamu kenal?" tanya Alena.

"Dia yang nyerang akademi kami waktu itu," jawab Rizka.

"Ooh, musuh ya."

Alena menembak Kitty setelah mengkonfirmasi bahwa dia adalah musuh tanpa ampun Alena menembaki Kitty.

"Wah, santai dong, ngobrol sebentar." ucap Kitty sambil bergeser kearah kiri menghindari peluru terakhir Alena.

"Ck, gak kena lagi." kesal Alena.

"Kamu Indo juga, wah.. banyak orang Indo ya disini." ucap Kitty girang.

Dor Dor

"Kamu bacot ya ternyata," cibir Alena.

"Dan kamu orangnya gak sabaran," balas Kitty sambil mengusap darah yang mengalir keluar dari pipi kanannya.

Walaupun sudah dihindari tembakan Alena masih saja bisa mengenai Kitty.

"Gini deh, kita buat taruhan." tawar Kitty seraya mengangkat tangannya ke atas.

"Taruhan?"

"Ya, kalau kamu bisa ngarahin pistol kamu ke kepala aku, aku bakalan mundur." ucap Kitty sambil menunjuk kepalanya.

"Oke, berarti kalau serangan kamu berhasil mengenai aku, aku akan membiarkan diri ku tertangkap." ucap Alena yang paham dengan taruhan yang Kitty maksud.

"Benar sekali," sahut Kitty

"Oy, apa kau buat ni!" tegur King.

Dor

"Jangan ikut campur," sinis Alena.

Tembakan peringatannya mengenai tepat di sandaran bangku yang King duduki, kalau saja tembakannya tidak dibuat sengaja meleset pasti sudah mengenai kepalanya.

Misi Gabungan (Dua)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang