Part 3

9K 329 11
                                    

Dugaan Sasuke sepertinya benar. Ia terjebak dalam perjalanan waktu ke masa depan dan bertemu dengan dua orang anak yang ternyata adalah anak masa depannya. Yang ada di dalam otaknya saat ini adalah, bagaimana bisa ia sampai disini? Bukankah sebelumnya ia berada di ruang keluarganya malam itu, membuka kotak poto keluarga Uchiha dan BUM! Tiba-tiba saja ia berada di masa depan? Well, keanehan memang selalu terjadi di dunia ninja, bukan?
Dua orang - errrr, anaknya (?) - saat ini tengah menatapnya bingung sekaligus curiga. Sasuke sendiri bingung harus berkata apa.

"Pagi tadi Tou-san dan Kaa-san berangkat ke desa Iwagakure untuk menjalankan misi dari Hokage-sama. Hn, bagaimana bisa Tou-san yang asli berada di sini?" Anak itu berkata sambil menaikkan sebelah alis - mengingatkan Sasuke dengan seseorang, eh? - nya.

"Bisa kalian perkenalkan diri kalian? Aku juga tidak tahu apa yang terjadi sebenarnya," Sasuke mencoba untuk menarik benang merah fenomena aneh ini. Ia harus mendapatkan informasi untuk dapat segera kembali ke masanya.

"Apakah kita harus mempercayai orang ini Nee-chan? Dia sangat mencurigakan." Anak laki-laki itu bertanya sambil memegang lengan kakak perempuannya.

"Kurasa ia juga sedang bingung. Dan chakranya sangat mirip dengan chakra Tou-san yang asli. Mungkin......" Mata anak perempuan itu melebar seketika, memperhatikan Sasuke.

"Ah! Namaku Uchiha Sarada. Dan ini adikku, Uchiha Itachi. Tahun ini Itachi-kun sudah masuk akademi, sedangkan aku tahun ini akan dilantik menjadi Jounin. Kaa-san kami adalah kunoichi paling hebat di Konoha, Uchiha Sakura. Kau mungkin Tou-san kami yang tersesat dari waktu masa lalu, eh?" Anak perempuan itu tersenyum. Senyum yang lembut, seperti senyum Sakura.

Sasuke sedikit tersentak. Anak ini punya analisa yang baik. Dan, tunggu, ia dilantik menjadi Jounin? Penampilannya masih sangat muda. Ada sedikit kebanggan muncul di dalam diri Sasuke. Namun segera dienyahkannya.

"Aku tidak tahu apa yang terjadi. Mungkin analisamu sedikit benar. Karena sebelum ini aku berada dirumah ini dan Hokage yang kutahu masih Hatake Kakashi," Sasuke bergumam.

"Kalau begitu kenapa tak kau gunakan sharingan untuk mengetahui informasi-informasi dari kami yang kau butuhkan untuk kembali ke masamu?" Anak itu-Sarada- menyarankan. Sasuke sedikit kaget dan merasa bodoh. Ada apa dengan dirinya. Seharusnya ia bisa berpikir sampai kesana dan tidak diingatkan oleh seorang bocah, bukan?

BLIIISH!

Sasuke mengaktifkan sharingan nya. Namun, usahanya untuk menggunakan jurus andalan klan Uchiha itu tampaknya tidak berhasil. Ia seperti melihat kabut penghalang di matanya. Tidak seperti biasanya. Ia segera mengembalikan penglihatan normalnya.

"Kau tidak dapat menggunakannya? Ah, sudah kuduga. Kalau begitu, sebaiknya kita masuk ke dalam saja dulu. Kami akan membantumu," Sarada berdiri, kemudian adiknya-Itachi- ikut berdiri. Mereka berdua memperhatikan Sasuke dengan seksama, kemudian dengan kompak sama-sama berjalan masuk ke dalam rumah. Di dalam rumah, tampak perbedaan yang signifikan dirasakan Sasuke. Rumah itu kini tampak lebih nyaman, lebih hangat. Tidak seperti rumahnya dulu sebelum ia masuk ke dunia masa depan ini. Tampak banyak perabotan tertata rapi, dan di atas sebuah meja tampak berbagai macam pigura. Sasuke mendekat dan memperhatikan pigura-pigura itu. Ada poto Sarada dan Itachi ketika masih bayi, poto team 7 mereka waktu mereka menjadi genin, poto Sakura dan Tsunade dengan baju rumah sakit, poto Sasuke dengan seragam ANBU yang sedang memegang bahu Sarada yang sepertinya lulus ujian chunnin dan mendapat plakat bertuliskan angka 1 dengan Sakura disebelahnya menggendong bayi, poto dirinya dan Sakura menggunakan baju pengantin yang diapit oleh Naruto yang tersenyum lebar dan Hinata disebelahnya yang tersenyum malu-malu, di sebelah Sakura Kakashi tampak tersenyum bahagia. Sasuke memandang poto-poto itu takjub. Berbagai perasaan muncul di dalam dirinya.

Kimi o Matteiru, Sasuke-kunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang