1. di bully

3.9K 138 9
                                    

"lo kan anak kampung, kok bisa sekolah disini? aneh banget" ucap salah satu dari mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"lo kan anak kampung, kok bisa sekolah disini? aneh banget" ucap salah satu dari mereka.

anak perempuan itu hanya diam. ia tidak berani untuk sekedar menatap sekelilingnya, terutama juga menatap 'mereka'.

"sekarang lo bisu? gabisa jawab?" ucap dian.

'mereka' adalah putri, dian, laras dan tia. bisa di bilang mereka ini pentolan sekolah. semacem circle yang berkuasa, yang paling di takutin di sekolah Gama Merdeka.

anak perempuan itu adalah nabila aliyyah parulian. seorang anak yang lugu, polos dan introvert. hanya mempunyai satu teman, anggis namanya. anggis lah yang suka membela nabila ketika sedang dalam keadaan seperti sekarang. namun sayangnya hari ini anggis tidak masuk sekolah.

"lo tuh ga pantes!" kata laras sambil mendorong bahu nabila.

"lo cantik sih, tapi miskin. coba kalo ga miskin, lo udah masuk circle kita" ucapan sombong putri lontarkan.

"mami tolong nabilaa.."

"ga seru banget anjing. diem mulu jadi orang" kata tia.

"kita cabut aja dulu. heh miskin, awas ya lo!" dian menyenggol bahu nabila hingga terjatuh.

"huhhh, akhirnya.."

"mereka kenapa ganggu aku terus ya.. padahal aku ga pernah buat salah sama mereka" nabila berucap sembari merapikan seragamnya yang agak berantakan.

menghela napas lega. "kapan ya mereka ga ngebully aku? masa aku harus bohong terus sama mami, papi, kak cala. aku kan ga enak jadinya, tapi untungnya mereka gatau kalo aku lagi bohong hehe"

di sepanjang lorong menuju kelas 11 ips 1, nabila terus bergumam tidak jelas. ia masih bingung dengan perlakuan geng kelas sebelah tadi. untungnya ga sekelas ya, coba kalo sekelas. mungkin nabila udah tinggal nama aja gara gara mereka.

"ga ada anggis, ga seru" nabila menaruh kepala nya di atas lipatan tangannya yang berada di atas meja.

nabila cukup berprestasi di bidang akademik maupun non-akademik. tapi minus nya suka di sangka salah jurusan. padahal bidang nabila memang di ips. bukan milih jurusan karena gengsi.

( 。 •̀ ᴗ - ) ✧

bel istirahat sudah berbunyi dari beberapa menit yang lalu. tapi nabila masih enggan untuk beranjak dari tempat duduknya.

"aku ga semangat ke kantin kalo ga ada anggis. aku takut sama mereka" sekali lagi nabila merenung tentang 'mereka' yang ia maksud.

"gapapa nabila! kamu harus berani, gaboleh takut sama siapapun, kecuali Tuhan! ayo nabila ayo, semangat nabila!" nabila berusaha menyemangati dirinya sendiri.

langkah demi langkah nabila lalui untuk sampai ke kantin anak ips. namanya juga sekolah elit, kantin anak ips dan anak ipa di pisah, berbeda gedung juga.

"akhirnya sampai juga. kira kira aku mau beli apa ya-

"widih, anak miskin udah berani ke kantin sendirian nih. babu lo mana? pasti cape deh si anggis sama lo, maka nya ga sekolah hari ini" lagi dan lagi pentolan yang tadi pagi berulah, kembali berulah lagi di siang hari.

"anggis bukan babu aku!" bentak nabila. tapi bentakan itu halus.

"udah berani lo sekarang?!" kata dian.

"bocah cupu!" putri yang sedang memegang minuman pun lantas mengguyur nabila dengan minuman yang ia pegang.

"papi.. mami.. nabila ga punya salah sama mereka"

mata cantik nabila sudah berkaca-kaca, mungkin sebentar lagi akan tumpah.

"kalian yang cupu! aku sendiri, kalian berempat!" mereka semakin kaget dengan nabila yang sudah berani melawan.

tepuk tangan dari keempat gadis itu pun memenuhi area kantin. karena anak ips yang berada di kantin mendadak hening dan semuanya tertuju pada nabila. tidak ada yang berani untuk menolong ataupun menegur mereka berempat.

kesabaran mereka seketika di uji oleh nabila yang sudah mulai berani. salah satu dari mereka, tia lebih berani untuk melayangkan satu tamparan yang berhasil mendarat dengan mulus di pipi sebelah kanan nabila.

nabila bahkan sudah menangis. air mata itu sudah tak sabar untuk mengalir mengenai pipi chubby nya. bahkan pipi yang sangat putih mulus itu sudah memerah akibat tamparan yang tia berikan.

"kalo lo berani sama kita, abis lo!" ucap laras yang sedari tadi hanya melihat dan menyimak perlakuan teman-temannya terhadap nabila.

nabila menatap sekelilingnya yang juga sedang menatap dirinya. ia malu, sungguh. nabila berlari meninggalkan area kantin, ia ingin ke kamar mandi untuk sekedar berbenah diri dan mengganti bajunya yang basah.

nabila menatap cermin yang ada di depannya. "seburuk itukah aku? kenapa aku selalu di pandang remeh sama orang-orang? kenapa.."

"aku cape.. aku mau sekolah dengan tenang. aku gamau kaya gini terus"

"aku mau papi sama mami"

tbc.

gimana boshh??
padahal belum apa apa ya wkwkw
tunggu chapter selanjutnya ya boshh
tsiapp

vote dan komen banyak banyak kalo mau lanjut
uhuyyy

bakal tembus 50-100 vote ga si?? aku ga yakin deh

parulian'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang