Part 42. Amarah Gio

71.9K 7.2K 557
                                    

Bugh!

Bugh!

Gio meninju Marcell dengan tanpa perasaan. Dadanya bergerumuh, ia marah. Pria dihadapannya ini sangat kurang ajar, berani-beraninya Marcell berharap dirinya melepaskan Inez.

"Sialan!" Umpat Gio.

Pria itu benar-benar emosi. Marcell dengan lancang mengungkapkan perasaan kepada Inez, pikir Gio.

Marcell tak terima, pria itu menyerang balik.

Bugh!

Gio segera memegang sudut bibirnya yang berdarah karena pukulan Marcell.

Inez berusaha memisahkan keduanya,"udah. Stop!" Sentaknya.

Gio terlihat akan membalas namun,
Gadis itu segera menarik tubuh Gio agar tidak memukul Marcell lagi.

"Kalian apa-apaan sih, malu diliatin banyak orang!" Ucap Inez menatap suami dan atasannya bergantian.

Kedua pria itu mengalihkan pandangannya. Benar apa yang dikatakan oleh Inez, orang-orang menyaksikan perkelahian keduanya.

Marcell menyentuh sudut bibirnya yang terluka karena pukulan dari Gio.

"Kenapa anda tidak terima, tuan Gio?" Ucap Marcell yang tentu saja memancing emosi Gio kembali.

"Inez berhak bahagia, anda hanya bisa membuatnya terluka," ucapnya lagi.

"Tahu apa anda tuan Marcell?!" Seru Gio.

Gio bersiap menghajar Marcell kembali namun, lagi-lagi Inez menghadangnya.

"STOP!!" Ucap Inez sudah tak tahan dengan perkelahian keduanya.

Gadis itu menghembuskan nafasnya, menatap Gio dan Marcell bergantian.

Inez memejamkan matanya sejenak. Gadis itu masih terkejut dengan ungkapan Marcell. Ia tak menyangka atasannya itu menyukai dirinya. Karena sebelumnya Inez menyangka bahwa yang Marcell sukai adalah Sasya.

Ternyata kedekatannya dengan Marcell membuat pria itu menaruh hati padanya. Ini salahnya, kenapa ia tidak menyadari itu sejak awal? Jika tahu begini, ia lebih baik menjaga jarak, pikirnya.

Jika ditanya apakah ia juga menaruh hati pada Marcell? Tentu, jawabannya tidak!

Inez tidak sekalipun menaruh hati pada atasannya itu. Ia berusaha bersikap profesional dalam bekerja tanpa melibatkan perasaan.

Kini, mereka sama-sama terdiam. Orang-orang yang tadi berkumpul menyaksikan perkelahian itupun sudah bubar.

Inez mencoba tenang untuk menghadapi kedua pria itu.

Pandangan Inez menatap Marcell. Pria itu tampak menyentuh sudut bibirnya yang terluka karena pukulan Gio.

"Pak Marcell," ucap Inez.

Pria itu menatap Inez.

"Saya tidak pernah menyangka, ternyata pak Marcell menyukai saya. Sebenarnya saya sedikit kecewa mendengar itu. Maaf pak, karena saya tidak bisa membalas perasaan bapak. Saya hanya menganggap pak Marcell sebagai atasan saya, tidak lebih." Ucap Inez dengan tegas.

Pria itu terlihat kecewa mendengar ucapan Inez, sementara Gio tersenyum penuh kemenangan.

"Benar apa yang dikatakan oleh suami saya, bapak tidak perlu ikut campur dengan urusan rumah tangga kami. Bapak sudah mengetahui sendiri, bukan? bahwa saya adalah istri yang tidak dianggap. Dan saya rasa, mungkin bukan cinta yang bapak rasakan kepada saya. Namun, rasa kasihan," ucapnya lagi.

Gio sangat senang mendengar gadis itu mengakui dirinya sebagai suami dihadapan Marcell.

Inez merasa kecewa, selama ia bekerja dengan Marcell, ternyata pria itu mencaritahu tentang kehidupannya. Sampai-sampai pria itu juga mengetahui bagaimana pernikahannya dengan Gio. Namun, pria itu bersikap seolah-olah tidak tahu apa-apa. Pantas saja, Marcell terlihat berbeda saat bersamanya, ternyata karena pria itu mengetahui kehidupannya.

Giovanni's second wife [END/TERBIT]Where stories live. Discover now