17. PERMINTAAN MAAF.

16 7 0
                                    

Haloo

Sebelum baca jangan lupa vote ya guys gratis kok

Jangan lupa follow akun kita juga

Tiktok: storyjazlyn_
Instagram: @storyjazlyn_

Happy reading

Sabiru memarkirkan motornya digarasi rumahnya. Tadi dirumah Pelangi ia sampet bertemu bunda Pelangi dan Kakanya Pelangi namanya Janu.

Sabiru banyak sekali mengeluarkan keluhanya yang menganjal sejak tadi kepada Pelangi.

Sabiru juga sengaja tidak menjawab pesan dari sang bunda karna Sabiru tidak ingin mengabarinya dengan pikiran yang kusut.

Membuka pintu rumahnya dengan lampu yang masih terang.

"Biru pulang," ucapnya dan beberapa saat seseorang berlari kearahnya dan memeluknya.

"Kenapa gak jawab chat bunda Biru," Sabiru membalas memeluk sang bunda begitu eratnya.

"Bunda khawatir sama kamu, bunda takut kamu kenapa napa," ucap Kaila begitu paniknya setelah mendapatkan kabar dari Naufal bahwa Salah satu anggota Sagar Sky meninggal karna ulah musuhnya yang ingin membalas dendam.

Kaila begitu panik, ia takut Sabitu putranya satu satunya itu terkena ancam. Ia tau Sabiru sudah biasa tapi entahlah ia merasa tidak begitu tenang dengan kabar itu.

"Bun, maafin Biru." Sabiru memeluk kaki sang bunda, meminta maaf karna tidak bisa menjaga amanah dari sang bunda.

"Biru gagal bun," ucapnya lagi. Kaila mengusap puncak kepala Sabiru dengan lembut.

Kaila menggelengkan kepalanya tidak setuju. "Bukan salah kamu, Biru anak bunda udah ngelakuin yang terbaik buat anggotanya." Ucapnya menenagkan putranya itu.

Sabiru mendongkak melihat sang bunda. "Biru gagal lagi buat jaga anggota yang biru pegang bun, kejadian itu keulang lagi."

Kaila tau apa maksud Sabiru, Kaila pun tau dulu Kejadian ini terulang yang membuat Sabiru stress sendiri memikirkannya.

Kaila mencium kening putranya itu. Memberi sebuah senyuman agar putranya itu sedikit tenang. Kaila membantu Sabiru untuk duduk dikursi ruang tamu rumahnya.

Ia mengusap jejak air mata dimata putranya itu dengan lembut.

"Biru tau gak kenapa Ayah ngasih nama Sabiru Langit Sky Nash sama kamu?" Tanya Kaila, dan mendapat gelengan dari putranya itu.

"Sabiru melambangkan seseorang menjadi percaya diri dan selalu berusaha agar hidupnya dapat bermanfaat untuk banyak orang,"

"Langit ruang yang membentar diatas bumi, tempat beradanya bulan, bintang, matahari dan planet lainya,"

"Lalu Sky Menggambarkan galaksi yang indah di alam semesta."

"Dan Nash itu diambil dari nama belakang ayah kamu."

"Kamu itu orang yang selalu berusaha agar hidupnya bermanfaat untuk banyak orang kan?" Tanya Kaila.

Sabiru mengangguk seperti jawaban.

Kaila tersenyum. "Kamu udah bermanfaat bagi orang orang yang ada disekitar kamu kak, kamu udah lahir dan membantu bunda untuk hidup disini aja bunda udah bangga sama kamu,"

"Menjadi seorang ketua dan panutan untuk teman temanya aja bunda udah bangga sama kamu,"

"Tapi gak semua yang mereka lakuin itu salah kamu, justru kamu yang memberi mereka jalan kemana yang benar dan gak benar kan? Bunda udah bangga kamu udah bertahan disini Ru, bunda bangga." Jelas bunda mengusap kepala putranya itu dengan lembut. Membereskan rambut lebat milik Sabiru itu dengan telaten.

"Bunda bangga udah lahirin kamu sama Senja disini, bunda beruntung punya kalian." Ucapnya lagi.

Andaikan kamu tau Sabiru sekuat itu mas, kamu pasti akan bangga padanya. Ucap kaila direnung hatinya.

"Ayah pasti bangga sama Biru kan bun?" Tanya Sabiru.

Kaila mengangguk. "Ayah pasti bangga kak, dia pasti beruntung karna putranya ini tumbuh besar dengan hebatnya."

Sabiru juga berharap itu akan terjadi. Tapi setelah kejadian itu apa ayah bakal bangga sama Biru?

Sabiru memang rindu pada ayahnya, rindu perhatianya, rindu pelukan dan kasih sayangnya. Sabiru benar benar rindu.

Bunda ngajarin Sabiru banyak hal didunia ini. Bunda ngajarin Biru agar berguna bagi orang lain. Bunda ngajarin Biru untuk melihat dunia dengan indahnya saja.

Bunda ngajarin Sabiru bagaimana menghadapi dunia yang gak adil padanya. Memberikan semangat padanya agar hidup bahagia dan nerima rasa sakit yang dunia kasih padanya.

Memaafkan sesuatu yang memang sudah direncanakan tuhan padanya. Menerima segala takdir tuhan yang direncanakan padanya.

Menerima kenyataan pahit dengan sabarnya. Menerima rasa cinta orang lain untuk melihat bahwa manusia tidak banyak yang jahat.

Selalu baik hati, dan memanusiakan manusia. Menerima dengan ikhlas jika hati yang diterima tidak sesuai kenyataan.

SABIRU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang