34. Can I Say Something Crazy?

145 22 2
                                    

Jio pun hanya mengikuti Abelyin pergi. Cewek itu mulai membuka kaos ungu yang ia gunakannya dan menyisakan tank top putih yang ia kenakan untuk atasan. Bahkan anak itu melemparkan bajunya ke Jio, bermaksud untuk minta dibawakan.

"I'm free!" ucap Abelyin sambil berkumur-kumur dan menyembur airnya kejalanan.

Jio melihatnya seperti banyak gaya, padahal anak itu jalanannya masih seperti orang sempoyongan.

"Hey! Why are you walking like a snile?" Abelyin pun diam sesaat sambil menunggu Jio yang jalan dengan santai.

Jio pun menyusul Abelyin, "Kenapa jauh-jauh sih? gelap kan, nanti kalo ada setan gimana?" tanya Jio.

Dasar berlebihan, padahal disini tempat parkir mobil dan hadapannya bahkan jalan raya.

"Setannya kan lo." Jawab Abelyin yang diberi tatapan sinis oleh Jio.

"Sumpah bau banget ketek." Ucap Abelyin dan membuat Jio mencium ketiaknya.

Abelyin malah tertawa, "Bukan lo Jio. Maksudnya yang tadi kita lewatin tadi."

Jio pun tertawa dan menampakan deretan giginya.

Mereka pun akhirnya duduk di kursi panjang yang ada diujung parkiran mobil. Suasana hening sesaat.

"Ohya! Lo mau nonton pensinya lagi ya?" tanya Abelyin dengan rasa bersalah.

"Gapapa, gue udah nonton juga dua tahun lalu." Jawabnya.

Abelyin mengangguk, "Makasih tadi udah nolongin gue. Kayanya kalo gak ada lo gue udah pingsan."

"Gua bilang juga apa, gausah kedepan-depan. Lo jangan percaya sama omongan Dean." Ketika Jio melirik ke Abelyin, ternyata gadis itu tengah menatapnya sambil tersenyum, membuat Jio jadi canggung.

"Jio how old are you?"

"thirteen."

Abelyin membulatkan matanya sambil menutup mulutnya, "Woaw same!"

"Why?" tanya Jio penasaran.

Abelyin tertawa sambil memandangnya, "Cuz you look like ten years old hahaha!"

Jio membuang wajahnya malah, bibirnya pun sedikit maju dan membuat Abelyin semakin gemas. Karna tak tahan lagi, Abelyin langsung memncubit pipi Jio.

"Aw!" ringis Jio kesakitan.

Mereka berdua kembali diam memandangi langit malam yang indah dengan bintang-bintang.

Abeylin yang jahil pun tiba-tiba mengambil sesuatu yang ia lihat.

"Jio look!" ia berdiri dihadapan Jio tanpa wajah bersalah sambil tersenyum gembira.

Sementara Jio langsung membuka mulutnya besar dan berteriak sambil loncat.

"AAAAK! KECOA!" ia lompat dari kursi itu dan kabur menjauh sambil melihat Abelyin yang tertawa seperti iblis.

"GILA! ABEY! BUANG GAK!"

"HAHAHAH!" Abelyin tertawa puas melihat anak itu ketakutan, kemudian ia lempar yang jauh karna kasihan. Tak lupa ia membersihkan tangannya dengan hand sanitizer.

Tapi ketika Abelyin tengah membersihkan tangannya, ia melihat Jio pergi meninggalkannya.

"WOY JIO! WHERE ARE YOU GOING?"

Jio tak menoleh, "Shut up. I hate you." 

Abelyin langsung lari menghampirinya dan menjegat tepat dihadapannya.

"Please don't leave me alone, please." Ia memohon dengan tangan dan muka sok melasnya, "Nanti pas break mau Hindia kita balik."

Jio memutar bola matanya sebal, apalagi membayangkan tingkah laku anak itu.

J Sibling's : GROW OLDERWhere stories live. Discover now