Part 10

231 16 5
                                    

Malam semuanya👋
Gimana kabarnya hari ini?

⚠️ Follow dulu sebelum baca⚠️
⚠️No plagiat

_"Kalau boleh saya bilang kamu itu seperti pelangi yang datang dengan segala keindahannya."_

-Abraham Assyaqir Rafqi-

Ridwan dan juga Kalim sedang berada di ndalem menunggu Abraham yang belum selesai mengajar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ridwan dan juga Kalim sedang berada di ndalem menunggu Abraham yang belum selesai mengajar. Mereka berencana untuk pergi ke suatu tempat.

Kalim Hartajaya Syauqi, teman masa kecil Abraham. Ia juga seorang Gus dari pesantren Ar-rahman milik teman abba Ibrahim. Sifatnya yang tengil dan humoris menjadi paket lengkap yang di sukai para wanita.

Kalim menepuk bahu Ridwan dan mencengkram nya sedikit kuat, itu tak membuat Ridwan terusik. Tapi, selang beberapa detik tangannya terasa sangat sakit. Saat menoleh ia melihat Kalim yang terus menggigit lengannya yang sudah berbekas.

"Sakit! Kamu ini minta dimarahi?!" tegurnya dengan tajam.

"Ya lagian Aku gemas sekali melihat wajahmu yang menyedihkan itu." ejeknya dengan sedikit candaan. Ridwan hanya mendengus kesal.

Temannya yang satu ini sangat gemar mencari gara-gara dengannya. Dari arah pintu mereka melihat Abraham yang sedang menggendong sang istri yang terlelap.

Mereka tersenyum melihat kedekatan keduanya. "Raham." panggil Kalim yang membuat sang empu menoleh.

"Jadi ikut kita ke kondangan?" tanyanya memastikan.

"Sepertinya saya tidak jadi ikut." jawabnya berterus terang.

"Baiklah.. baiklah, dasar pengantin baru! Habiskan saja waktumu itu dengan istri tercinta." godanya yang membuat Abraham sedikit salah tingkah.

"Sudahlah Kalim, kau seperti tidak tahu saja," cecarnya yang ikut menggoda.

Mereka berdua tertawa membuat Abraham semakin salah tingkah. Didalam gendongannya Urla mulai terusik karena mereka, tetapi ia kembali terlelap semakin nyaman di punggung Abraham.

"Sudah! Kalian ini. Jangan menggodaku terus, kalian bisa membangunkan istriku yang terlelap." tegurnya yang malah membuat mereka tersenyum menggoda.

"Baiklah-baiklah, nanti ku beri salam jika kamu tidak akan datang." serunya mengakhiri perdebatan mereka.

"Makasih, Wan. Kalau begitu saya duluan."

"Nggeh Gus Abraham." jawab mereka serentak seraya menggoda. Abraham mendelik tajam.

'Dasar!"

🌼🌼🌼

'Pacarku memang dekat~~'

Nurla Az-zahraWhere stories live. Discover now