Fuck the neighbour #02

981 98 1
                                    

- Nsfw
- Fluffy

Cahaya dari lilin membuat apartemen itu lebih terlihat, X-Borg duduk di sofa sembari memegang segelas minuman dari Claude. Setelah selesai meletakkan pencahayaan sementara, Claude kembali ke sofa dan duduk disamping tetangganya itu.

"Lebih baik?" Tanyanya.

X-Borg menganggukkan kepala, ia tersenyum tipis sekilas. "Iya, terima kasih.. Eh.. nama lu..? Lu belum nyebut nama.." Balasnya. Claude dibuat terkekeh, "Claude."

"Baiklah.. Terima kasih Claud." Ucap X-Borg memandangi gelasnya.

Keduanya disambut keheningan, tidak ada yang berbicara selama beberapa menit. X-Borg hanya melirik sekilas kesampingnya, kearah Claude yang tampak tenang memegang ponselnya. Untung saja ia sudah mengisi daya.

"Mau.. ke kamar?"

Entah apa yang dipikiran X-Borg, tapi pertanyaan yang dilontarkan oleh tetangga sebelahnya ini membuat kesan ambigu untuknya. Apa hanya dia yang berpikir seperti itu?

Ekspresi X-Borg hanya kaku, menatap Claude tanpa berkedip. "Hei? Lu denger gw?" Tangan Claude menepuk pelan pipi X-Borg, membuat lawan bicaranya segera sadar dari lamunan.

"Hm? Kenapa?" Tanya balik X-Borg tampak linglung.

Claude terkekeh pelan lalu mendekat, "Mau.. ke kamar..? Atau.." Ucapnya terjeda sembari mendekat terus kearah X-Borg. Sontak lelaki manis itu sedikit menjaga jarak hingga membuat dirinya terpojok di ujung sofa, sekarang keduanya seakan terhimpit.

"..Tetap disini dan bermain.. hmm?"

Bisikan Claude seakan mengundang, membuat tubuh X-Borg merinding seketika. Ia segera mendorong tubuh yang lebih tinggi darinya, "Ber.. Bermain apa maksud lu..?" Tanyanya dengan nada gugup.

Seringai Claude kembali muncul, tak bisa ia menahan seringai itu saat mendengar pertanyaan dari lawan bicaranya. Jarinya bergerak gelisah, menahan apa yang ia inginkan daritadi.

"..Truth.. or.. Dare?" Tanya Claude.

X-Borg diam terpaku sembari memandangi wajah Claude yang sangat dekat, keduanya terdiam memandang satu sama lain. Sampai X-Borg bersuara pelan dan hati-hati, "..Truth." Balasnya.

Mendapatkan jawaban, Claude berdeham pelan, adam's apple nya bergerak gelisah. "Mau melakukan one night stand?" Bisiknya secara pelan namun terdengar jelas.

Untung saja ruangan itu agak gelap yang berhasil menutupi wajah merah X-Borg, tangannya yang ditempat perlahan bergerak menyentuh pundak Claude.

Seakan mendapat undangan untuk mendekat, Claude semakin mempersempit ruang diantara mereka berdua. Senyumnya mengembang, kekehan pelan keluar dari mulutnya.

Tangan X-Borg mengusap pelan pundak itu sebelum beralih meraba ke tengkuk Claude, matanya tak bisa lepas memandangi wajah didepannya.

Keduanya terdiam, memandang satu sama lain untuk waktu yang lama. Detak jantung mereka beradu kecepatan, seakan waspada pada langkah selanjutnya.

Tanpa menunggu jawaban lagi, Claude segera mencium lelaki dihadapannya. Ciuman itu kasar karena agresif, kedua tangannya memeluk pinggang itu dan mulai membawanya ke pelukan erat.

X-Borg hanya bisa memejamkan mata saat mendapati serangan dadakan yang membuatnya nyaris berteriak jika bisa, lumatan yang diterima seakan-akan membuat bibirnya akan membengkak sebentar lagi.

"mnhn.. hh.."

Perlahan Claude mulai mengungkung tubuh lawannya di sofa, X-Borg hanya bisa meremat rambut cokelat itu sembari membalas lumatan.

𝗖𝗟𝗔𝗨𝗕𝗢𝗥𝗚Where stories live. Discover now