cerita si tukang racik minuman dan CEO yang di jodohkan
Seokjin sih cinta sama jungkook, tapi jungkook... gak tau (?) soalnya dia dingin banget. Seokjin gak berani main main sama jungkook karna dia cuma punya bar berbeda dengan jungkook yang CEO
-to...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Disana jungkook, di pojok kamar lamanya. Duduk merengkuh tubuhnya sendiri sambil menangis dan mengatakan hal yang sama berulang-ulang.
"Aku juga mau cantik"
"Aku juga mau jadi perempuan"
Sesekali jungkook memukul dirinya sendiri, menyalahkan tubuhnya yang tak bisa menjadi sesuatu yang pasti seokjin inginkan.
Jungkook terus menangis dan berteriak. Ia lelah, stress, frustasi, ia sudah tak tau lagi harus berbuat apa.
Ia hanya ingin cintanya sempurna, ia ingin memberikan dan mendapatkan cinta yang sudah lama ia impikan.
Ini bukan hanya soal sex, baginya itu merupakan salah satu bentuk penyempurnaan cinta. Dimana saat gejolak yang menggelora di hati berubah menjadi sentuhan yang lembut di tubuh.
Seokjin tak menginginkan tubuh nya, cinta seokjin tak sebesar itu hingga ia tak ingin melangkah lebih jauh.
Jungkook kembali berteriak, menangis, memukul tubuhnya sendiri hingga akhirnya ia terbaring di lantai, tertidur dengan air mata yang mengalir dari sudut matanya.
***
Cahaya matahari tembus ke jendela kamar lama jungkook. Cahayanya bikin pemilik kamar yang lagi bobo nyenyak tiba-tiba keganggu.
Sesekali jungkook mengerjapkan matanya sebelum membuka matanya penuh.
'Pagi?'
Terus jungkook duduk di atas tempat tidur.
Tempat tidur?
jungkook langsung noleh dan liat ada orang yang paling dia sayang lagi tidur di sampingnya, tangannya masih memeluk pinggang jungkook erat.
Jungkook balik berbaring dan liatin wajah suaminya. Jungkook baru ngeh, ternyata ada luka memar di tulang pipi seokjin.