N.E~018

27 5 0
                                    

"HAHAHAHA!!! Akhirnya Lo akan menderita, Melanio El Habibie! Kalo aja Lo nggak bikin gue malu waktu itu, gue nggak akan bikin Lo sengsara!" Ucap sosok yang tak lain adalah musuh Nio-Gelga Mandara Bima

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

"HAHAHAHA!!! Akhirnya Lo akan menderita, Melanio El Habibie! Kalo aja Lo nggak bikin gue malu waktu itu, gue nggak akan bikin Lo sengsara!" Ucap sosok yang tak lain adalah musuh Nio-Gelga Mandara Bima.

Tok... Tok... Tok...

"Tuan! Saya menemukan data gadis yang anda cari!" Ucap seseorang yang nampak seperti bodyguard membawa sebuah map.

"Berikan berkasnya!" Suruh Gelga lalu dipatuhi oleh bodyguardnya itu.

Nama : Meilana Tsel Habibie
Usia : 17 tahun
Tempat tanggal lahir: Lampung, 27 Maret 2006
Ayah : Habibie Denandra
Ibu : Meli Ariansy
Saudara : Melanio El Habibie (kakak)
Ringkasan : Pernah tinggal di Lampung tengah hingga usia 14 tahun dan ke Jakarta bersama para Art. Orang tua sudah tiada saat berusia 4 tahun dalam peristiwa penembakan di taman *****. Siswi SMA Harum Bangsa dan masuk jajaran 10 siswa berprestasi. Penggemar K-POP, Anime, Komik dan Novel.

Deg...

"Jadi... Dia adik dari Melanio? Berarti... Berarti gadisku sudah-

-AAAAGGGHHH!!!!! TIDAK MUNGKIN!!" Murka Gelga.

|★★★★★

Diruangan berwarna putih yang dominan, seorang pemuda jangkung tengah memejamkan matanya di atas brangkar. Hanya ada satu orang yang menunggunya di sana.

Perlahan, mata pemuda itu bergerak-gerak kemudian terbuka. Mata pemuda itu menyipit menyesuaikan cahaya yang masuk menembus matanya. Orang yang menungguinya tadi melihat pemuda itu siuman pun menghampirinya.

"Lo udah sadar, El?" Tanya orang yang menungguinya-Rezvan.

"Dia Lana!" Ucap Nio tiba-tiba lalu beranjak dan berlari mencari ruang IGD yang masih tertutup.

Rezvan berlari mengikuti langkah Nio. "Dia udah di pindahin di ruang operasi." Ucap Rezvan mencekal tangan Nio.

"O--operasi?" Tanya Nio dengan tak percaya.

"Anter gue!" Ucap Nio yang diangguki Rezvan.

Rezvan menghantarkan Nio ke ruang operasi yang masih menyala lampunya pertanda operasi belum selesai. Nio juga melihat pak RT tadi dan beberapa warga. Sepertinya warga lain sudah pulang.

"Alhamdulillah, akhirnya kamu teh sadar! Yang sabar, ya? Mungkin ini cobaan dari yang kuasa buat kamu. Kuat-kuat jalani ini. Doain aja semoga neng geulis teh bisa sehat lagi." Ucap pak RT menenangkan Nio yang hanya diangguki pelan olehnya.

Nio dituntun duduk di kursi tunggu dengan Rezvan di sampingnya. Rezvan menghela nafas tak menyangka hal ini terjadi pada teman adik kembarnya. Iya, si Revan itu adik kembarnya!

• 𝐍𝐞𝐞𝐝 𝐞𝐧𝐞𝐫𝐠𝐢 • (end)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora