30. PUTUS?

15 3 0
                                    

Haloo

Sebelum baca jangan lupa vote ya guys gratis kok

Jangan lupa follow akun kita juga

Tiktok: storyjazlyn_
Instagram: @storyjazlyn_


Happy reading

BUGH!

"Gue peringatin lo buat kagak kasih tau siapa pun!" Ancam pria itu.

"Gue tau lo pelakunya. Lo mau apa lagi sih?" Tanyanya.

"GUE CUMAN MAU SABIRU HANCUR!" bentaknya.

"Gak cukup sampe sini? Setelah lo berkhianat kaya gini, gue yakin Sabiru kagak bakal maafin lo."

"Gue bodoamat soal Sabiru, karna dia cuman milik gue seorang. Mau sehancur apa pun Sabiru, mau dia sampe mati pun. Gue harus bisa milikin dia!"

Ucapan pria itu membuatnya mengepalkan tangannya kuat kuat, menahan emosi yang bisa ia keluarkan begitu saja.

🩵

Sudah 2 hari Pelangi sangat susah untuk ia hubungi. Sabiru benar benar dibuat kalut oleh gadis itu. Kemana Pelangi hingga panggilan dan pesannya tidak wanita itu jawab.

Tok Tok Tok

Disini lah Sabiru berada. Dipekarangan rumah wanita itu.

Cklek

Pintu besar itu terbuka menampakan seorang pria yang ia bisa tangkap adalah kaka laki laki Pelangi.

"Mau apa lo kesini?" Tanyanya.

"Pelangi ada?" Tanya Sabiru.

"Pergi." Ucapnya hendak menutup pintu itu.

"Please, gue cuman mau ketemu adik lo." Ucap Sabiru menahan pintu itu yang akan tertutup.

"Gue bilang pergi!" Bentak Janu.

"Gue cuman mau ketemu adik lo, dia ada dikamarnya kan?" Sabiru menerobos masuk kedalam rumah itu. Memang tindakan Sabiru itu sungguh tidak sopan. Tapi Sabiru sangat tau bahwa orangtua wanita itu sedang tidak berada dirumah, makanya ia nekat untuk masuk kedalam rumah itu.

Bugh

"Anjing!, lo denger gue ngomong atau kagak hah! Pergi!" Janu menarik Sabiru untuk pergi setelah memberi pria itu sebuah bogeman yang membuat luka dipelipis Sabiru.

"Nu, gue tau lo benci gue tapi gue lagi butuh Pelangi. Please," mohon Sabiru kepada Janu.

"Pergi gue bilang!"

"PELANGI!"

"PELANGI! PLEASE TURUN!" Teriak Sabiru agar gadis itu mendengar.

Sabiru sungguh tidak paham mengapa Pelangi tiba tiba menjauhinya. Setidaknya Sabiru diberi penjelasan.

"Kaka aku pulang!" Seru seseorang dengan suara yang sangat ia kenal.

Disana, didekat pintu ia bisa melihat Pelangi dengan pakaian yang sepertinya ia ketahui untuk bermain. Tapi Satu orang sukses membuatnya terdiam.

Leo, pria itu berada dibelakang Pelangi.

"Dari mana?" Tanya Sabiru memdekat kearah gadis itu berada.

Satu hal yang bisa membuatnya terdiam. Saat Sabiru memdekatkan kearah gadis itu, Pelangi melangkah mundur satu langkah darinya.

"Ngapain kesini?" Tanya Pelangi kini menatapnya.

"Ya ketemu kamu," jawab Sabiru dengan senyuman.

"Masih bisa lo nampakin muka lo disini? Berani juga ya lo?" Ucap Pelangi.

Sabiru mengerutkan kening binggung. "Gi, kenapa kaya gitu?" Tanya Sabiru hendak memegang tangan gadis itu namun ditepis begitu saja.

"Kemana aja Sabiru? Setelah berduaan di hotel lo bisa bisanya masih dateng kesini?" Sabiru sangat tidak paham.

"Apa Gi? Aku gak paham sama ucapan kamu," Sungguh Sabiru sangat tidak paham.

Pelangi dengan segenap emosi mengambil ponsel yang berada didalam tas selempangnya lalu memperlihatkan sebuah foto yang....

"Gi, itu bukan aku!" Sabiru membela.

"Gimana bukan lo, liat!" Pelangi menzoom wajahnya.

"LIAT! INI LO!" Pelangi membentaknya.

"Gi, aku gak mungkin ngelakuin itu, aku berani sum-"

"JANGAN PERNAH LO BERSUMPAH ATAS DOSA YANG LO PERBUAT SABIRU!"

"Tapi aku gak mungkin ngelakuin itu Gi, leo aja ada sama aku hari itu." Sabiru menatap Leo sahabatnya untuk menjelaskan bahwa itu tidak benar.

"Ru, gue aja kagak tau soal itu anjir." Ucap Leo membuat kerutan emosi Sabiru terlihat saat ini.

"Dengarkan, lo bohong ru. Mending lo pergi dari sini!" Ucap Pelangi.

"Gi please, aku mohon. Kamu harus percaya sama kamu kali ini aj-"

"Dan gimana gue bisa percaya sama lo Sabiru?!" Ucapan Pelangi membuatnya bungkam.

"Gi kit-"

"Kita putus." Sabiru terdiam saat mendengar perkataan gadis itu.

"Gi enggak, aku bakal cari tau siapa yang sudah menjebak aku kaya gini. Please jangan putus aku mohon," Sabiru sangat memohon untuk Pelangi tidak menyebutkan kalimat itu.

"Pergi," Pelangi mendorong lelaki itu dan melangkah pergi kearah kamarnya.

"Gi sebentar. Gi tunggu!"

"Pergi!" Janu mendorong Sabiru untuk segera pergi dari sini sekarang juga.

Sabiru mengepalkan tangannya kuat kuat hinga urat nadinya itu terlihat. Ia pergi melangkahkan kakinya menuju motornya berada.

Pergi dengan keadaannya yang benar benar dibuat kacau malam ini.

Pelangi meninggalkan dirinya dengan tubuh yang mulai bergetar. Bukan itu yang harus ia ucapkan kepada Sabiru barusan. Ia sangat merasa bersalah, hadirnya dan Leo sudah membuat Sabiru terdiam dengan emosi.

Pelangi salah, bukan itu yang harus ia ucapkan kepada Sabiru. Pelangi menyesal.

Dan kini Di bawah langit jakarta yang meredup, motor sport hitam devan melaju bersama dinginnya angin yang menusuk nadi nadi, Lelehan air mata yang keluar dari sudut matanya itu sudah memberitau bahwa ia sangat lelah.

Hari ini ia belum mengetahui siapa dibalik pembunuhan itu, selama 2 hari ia mencari siapa dan atas dasar apa mereka menuduh Sagar Sky melakukan ini. Besok adalah penentuannya.

SABIRU (END)Where stories live. Discover now