Chapter 20

1.4K 53 0
                                    


Hari berikutnya

Selesai mandi, Khom menyiapkan barang bawaannya untuk pergi ke pantai bersama yang lainnya. Sebelum berkumpul di rumah utama, dia pergi untuk menjemput Baiboon terlebih dulu.

Begitu dia mengetuk pintu, Baiboon langsung berlari membukanya.

"Oh, Phi Khom , aku akan siap-siap dulu." kata pemuda itu sambil tersenyum sambil menyiapkan tasnya dan barang-barang milik bibinya. Lalu Khom mengambil koper Bibi Nee dan membantu membawanya.

"Kau bangun lebih awal. Berapa jam kau tidur semalam? Matamu masih merah." kata Khom sambil mengulurkan tangan untuk membelai lembut kelopak mata Baiboon. Anak laki-laki itu tersenyum.

"Sedikit larut. Aku terlalu bersemangat" jawab pemuda itu sambil tersenyum.

Khom mengajak mereka berjalan bersama menuju rumah utama. Dia memasukkan tas mereka ke dalam mobil pertama, kemudian kembali ke rumah untuk makan bersama semua orang.

Setelah selesai, mereka berkumpul di halaman dan Kim mengatur kursi untuk semua orang. Baiboon duduk bersama Khom di kursi belakang Kamol dan Kim.

Baiboon mengalihkan pandangannya saat dia menatap Kim seolah tidak puas. Tapi ketika dia pergi, dia sangat bersemangat dan tertarik dengan apa yang dia lihat di kejauhan, sehingga terus menerus mengajukan pertanyaan kepada Khom, sampai pemuda itu menguap.

"Apakah kau ngantuk?" tanya Khom,Baiboon mengangguk pelan. Khom meraih kepala Baiboon untuk menyandarkannya di bahunya yang kuat.

"Kalau begitu, tidurlah dulu." katanya.

"Tapi Phi Khom pasti pegal " kata Baiboon, suaranya tidak terlalu kuat.

"Hei, aku tidak pegal." Sanggah Khom.

Baiboon tersenyum sebagai tanggapan sebelum segera meletakkan kepalanya di bahu Khom. Pemuda itu segera tertidur kelelahan karena tidak cukup tidur tadi malam. Khom mengambil selimut kecil yang dia bawa dan menyelimuti di sekitar Baiboon, sebelum memegang tangannya dan meremasnya dengan ringan di bawah selimut yang menutupi mereka.

...

...

...

"Hooaamh... apa kita sudah sampai?" Baiboon bertanya ketika dia merasa mobil diparkir dan dia terbangun.

"Kita sedang mampir ke pom bensin. Apa kau mau ke toilet atau beli Snack?" Khom bertanya dengan nada lembut

"Krap. Aku ingin beli beberapa Snack." jawab pemuda itu segera.

"Bibi, ayo beli makanan ringan." Baiboon berbalik untuk mengajak bibinya. Jadi, mereka berdua turun, diikuti oleh Khom.

"Kalau bingung, beli saja dua-duanya." kata Khom sambil berhenti di belakang Baiboon, ketika melihat pemuda itu ragu untuk memilih dua jenis jajanan.

"Aku takut tidak bisa memakan semuanya jadi itu hanya akan membuang-buang uang." jawab pemuda itu dengan tenang.

Khom menggelengkan kepalanya sedikit sebelum mengambil kedua makanan ringan dari tangan Baiboon dan memasukkannya ke dalam keranjang.

"Phi Khom...." panggil pemuda itu dengan suara serak.

"Beli dan ambil apapun sebanyak yang kau mau."

Baiboon menggerakkan mulutnya sedikit dan tersenyum lebar ketika dia melihat Kim berjalan menyusul mereka ke supermarket. Kemudian dia bergegas berjalan ke arah Kim, sementara Khom, dia terus melihat-lihat makanan ringan lainnya dan dia tidak sengaja melihat Da mengerutkan kening ke arahnya.

KHOM BAIBOON STORY [END]Where stories live. Discover now