Kabar Bahagia Part 2

710 19 0
                                    

Usai keluar dari ruang periksa Ken berpamitan kepada sang ibu untuk membawa istrinya pulang ke apartemen.

"Mi, kita balik ke apartemen sekarang ya.. salam buat papi kalau sudah pulang" ucap Ken kepada sang ibu.

"Gak nungguin papi kalian dulu?"

"Gak lah mi, kasihan Kia biar dia langsung istirahat"

"Oh ya sudah kalau gitu.... kabari mama dan papa mertuamu segera Ken sampaikan kabar bahagia ini kepada mereka"

"Pasti mi..."

"Jaga Kia baik baik ya, jadi suami harus peka.. nanti malam mami berkunjung ke apartemen kalian sama papi"

"Siap mi..." ucap Ken sembari menempelkan telapak tangan dengan posisi miring ke pelipis seperti sedang memberi hormat.

"Baiklah mami ke butik dulu kalau gitu"

"Oke mi... hati hati di jalan"

Ken menggandeng Kia menuju tempat parkir mobil, melajukan mobil dengan kecepatan sedang menuju apartemen mereka.

"Sayang mau langsung atau mampir dulu?"

"Kita mampir dulu ya mas"

"Kemana sayang?"

"Beli susu hamil mas... ke mini market yang deket apartemen saja ya"

"Yang di depan apartemen itu sayang?"

"Iya mas"

"Oke deh..."

Sesampainya di depan lobi apartemen ken meminta bantuan scurity untuk memarkirkan mobilnya di lantai basment sementara dirinya dan sang istri menuju mini market yang terletak tepat di depan apartemen.

"Pak Adam... boleh saya minta tolong sebentar?" ucap Ken sopan.

"Boleh tuan ada apa?"

"Pak tolong parkirkan mobil saya di tempat parkir saya ya... saya mau ke mini market dulu"

"Baik pak..."

Ken mengambil sebuah keranjang lalu mengikuti kemana langkah sang istri pergi.

"Mas kira kira enak yang mana ya?" tanya Kia sembari menunjukkan beberapa varian rasa.

"Terserah kamu saja sayang... yang menurut kamu enak saja, tapi saranku jangan yang vanilla kalau kamu masih sering muntah gini"

"Ah iya kamu benar..."

Kia mengambil beberapa box susu dengan varian berbeda beda dan meninggal varian vanilla sesuai saran sang suami.

"Aku beli beberapa varian biar aku bisa coba enak yang mana mas..."

"Ya gapapa coba aja biar tahu rasanya..."

"Iyaa mas... udah yuk aku capek"

"Oke sayang..."

Mereka mengantri di kasir karena kebetulan saat itu lumayan ramai, Ken meminta Kia menunggu di bangku yang tersedia di depan mini market karena tak tega membiarkan sang istri berdiri terlalu lama.

"Kamu tunggu di luar saja sayang, tuh duduk saja di bangku depan biar gak capek"

"Iya mas" Kia pun berjalan menuju depan toko dan duduk di sana.

Selang beberapa waktu Ken datang membawa sekantong belanjaan lalu menggandeng sang istri menuju lobi.

"Tuan muda ini kunci mobilnya" kata pak Adam sembari menyodorkan sebuah kunci.

"Oh iya pak... terimakasih" Ken mengeluarkan dua lembar uang lima puluh ribuan lantas memberikannya kepada pak Adam.

"Ini pak mohon diterima"

Jodoh Pilihan Kakek (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang