6. ;)

346 41 25
                                    

Cuacanya buruk ya, badan ga fit banget rasanya :)

.

.

.


_Mabidoegane, mukyeo beorin jayu soge_ Choi San

.

.

.


TTAK!!!

Wooyoung terdorong ke arah tembok.

  "Gue denger-denger, lo beneran pacaran sama San?"

Mendengar pertanyaan dari orang di depannya, Wooyoung menelan ludah susah payah.

Dia Huang Guanheng, yang sering disapa Hendery, berandalan terkenal se antero sekolah.

  "I-iya," jawab Wooyoung gugup.

Pasalnya posisi wajah Hendery sangat dekat dengan wajahnya, apalagi keadaan toilet sedang sangat sepi.

Dapat Wooyoung lihat, smrik tipis muncul di bibir Hendery.

  "Lo nolak gue, dan jadian sama San? Gimana nih, caranya biar gue ngga marah?"

Wooyoung sangat takut, ia berharap seseorang datang ke toilet dan menyelamatkannya.

  "Tapi, entah kenapa. Kek nya gue begok deh, gue ngga bisa marah sama lo."

Hendery nakal, Wooyoung tahu itu. Tapi saat melihat tatapan mata Hendery saat ini, Wooyoung tak yakin bahwa orang di depannya itu merupakan seorang berandalan. 

Apa benar kata orang-orang, Hendery akan lemah di depan orang yang ia sayang?

  "Le-lepasin aku Hen."

Walau nampak tak berbahaya, Wooyoung tetap saja tak nyaman dengan posisi mereka berdua yang terlalu dekat.

  "Diem! Kalo lo berontak, gue bunuh San!" Jawab Hendery penuh intimidasi.

Oh, ayolah. Wooyoung tak mau San kenapa-napa.

Melihat Wooyoung ketakutan, tentu saja Hendery senang.

  "Gue ga bakal nyakitin elo. Diem,okay. Just kiss in your lips, dan San ga akan kenapa-napa."

Tepat setelahnya, Hendery menyatukan bibirnya dengan bibir Wooyoung tanpa perlawanan dari si pemilik.

  "Demi San, hiks. Iya, demi San." Batin Wooyoung menangis.

Ciuman mereka, oh no. Maksudnya ciuman Hendery berlanjut semakin intens, Hendery menikmatinya, tapi Wooyoung tidak.

Hendery sibuk dengan cumbuannya pada bibir tipis Wooyoung, dan Wooyoung yang sibuk menangis.

Mereka tak sadar saja, bahwa sesosok berseragam, berdiri di balik pintu menatap penuh luka.

  "Aku... Aku ga nyangka kamu bakal khianatin aku Wooyoung."

Tepat setelah batinnya berkata demikian, sosok itu melangkah pergi.

My Brother - Woosan/SanwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang