Chapter 21

1.3K 53 0
                                    


"Apa yang ingin Phi bicarakan denganku?" tanya wanita itu saat mereka berhenti di belakang rumah. Khom menatap wajah Mai.

"Kenapa kau harus melakukan ini?" Khom bertanya dengan suara tegas.

"Apa yang ku lakukan?" tanya wanita itu.

"Aku tahu kau yang membuat mulut Baiboon terluka? Kenapa kau harus melakukannya?" Khom berkata dengan suara galak. Gadis itu langsung mengerutkan kening.

"Kenapa Phi Khom menyalahkan ku? Aku tidak melakukan apa-apa!!" kata gadis itu.

"Jangan bohong padaku." katanya pelan.

"Aku tidak berbohong. Kenapa Phi tidak mendengar ku? Dan kenapa Phi begitu khawatir tentang anak itu? Dia hanya anak kecil yang tidak penting. Kenapa Phi Khom harus marah karena dia?" kata gadis itu.

"Ini tentang Nong-ku. Kenapa aku tidak boleh khawatir? Aku sudah memperingatkanmu. Jangan pernah berpikir untuk melakukan sesuatu yang dangkal seperti itu lagi." Gadis itu tampak marah dengan mata gemetar.

"Kenapa Phi begitu yakin kalau aku yang melakukannya?"Gadis itu membantah dengan enggan.

"Seseorang melihatmu melakukan itu." kata Khom lagi. Gadis itu berdiri dan mengatupkan bibirnya.

"Kau tidak bisa mengelak,kan? Jangan sampai aku menangkapmu lain kali." kata Khom lagi.

"Bukankah aku sudah mengatakan kalau aku tidak melakukannya? Kenapa Phi terus menyalahkanku?" Suara wanita meninggi karena tidak terima.

"Ada apa?" Suara berat Kamol terdengar, membuat mereka berdua membeku. Gadis itu menundukkan kepalanya.

"Apa yang terjadi?" Kamol bertanya lagi, suaranya terdengar lebih tegas.

"Tidak ada apa-apa, Khun Kamol. Hanya sedikit masalah."

"Kalau tidak ada masalah, jangan bertengkar seperti itu. Aku tidak suka orang-orangku saling berkelahi. Aku ingin kalian saling menjaga. Bukan seperti ini. Mengerti?"

"Krap..." Khom dan Mai menjawab serempak dan Kamol berbicara sedikit lagi untuk menegur dan menyuruh mereka berpisah untuk membersihkan diri.

"Khom!! Dimana kau?" Kim berteriak. Membuat Khom dan Kamol bergegas lari ke belakang rumah.

"Ya, Tuan Kim." Khom berlari menghampiri Kim, tapi dia masih dalam keadaan basah.

"Apa kau sudah melihat Baiboon?" Kim bertanya.

Adapun Baiboon, dia berada di belakang Kim, tersenyum bahagia.

" Krap, saya sudah dah melihatnya," jawab Khom sambil menatap Baiboon.

"Oh, syukurlah kalau begitu pergilah. Kupikir kau belum melihatnya. Baiboon sepertinya terlalu bersemangat sampai tidak menyadari bibirnya luka ketika bermain Banana. Sepertinya dia terbentur sesuatu. Hmmhh... sebaiknya kau bawa Baiboon ke kamar untuk membersihkan diri. Oh, dan Khun Kamol, kenapa kau masih di sini?" Kim terus menggerutu sebelum mengalihkan pandangannya ketika melihat Kamol berdiri tidak jauh. Kamol mengubah topik pembicaraan dan mengajak Kim ke dalam ruangan.

"Sebaiknya kalian berdua masuk ke dalam." katanya pelan.

Baiboon sedikit menundukkan kepalanya saat dia berjalan cepat ke kamar tidur, sementara Khom pergi untuk mengambilkan handuk untuk Baiboon sebelum menyusulnya.

"Ada apa?" tanya Khom.

"Apa Phi marah padaku?" tanya pemuda itu pelan.

"Jadi, apa aku harus marah? Apa ada sesuatu yang kau sembunyikan? Kenapa kau takut untuk berbicara?" kata Khom lagi. Baiboon menunduk.

KHOM BAIBOON STORY [END]Where stories live. Discover now