The Queen

32 2 0
                                    

Happy Reading:

Wanita dengan potongan rambut pendek dan make up natural  itu duduk menyilangkan kakinya di sebuah kursi kerja, ruangan putih dengan design klasik. Tangannya sibuk membolak-balikkan lembaran transkip nilai milik anaknya yang dia dapat dari sekolah.

Syurrr

Lembaran itu di lempar asal hingga berantakan memenuhi lantai ruangan, membuat Rasella kaget dan menahan napas. Kali ini Rasella tahu hadiah apa yang akan dia dapatkan dari sang ibu.

"Dapat peringkat satu saja kamu gak bisa dan sekarang posisi kamu malah tergeser sama si anak beasiswa itu?" Tanya wanita itu, tatapannya tajam menusuk.

Rasella tersekat, bingung harus menjawab apa.

Shit, anj*ng ini semua gara-gara cewek kampungan itu.

Umpat Rasella dalam hati.

"Maaf bu, tapi Rasella janji ba---

"Sttt, saya gak butuh jawaban kamu disini.  Denger ini baik-baik yah  kalau sampai dalam to selanjutnya kamu masih belum bisa merebut posisi kamu kembali,  kamu tahu apa akibatnya. Saya gak pernah main-main sama omongan saya Rasella dan saya harap kamu paham. Jangan jadi pengecut saya gak  suka."

Wanita itu melepas kaca mata yang bertengger di hidung mancungnya, lalu meletakannya di meja. Menatap tajam putri semata wayang nya itu.

Rasella mengangguk, " iya bu, Sella akan berusaha lagi, Sella janji bakal rebut kembali po--

"Saya gak butuh janji kamu, yang saya butuh hasilnya, terserah kamu mau bertindak bagaimana saya gak peduli," potong wanita itu dengan cepat. "Oh yah besok hari minggu kamu ada les kimia dan fisika saya sudah meminta miss Ourbee untuk datang kesini, kamu tahu kan gak ada yang namanya week end selama posisi kamu masih dibawah si murid beasiswa itu,"

Rasella mengangguk paham, lebih baik dia bersikap legowo seperti ini, dari pada harus memberontak agar tidak membangunkan singa yang sedang tertidur. Rasella ingat betul waktu dirinya menginjak bangku kelas X dan nilai nya ada yang tidak stabil, ibu memerahinya habis-habisan karena tidak tahan akhirnya dia pun menjawab dan beradu argumen dengan sang ibu, benar saja keesokannya kartu kredit serta aset yang dia miliki seperti mobil disita, dan beberapa kartu lainnya diblokir sang ibu. Saat itu Rasella kesal sekali, tapi tidak bisa berbuat apa-apa karena hidupnya berada dibawah kendali sang ibu.

"Oke. Silahkan keluar," kata sang ibu padanya, menunjuk pintu keluar yang terletak tepat dibelakang mereka. Dengan perasaan kesal yang membuncah Rasella keluar begitu saja, meninggalkan ruangan kerja ibunya.

"Anj*ng ini semua gegara cewek kampungan sialan itu, awas aja gue bakal buat perhitungan sama lo Izzey." Umpat Rasella, lalu kembali berjalan menuju kamarnya.

***

Izzey menatap nanar buku biologinya yang tahu-tahu sudah sobek dan basah oleh minuman sejenis kopi mungkin. Tapi sialnya dia sama sekali tidak tahu siapa pelaku utamanya, payah sekali dia, hidupnya yang semula tenang kini dipenuhi bayang-bayang ketakutan dan penindasan dari Rasella dan Fiona.

Brak

Izzey tersentak kaget saat tiba-tiba saja kaki kursinya di tendang dari belakang. Gadis itu menoleh dan mendapati Rasella yang menatap nyalang kearahnya. Izzey tidak tahu masalah apa yang sudah dia perbuat sampai  Rasella membuat Rasella marah seperti ini.

Dengan kasar Rasella menarik rambut panjangnya dan membenturkan kepala Izzey kemeja membuat sang empu meringis kesakitan.

"Shhh sakit Sel, aku mohon berhenti," pintanya memohon, namun Rasella tetaplah Rasella yang tidak memilik rasa belas kasihan apalagi untuk orang seperti dirinya.

To już koniec opublikowanych części.

⏰ Ostatnio Aktualizowane: May 31, 2023 ⏰

Dodaj to dzieło do Biblioteki, aby dostawać powiadomienia o nowych częściach!

Who Are You? [Versi Terbaru Dari MIMPI]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz