"katakan kau milikku, Mainanku dan peliharaan ku."
"mainan, itu artinya aku harus jadi mainan? aku ingin menjadi mainan Berbie saja, bolehkan?"
seorang CEO dewasa seperti min suga menyukai lee areum gadis polos, sepolos kertas HVS? bagaimana jadinya...
⛔No copy-copy yah...itu gak baik loh ya meski aku akui ceritaku gak begitu bagus, dan gak ada apa apa nya di bandingkan cerita orang lain, tapi aku mohon jangan Sampai plagiat tin cerita aku, aku udah berusaha pakai otak aku sendiri buat cerita ini,Aku menegur dengan baik baik okey? Jangan suka copy copy yah? Janji dulu dong Oke jangan suka plagiat okey Cantik/ganteng?⛔ 🍊 Happy reading
Dengan masih memakai jubah mandi areum keluar dari kamar mandi dengan wajah yang sudah cerah dan ber kelap kelip canda.
Matanya mencari cari keberadaan koper nya yang entah dimana sekarang, tiba tiba seorang pelayan gadis yang terlihat sedikit lebih tua dari nya memasuki kamarnya dengan gaya angkuh.
"Hei Kau, kata tuan pakailah pakaian yang berada di walk in closed."
Areum tersenyum menanggapi nya.
"Benarkah? Lalu dimana koperku?"
Terlihat pelayan itu, terkekeh sejenak memandang remeh kembali areum yang lebih pendek.
"Koper jelek mu? Oh tuan membuang nya karna baginya benda menjijikkan itu hanya menganggu pemandangan, dan bagiku juga kau sangat tidak pantas untuk tuan."
Areum mengerjap polos, menggaruk pipi bulat nya.
"Itu berarti tuan memberiku pakaian baru?"
"Tidak usah berharap, aku lebih pantas darimu, temui tuan di ruang makan."
Areum yang tidak mengerti ucapan wanita itu hanya tersenyum menampilkan gigi rapinya.
"Terima kasih bibi."
"Siapa yang menyuruhmu memanggil ku bibi! Panggil aku nona mengerti!!"
Areum hanya mengangguk antusias lalu berlari menuju walk in closed, sedangkan pelayan wanita tadi berdecih lalu kembali ke ruang makan, namun ada kebahagiaan di dalam hatinya karna berhasil memasuki kamar yang sangat jarang di masuki orang lain kecuali tuannya.
15 menit kemudian areum keluar dengan penampilan yang sangat cocok untuknya.
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
"Baju ini cantik hihi aku akan berterima kasih pada tuan."
Ia berlari keluar kamar dan sangat kaget ternyata di luar hanya ada dua kamar di lantai ini, dan satu lift tepat di depannya.Areum mengerucutkan bibirnya.
"Padahal aku siap meluncur di tangga."
Dengan kaki di hentakkan ia memasuki lift, namun tidak tau harus memencet tombol apa.
Karna linglung ia hanya memencet asal dan tak terasa lift sudah sampai di tujuan.
Areum keluar dengan aura yang sangat menarik perhatian orang lain, bahkan Suga yang sedang membaca artikel menoleh.
Saat matanya menangkap siluet Suga yang membelakangi nya areum menjadi lebih kalem mengingat hari ini hari pertama bekerja nya, ya meskipun dia sama sekali belum tau apa pekerjaannya.
