0.10

612 45 2
                                    

Semenjak kejadian dua hari yang lalu, Karina menjadi enggan untuk memasuki kembali rumah mewahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semenjak kejadian dua hari yang lalu, Karina menjadi enggan untuk memasuki kembali rumah mewahnya. Untung saja, dimarkas ada stok makanan, tidak perlu dirinya untuk mengambil dompetnya ke rumah. Ya, walaupun di markas makanan hanya seadanya, seperti mie instan, sayur oseng, telur dan tidak lupa dengan makanan pokok kita, beras.

"Gimana, udah bisa?" Tanya Karina melihat anggota hacker-nya mencari data ketua aridoff sekarang.

Yang ditanya menggeleng, "sedikit susah untuk melihat data mereka. Hm, sepertinya mereka menjadi tertutup semenjak kejadian kemarin."

Karina mengangguk, bingung untuk menanggapi ucapannya.

"Seharusnya kita mencari nama ketua Aridoff terlebih dahulu. Sayang nya mereka ganti ketua." Ungkap Karina, ntahlah. Aridoff sekarang menjadi tertutup. Kemarin, setelah kejadian Karina dan winter dikejar oleh anggota aridoff anggota yang lainnya mengunjungi markas nya, tiba-tiba markas mewah aridoff hilang begitu saja ketika didatangi. Tinggal bongkahan dinding yang runtuh, dan furniture-furniture seperti sofa, tv, dll.

Karina pergi menuju ruangan penasehat Vergas. Karina membuka pintu tanpa permisi.

Karina lelah, melihat sang penasehat terus-terusan tertidur pulas di sofa miliknya.

"Hei!" Teriak Karina, sambil memukul sang penasehat dengan selimut.

Sebut saja Lucas, pria yang lebih tua 8 tahun dari Karina.

"Ngelunjak banget lo! Ini lagi ada masalah, lagi genting, Lo malah enak-enakan tidur disini." Kata Karina membangun paksa Lucas.

Lucas terbangun dari tidurnya, merasakan ada gelagat aneh dengan dirinya. "Oh, Karina. Sejak kapan lo disini?"

"Sejak kemarin! Lo gak keluar-keluar dari kemarin, gue pikir lo lagi mikirin sesuatu buat nasehat. Ternyata, kebo!" Kesal Karina.

Lucas cengengesan, "maaf. Oh ya, gimana keadaan lo setelah satu bulan gak kesini."

Karina menggidikan bahunya, "gatau." Ketusnya. "Gue liat-liat sekarang ancur ya. Marka kenapa bisa kabur? Gue liat-liat lo tau tentang aksi Marka yang kabur."

Lucas mengambil bir yang ada di nakas, kemudian meminum nya. Lucas menarik nafasnya panjang-panjang, berusaha menetralkan pikirannya yang amburadul. "Gue saksi Marka kabur."

Karina melotot kaget, "oke lanjutin." Dirinya berusaha tenang.

"Sekitar jam 3 gue kebangun karna ngedenger suara gresak grusuk di ruang bawah Tanah. Gue turun kesana, waktu gue ngebuka pintu Marka datang sekilat banget dan langsung mukul kepala gue pake tongkat besi. Disana gue udah terkapar tapi masih bisa ngeliat kalo Marka kabur ke tangga Utara. Padahal kan pintu tangga Utara udah dikunci dan digembok serapet mungkin tapi ntah mengapa Marka bisa lewat sana. Yang lain melakukan pengecekkan dengan pintu besinya, dan anehnya sidik jari Marka nggak ada di pintu tersebut."

Gara-gara lo!  (Jeno一Karina)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang