Bab 6

491 17 0
                                    

"Tolonggg, bg aksaaa"
"Bg tolongin nesyaa takuttt bg hiks"
" Siapapun tolong nesyaa hikss"
"Abaang tolongggg nesyaa"
Teriakan itu dilontarkan nesya terus meneruss.
_
_
" Don lift mati, kayanya ada orang didalem" ujar salah satu satpam kepada rekannya.
" Cepat panggil bagian teknisi untuk mengecek"
Sementara itu salah satu satpam segera naik ke lantai 5, dimana lift itu berhenti untuk mengecek apakah benar ada orang didalam.
" Hallo, apa ada orang didalam?" Panggilnya sambil menggedor pintu lift.

Nesya yang mendengar panggilan itu segara menyahut
"Iyaa pakk, nesyaa disinii, toloong pakkk nesya takutt bgt"

Nesya memang phobia terhadap tempat yang gelap, jika phobianya kambuh biasanya ia akan gelisah, sesak nafas bahkan hingga pingsan.

" Mbak sabar yaa, kami masih mencoba memperbaiki. Mbaknya tenang jangan panik" balas satpam tersebut
_
_
(Di suatu ruangan)
"Baiklah meeting cukup sampai sini, semua kembali bekerja" ujar aksa kepada para karyawannya.
"Baik pak"
"Baik pak"

Aksa yang kebetulan meeting di lantai lima, berjalan ke arah lift. Dan dibuat bingung dengan kericuhan yang terjadi didepan pintu lift.

"Ada apa ini?" Tanya aksa dengan nada tegas.
Satpam yang menjaga pun kaget melihat pemimpin perusahaan muncul secara tiba2.
" A anu pak, lift nya mati dan ada seseorang yang terjebak didalam lift" ucap satpam itu.
" Sudah panggil bagian teknisi?" Tanya aksa
"Sudah pak"

Sedangkan didalam lift, nesya sudah merasakan pikiran yang tidak karuann. Dan lama-lama ia mulai susah bernafass. Sayup-sayup ia mendengar dari luar lift suara abg sulungnya, aksa.
Segera ia berusaha teriakk kembali.

"Banggg, tollongg ness bg" ucap nya sambil tersendat karena ia susah bernafas.
" Bg aksaaa"

Aksa yang mendengar suara adiknya itu terkejut. Ia memanggil nesya untuk memastikan bahwa yg didalam benar adiknya.

"Ness, nesyaaaaa"
"Itu kamu dekk??" Teriak aksa
"Ii-iya bg tolong" sahut nesya pelan, namun masih terdengar oleh aksa.
Aksa yang mendengar itupun langsung murka.

"Cepattt bukaa liftt iniii!!! Adik saya didalaamm!!!" Bentak aksa kepada satpam disanaa.
" Ba-baaik pak saya suruh percepat bagian teknisi"
" 5 menitt, jika tidak bisaa dibuka,saya pecatt kalian semuaa!!!" Ucap aksa kepada satpam yang berdiri bersamanya.
_
_
" Nes kamu gapapa kan didalem? Jawab abg ness?" Tanya aksa khawatir.
" Nesya gabisa nafas bg tolong"
" Sayang kamu bertahan pliss, mereka lagi berusaha buka liftnya, nesya bertahan yaa" ucapnya untuk menenangkan nesya didalam.

"Nesya denger suara abg kan, jangan panik sayang, nesya tutup mata bayangin nesya lagi ditaman" ucapnya lagi berusaha menenangkan nesya.

" Gabisa bg, nesya gakuat"
Nesya yang benar-benar sudah diambang kesadarannya, ia berusaha menahan hingga pintu lift terbuka. Namun sepertinya ia sudah tidak bisa menahannya lagi.

"Nesya kuatt, nesyaa bisaa yaa. Bertahan ya sayang" ucap aksa
" Gak kuat bg, nesya gakbi" Ucap nesya yang tiba2 terhenti.
Nesya pingsan.

Aksa yang mendengar itu langsung panik.
"Nes, nesyaa. Nesyaa gapapakan dek?"
"Ness jawab abg!!"
" Nesyaaaa!!!!" Teriak aksa.
Namun tidak ada jawaban dari nesya membuat aksa semakin panik.

Tiba2 pintu lift terbuka dan terlihat nesya sudah tergeletak lemas didalam lift.
" Nesya!"
Segera aksa menggendong nesya dan membawa nesya ke dalam mobilnya menuju rumah sakit.
_
_
(Diperjalanan)
" Abg mohon bertahan ya nes"
" Abg gabisa hidup tanpa kamu sayang"
Aksa menelpon bagas diperjalanan.

Drttt..drttt
"Hallo bg, knapa?" jawab bagas ditelpon
" Cepat kerumah sakit, nesya pingsan. Bawa perlengkapan yg nesya butuhkan". Aksa pun langsung mematikan telpon tanpa menunggu jawaban bagas.

Bagas yang masih loading atas perkataan abg nya tiba2 tersadar. Langsung ia menyuruh mbak lika untuk mempersiapkan pakaian nesya dan memanggil deva untuk bersiap kerumah sakit.
_
_
_
(Dirumah sakit)
" Susterr tolonggg woii"
" Tolong adik sayaa cepatttt!!" Teriak aksa
Segera suster membawa nesya kedalam ruang IGD.
Sementara aksa menunggu diluar ruangan, pikirannya kacau. Banyak sekali ketakutan-ketakutan yang terlintas dipikirannya.

" Kalo sampe kamu kenapa-napa, abg gabisa maafin diri abg sendiri sayang" ucapnya sambil posisi duduk tersandar di pintu UGD.

Nesya KesayanganDonde viven las historias. Descúbrelo ahora