27

848 75 0
                                    

"𝐾𝑎𝑙𝑜 𝑖𝑛𝑖 𝑚𝑒𝑚𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑎𝑘𝑑𝑖𝑟, 𝑎𝑝𝑎 𝑔𝑎𝑘 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑔𝑤 𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ? 𝐺𝑤 𝑏𝑒𝑛𝑐𝑖 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑖𝑛𝑖"
-𝐇𝐮𝐚𝐧𝐠 𝐑𝐞𝐧𝐣𝐮𝐧-

𝐑𝐄𝐍𝐉𝐔𝐍 keluar dari kamar Eun Woo, Jisung yang melihat keadaan Renjun dibuat prihatin olehnya. Bagaimana tidak? Sosok Renjun yang lemah seperti sekarang adalah sosok yang dia benci.

Karena itu adalah kelemahan Jisung.

"Paman, ada obat penenangkan? Aku minta sekarang juga ya?"

Ayah Eun Woo juga ikut prihatin oleh keadaan Renjun, lelaki manis itu ia berikan obat penenang. Namun, semua isi pil hampir saja Renjun minum semuanya.

𝒎𝒊𝒏𝒖𝒎 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝒎𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒚𝒂?

Hampir saja, kalo tidak ada Jisung yang langsung memukul pil ditangan Renjun maka sudah di pastikan bagaimana nanti keadaan Renjun.

"Lo gila?! Pikiran lo mulai ngawur Renjun! Paman maaf, Renjun harus aku bawa pulang sekarang" Jisung lantas menggendong Renjun yang pasrah dengan perilaku Jisung.

Di depan rumah Renjun, Jisung juga ikut masuk kedalam akibat dipaksa oleh mama Huang. Kasian juga anak yang direpotkan oleh sosok Renjun anaknya.

"Maaf ya, Renjun emang suka ngawur kalo pikiran dia kacau"

"Gapapa tan, tapi boleh aku tau gimana keadaan Renjun selama ini?"

Mama Renjun menatap was-was, Renjun anaknya masih disebelah dia. Takut-takut Renjun nanti marah padanya dan tidak mau bicara.

Mama Huang izin mengantar Renjun ke kamar anaknya itu, setelahnya dia kembali lalu menghela nafas berat.

"Renjun, dia selalu kebangun tiap tengah malem sama kayak sekarang, dia sering ngeluh kalo deket kalian tiba-tiba jadi takut, dia waktu gak ada kalian juga sering menyendiri sebelum sosok Eun Woo berusaha mengubah kebiasaan dia"

"Tapi, tetep aja Renjun masih kebangun tiap tengah malam berujung dia selalu meminum obat tidur"

Lelaki yang awalnya hanya bertanya itu seketika mengeraskan rahangnya, urat-urat ditangannya terlihat, dan tangannya mengepal.

Dia merasa bersalah, Jisung berpikir dampak yang mereka berikan begitu besar dan ia harus mengatakan ini pada mantan Renjun yang lain.

'𝘔𝘢𝘢𝘧, 𝘮𝘢𝘢𝘧, 𝘮𝘢𝘢𝘧, 𝘴𝘦𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴𝘯𝘺𝘢 𝘨𝘸 𝘯𝘨𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘬𝘢𝘭𝘰 𝘭𝘰 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘢𝘭𝘪𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘳𝘢𝘴𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘦𝘳𝘪𝘵𝘢 𝘥𝘪𝘴𝘪𝘯𝘪, 𝘴𝘦𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘶𝘭𝘶 𝘨𝘸 𝘥𝘢𝘯 𝘊𝘩𝘦𝘯𝘭𝘦 𝘨𝘢𝘬 𝘯𝘢𝘩𝘢𝘯 𝘭𝘰, 𝘙𝘦𝘯𝘫𝘶𝘯' batin Jisung dengan raut yang sulit di artikan.

Jisung berdiri lalu berpamitan pergi sebelum ia akhirnya menaiki motornya dengan kecepatan penuh, ia marah pada diri sendiri.

Yang gagal menepati janji, yang gagal menjaga Renjun, yang gagal membuatnya bahagia dan yang gagal untuk tidak egois.

Semua perbuatan yang para mantan Renjun termasuk dia adalah hal yang salah, mereka tau. Tapi itu sudah terlabat untuk disadari.

Fake Love / renjun harem✅Where stories live. Discover now