21. Trauma.

65 19 3
                                    

   Ali kembali duduk di samping Illysya mengambil nafas dalam lalu membuangnya perlahan.

"Okey Ali ini cuma perkara nembak cewek doang ini perkara gampang buat lo," ujar batin Ali menyemangati mentalnya.

"Sya, gue mau ngomong jujur tentang perasaan gue sama lo," ucap Ali serius yang membuat Illysya langsung mengetahui arah pembiraan Ali akan berakhir di mana.

"Jujur gue dari awal liat lo gue udah suka sama lo. Gue bahkan sering banget ngikutin lo kemana pun lo pergi, tapi pas gue tau lo pacaran sama Bang Al gue stop semua kegiatan gue. Mungkin lo gak pernah nyadar ada gue sosok orang yang bener-bener cinta sama lo dengan tulus. Gue sebenernya sadar diri gue siapa dan lo siapa. Tapi boleh gak sih gue sedikit egois untuk milikin lo walaupun gue tau gue gak pantes buat lo. Gue bakal usahain semaksimal mungkin mantesin diri gue buat lo. Apapun itu bakal gue lakuin Sya demi lo," ucap Ali yang membuat Illysya memegang tangan Ali. Illysya tau cinta Ali padanya tulus, tapi jujur untuk sekarang banyak ketakutan yang Illysya rasakan. Illysya takut Ali akan seperti Al. Illysya takut dirinya kan mengecewakan Ali. Illysya takut jika dirinya belum sepenuhnya bisa melupakan Al karena Illysya akan benar-benar menerima seseorang jika dirinya sudah benar-benar move on. Illysya tak mau seseorang yang menjalani hubungan dengan Illysya nanti tak mendapatkan cinta Illysya sepenuhnya karena Illysya pernah merasakan itu semua dan rasanya sangat sakit ketika kita mencintai seseorang sepenuh hati tapi orang yang kita cinta hanya memberikan setengah cintanya pada kita.

"Li, bisa gak kita sahabatan aja. Aku masih takut menjalin hubungan. Aku takut kecewa lagi. Aku takut ngecewain kamu. Aku takut kita jadi asing Li," jawab Illysya yang membuat Ali tersenyum mengangguk, "Gue paham Sya. Lo masih trauma sama masa lalu lo, tapi satu hal yang lo tau gue sama Bang Al emang Kakak beradik tapi kita beda Sya. Please lo jangan nilai kita sama ya. Lo jangan beranggapan kalo gue bakal kaya Bang Al. Jujur gue dari dulu gak pernah pacaran dan lo orang pertama dan terakhir gue cintai di muka bumi ini. Seterah lo mau percaya atau nggak. Gue bakal tunggu waktu lo di mana akan siap membuka hati lo,"  ucap Ali yang membuat Illysya mengangguk, "Makasih Li," ucap Illysya dengan semnyumnya. Ali hanya mengangguk lalu meminum jus jeruk miliknya. Jangan tanya perasaan Ali seperti apa? Rasanya Ali semakin tak pantas untuk Illysya. Walaupun alasan terbesar Illysya menolaknya karena trauma tentu mungkin ada pertimbangan lain dari Illysyanya sendiri bukan?

   Keadaan diantara Ali dan Illysya hening setelah obrolan terakhir mereka tadi mereka tidak terlibat obrolan lagi. Ali dan Illysya hanya diam menikmati acara yang masih terlihat ramai dengan tamu undangan.

"Li  aku mau pulang ya," pamit Illysya seraya bangkit dari duduknya membuat Ali juga bangkit dari duduknya.

"Gue anter ya," tawar Ali yang dibalas gelengan oleh Illysya, "Gak usah sopir aku udah mau ke sini bentar lagi sampe katanya. Kita jangan asing ya. Cuma gara-gara obrolan malem ini. Aku masih mau deket sama kamu. Walaupun bukan jadi pacar kamu. Gak papa kan?" tanya Illysya yang membuat Ali tersenyum, "Gak papa lah Sya, jawaban lo tentang perasaan gue itu hak lo. Gue gak mau lah cuma gara-gara gue nembak lo kita jauh. Gue mau selalu ada dimana pun lo berada," jawab Ali yang membuat senyum Illysya merekah.

"Makasih ya udah ngertiin aku. Ya udah aku pulang ya," pamit Illysya seraya melambaikan tangannya pada Ali yang membuat Ali membalas lambaian tangan Illysya.

"Padahal kalo lo jawab Iya aja gue bakal milih stay di Indonesia Sya, tapi gue ngerti gue mungkin jauh dari kreteria lo. Maaf ya Sya karena gue gak sadar diri," ucap Ali membatin kakinya melangkah mendekati teman-temannya.

"Napa lo lemes, letih, lesu gitu? Kaya anemia lo?" tanya Rey yang membuat Ali membuang nafasnya kasar.

"Gue ditolak," ucap Ali menyenderkan punggungngnya pada senderam kursi.

"Iya lah lo di tolak orang lo nembak Lysya aja numpang acaranya Bang Al gak modal banget sih. Next time lo ajak kaya dinner gitu di tempat romantis terus lo nyatain deh perasaan lo lagi," usul Rey yang membuat membuat Ali menatap Rey, "Kalo ditolak lagi?" tanya Ali yang membuat Rey berdecak, "Ya tembak lagi lah sampe diterima. Emang alesan dia nolak lo apa sih?" tanya Rey.

"Trauma," jawab Ali seadanya.

"Itu mah cuma masalah waktu aja Li nanti juga kalo udahan rasa traumanya bakal buka hati lagi kuncinya mah sabar aja. Kalo gak sabaran ya cari cewek lain," ucap Rayn yang diangguki oleh Rey, "Iya setuju gue sama lo Ray. Itu cuma masalah time dan lo yang harus exstra effort buat luluhin cewek yang udah trauma sama cinta. Walaupun susah sih tapi pasti bisa semangat lah Bro baru sekali. Next time lo bisa coba lagi," ucap Rey yang hanya Ali tanggapi dengan senyum seadanya.

⚘💌

By : Triana Alicius.

Nahloh Ali ditolak gays gimana nih? Jangan lupa vote dan komen ya😁

A Love I [Bismillah Open PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang