5. datang ke sekolah

1.6K 131 11
                                    

nabila tidak mengetahui rencana papi dan maminya yang merencanakan akan pergi ke sekolah nabila

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

nabila tidak mengetahui rencana papi dan maminya yang merencanakan akan pergi ke sekolah nabila. rony tidak akan tinggal diam anaknya di perlakukan tidak baik oleh teman sekolahnya. begitupun dengan salma, ia akan berusaha untuk mengeluarkan anak itu dari sekolah milik ayahnya.

"kakak, nanti kalo adek tanyain mami sama papi. bilang aja papi lagi ke kantor, mami lagi di butik. okay?" sebelum pergi, salma memberi wejangan pada anak sulungnya terlebih dahulu. agar rencananya lancar.

syarla mengangguk. "okay, mami. kakak bakal kasih tau adek sesuai dengan apa yang mami minta"

salma mengelus puncak kepala syarla sembari tersenyum. "pinternya anak mami. kalo gitu mami sama papi berangkat dulu ya sayang, hati hati di rumah"

"mami sama papi juga hati hati ya! adek aman sama kakak"

setelah melihat salma yang mulai menjauh. kemudian syarla kembali ke dapur untuk memasak sarapan. iya tahu kalau mami nya tidak sempat memasak karena papi nya rewel.

"punya papi kok ga sabaran banget. aku kan lagi mode males masak, tapi gamau gofood"

ketika sedang fokus dengan masakannya. syarla mendengar ada langah kaki yang sedang menuruni anak tangga satu persatu. iya tahu kalau itu nabila, adiknya.

"kak cala, mami sama papi mana?"

syarla sudah feeling jika anak ini terbangun, maka yang ditanya lebih dulu adalah mami dan papinya.

"papi di kantor dek, katanya ada kerjaan. kalo mami lagi butik, ada klien yang mau ketemu" nabila mengangguk mendengar jawaban kakaknya.

"anak kecil mau aja di bohongin"

"kakak masak apa? adek laper" nabila memegang perutnya yang sudah mengeluarkan bunyi-bunyian.

"perutnya kok bunyi? laper banget emang?"

"iya laper banget"

syarla terkekeh. "kakak masak nasi goreng aja yang simpel, tapi ini nasi goreng komplit loh"

"apa aja emang?" tanya nabila.

"ada nasi, sayur, sosis, telur, daging ayam suwir, sama bakso"

"ihhh mauuuu, udah mateng belum?"

"udah, ini tinggal di ke piringin aja. mana sini piring kamu"

nabila menyodorkan piringnya pada syarla. "lucu banget si adeknya kakak, gemes deh"

"emang"

"wah, udah mulai kepedean ya"

( 。 •̀ ᴗ - )

sementara itu di sekolah nabila. rony dan salma sudah sampai beberapa menit yang lalu, tetapi mereka berdua belum keluar dari mobil.

para siswa dan siswi menatap mobil mewah yang sembarangan parkir di area lapang sekolah. mereka kagum dan bingung, siapa yang berani memarkirkan kendaraan nya di tengah lapang sekolah? apa mungkin pemilik sekolah ini?

"pi, ini kita kapan mau keluarnya?" tanya salma.

"sebentar dulu, aku lagi nunggu ayah"

"loh? ayah juga mau kesini?" rony mengangguk mengiyakan.

"kenapa? kok bisa? kamu yang kasih tau?"

"iya. kenapa?" bukannya menjawab satu-satu. rony justru malah bertanya balik.

"gapapa, aku cuma kaget"

"hm. tunggu aja"

"kamu jangan macem macem ya? jangan berlebihan. apalagi sama perempuan"

rony yang awalnya menatap handphone, kini pandangan itu beralih pada sosok perempuan yang berada di sampingnya.

"bukannya bagus kalo aku berlebihan?"

"engga, ron. aku cuma mau mereka keluar aja dari sekolah ini, dan gabisa sekolah dimanapun. cuma itu mau aku"

"oke. aku bakal kabulin permintaan kamu. tapi aku ga janji kalo aku gabakal tambahin hukumannya"

salma hanya menghela napas mendengar ucapan suaminya. rony sangat keras kepala. jika ia berkata a, harus a. tidak boleh b, ataupun c. perkataan rony itu mutlak, tidak bisa di ganggu gugat.

tbc.

uhuy
sorry ya kalo ada typo

parulian'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang