Jangan Mengganggunya

516 12 0
                                    

Di sebuah club, Bella dan Satya sedang asik mengobrol sembari menikmati dentuman musik.

"Turun ke floor yuk Sat" ajak Bella.

Satya menggeleng pelan. "lo aja deh Bell gue gak suka joget joget kayak gitu" tolak Satya.

"Ayolah Sat... cobain dulu cuma gerak gerakin badan apa susahnya sih" bujuk Bella.

"Gue gak bisa Bell" tolaknya lagi.

"Ya sudah gue sendiri aja kalo gitu biar digodain om om di sana" celetuk Bella kesal.

Satya langsung berubah fikiran kala mendengar ucapan Bella barusan. Ia menghela nafas dalam lalu menuruti kemauan Bella.

"Oke baiklah... gue temenin tapi bentar aja ya"

"Oke enggak apa apa..."

Bella menggandeng Satya menuju lantai dance
Ia lantas mengajak Satya berjoget mengikuti irama musik yang ada.

"Ayo joget Sat... gerakin tubuh lo kaya gini" ucap Bella memberi contoh.

Satya pun menggerakkan tubuhnya mengikuti intrupsi Bella. Ia meliuk liukkan tubuhnya ke sana kemari membuat Bella tersenyum penuh kemenangan.l

"Hemm... kamu pinter juga ya Sat jogetnya" sindir Bella sembari terkrkeh.

"Ckk Ini juga yang ngajarin elu kan..." desis Satya.

"Bell udahan yok capek nih" keluh Satya.

"Oke... ya sudah ayok duduk lagi kalau gitu" jawab Bella.

Setelah hampir setengah jam berjoget Satya mengajak Bella kembali pada meja mereka. Bella kembali memesan minuman untuk mereka.

"Bentar gue pesan minuman dulu Sat" ucap Bella sembari berlalu menuju kepada salah seorang pelayan.

"Hemm..." Sahut Satya santai.

Tak lama kemudian Bella datang dan duduk di samping Satya hingga minuman untuk mereka datang.

"Inget ya Bell... jangan banyak banyak" ucap Satya mengingatkan.

"Hemmm... iya.... iya gue inget kok" sahut Bella.

Mereka berdua asik mengobrol. Tiba tiba dari arah belakang seseorang dengan sengaja menarik lengan Bella hingga Bella hampir saja tersungkur jika tidak di tahan oleh lengan Satya.

"Aw" aduh Bella kesakitan yang membuat Satya dengan sigap menahan tubuh Bella.

"Bel lo engga apa apa kan?" tanya Satya khawatir.

"Gue engga apa apa kok Sat..." jelas Bella.

Awalnya Satya hanya diam saja melihat mantan suami Bella mendekati Bella namun ketika ia berbuat kasar Satya langsung menegurnya.

"Hei jadi laki jangan kasar dong... Gak bisa ya ngomong baik baik dan gak pake kekerasan" ucap Satya memberikan teguran.

Pria bule itu cuek dan tidak mendengarkan ucapan Satya. Ia membawa Bella duduk tidak jauh dari tempat duduk sebelumnya. Ia seperti menjelaskan sesuatu kepada Bella namun Bella terus saja cuek. Satya memperhatikannya dari kejauhan. Ia sengaja membiarkan keduanya saling bicara berharapagar urusan diantara keduanya segera selesai.

"Stop!" pekik Bella.

"Stop... Gue gak mau denger apa apa lagi dari lo" Seru Bella yang masih bisa didengar oleh Satya meski samar.

"Kita udah selesai... Jadi jangan ganggu gue lagi" imbuh Bella.
Pria bule itu diam diam menarik Bella kedalam pelukannya dan memaksa hendak mencium bibir Bella namun Bella memberontak.

"Lepas... Lepasin" teriak Bella yang membuat Satya berjalan mendekati keduanya.
Satya menegak dua gelas vodka hingga habis lantas berjalan menghampiri Bella.

"Lepasin dia" Seru Satya yang diabaikan oleh pria bule tersebut.

"Lepasin kata gue" Teriak Satya penuh emosi.

Merasa diabaikan Satya menarik kerah kemeja pria bule yang hendak memaksa mencium Bella. Satya melayangkan sebuah bogem mentah ke wajah sang bule yang tak lain adalah mantan suami Bella.

"Hei lo siapa. Kenapa lo ikut campur urusan gue sama Bella... Lo gak berhak melarang gue mencium Bella dong" Bentak pria bule tersebut.

"Apapun tentang Bella sekarang menjadi urusan gue... Jadi lo jangan macam macam ke dia. Camkan itu" ucap Satya tegas.

Pria Bule itu tersenyum tipis. Ia tidak peduli tentang apapu  n yang dikatakan oleh Satya. Ia masih mencoba untuk menarik lengan Bella yang langsung dihadang oleh Satya.

"Jangan menyentuhnya!" Marah Satya.

"Hahaha apa urusan lo... Minggir!" cibir pria Bule itu.

"Jelas urusan gue kalau sampai lo sampai berani nyentuh dia..  Karena dia milik gue sekarang" jelas Satya murka.

"Cih... Dia hanya mencintai gue, gak mungkin dia mau sama lo" cibir si pria bule.

"Tanya sama dia... Dia pilih lo atau gue dan tanya seberapa besar cinta dia ke gue" teriak Satya sembari menunjuk Bella.

Bella terkejut mendengar ucapan Satya. Namun dengan cepat ia menguasai hatinya. Bella menghela nafas panjang sebelum pada akhirnya dia memberi jawaban. Jujur saja di hatinya yang paling dalam memang masih tersimpan mantan suaminya namun ia harus berkata lain untuk membuat sang mantan pergi dan tak mengusiknya lagi.

'Ini saatnya...' batin Bella.

Bella memanfaatkan kesempatan itu dengan sebaik baiknya. Ia mengakui jika ia sudah tidak cinta dengan sang mantan suami.

"Ya apa yang diucapkan Satya benar. Gue udah gak cinta lagi sama lo. Karena cinta gue cuma untuk Satya calon bapak dari anak gue" jelas Bella dengan tegas.

Pria bule itu mengangguk pelan sembari tersenyum kecut. "Jadi benar lo udah gak cinta lagi sama gue?" tanyanya tak percaya.

Bella mengangguk mantap. "Gue emang udah gak cinta sama lo lagi ya" desis Bella.

"Begitu rupanya. Baik gue akan pergi jika memang lo sudah gak cinta lagi sama gue" pungkasnya sembari berjalan menjauh.

Bella langsung duduk dan meminta pelayan mengantarkan minuman. Bella menangis dan meminum benerapa gelas minuman beralkohol.

"Pelayan...." seru Bella.

"Iya nona, ada yang bisa saya bantu?" tanyanya lembut.

"Ambilkan dua botol minuman untuk kami" pinta Bella.

"Baik" ucap Bella.

Tak lama setelahnya pelayan datang membawa minuman yang tadi ia pesan. Bella menagis histeris sambil menuguk beberapa gelas minuman.

"Stop" seru Satya.

"Bell... Stop" cegah Satya.

"Bella Stop" ulang Satya yang lagi lagi diabaikan oleh Bella.

Bella mengabaikan Satya ia terus meminum minumannya hingga habis.

"Kalau gitu gue juga akan melakukan hal yang sama kayak lo biar kita sama" kesal Satya.

Bella minum hingga dia pingsan. Pun dengan Satya yang juga mabuk berat karena mengikuti apa yang dilakukan oleh Bella.

Mereka berdua terkapar tak berdaya di meja mereka yang membuat pemilik club membawa mereka masuk ke dalam sebuah kamar hotel club.

"Permisi pak ada yang tidak sadarkan diri..." lapor seorang pelayan kepada bossnya.

"Siapa? yang mana orangnya"

"Nah itu... itu dia orangnya"  ucap pelayan tersebut.

"Oh dia lagi. Bawa saja mereka ke salah satu kamar hotel kita"

"Baik pak"

Beberapa pelayan membawa Satya dan Bella masuk ke dalam kar hotel lantas membaringkan keduanya di atas ranjang yang sama.

Hemm kira kira apa yang akan terjadi selanjutnyaaa?





Jodoh Pilihan Kakek (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang