55. Calling.

1.3K 203 87
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Karena sehabis menikah mereka masih ada jadwal dan itu gak bisa di tunda sama sekali, Soobin gak ada waktu sama sekali untuk beres-beres semua barang-barangnya yang ada di dorm.

Makanya untung saja hari ini gak ada jadwal, jadi Soobin bisa membereskan barangnya untuk pindah ke rumah baru.

Sedih sih, dia dari awal debut sampai sekarang tinggal disini lalu harus pindah ke rumah baru, tapi mau bagaimana lagi? Dirinya itu sudah menikah walaupun menikahnya dengan sesama anggota di grupnya sendiri.

Bukanlah lebih baik tinggal di rumah sendiri di banding bergabung dengan orang lain, walaupun orang lain itu sudah Soobin anggap seperti adik-adiknya sendiri.

"Maaf ya kalian jadi ngebantuin aku," ucap Soobin yang melihat para anggotanya itu pada membantunya.

Malah lebih sibuk tiga orang cowok di hadapannya itu di bandingkan dirinya.

"Gak masalah, lagipula kami excited kakak mau pindah walaupun tetap saja sih ada perasaan sedihnya," balas Taehyun yang malah menyuruh Soobin untuk duduk saja di sofa.

Tapi Soobin dengan cepat menolak, dirinya gak bakalan bisa mengecek barang-barangnya kalau hanya duduk doang.

Lagipula dia itu hanya sedang hamil, bukan sedang sakit, jadi gak selalu di suruh untuk istirahat aja, nanti ujungnya dia bakalan malas.

"Kalian gak ada yang bantu kak Yeonjun?" tanya Soobin yang dibalas dengan gelengan oleh tiga cowok di hadapannya itu.

"Sudah di tawarkan bantuan kok, tapi kak Yeonjun menolak, entah dia takut kami masuk ke dalam kamarnya, mungkin aja nyimpan majalah dewasa," ucap Beomgyu yang menoleh kearah lain saat Soobin menatapnya dengan tajam.

Benar-benar deh Beomgyu kalau gak buat dia kesal sepertinya bisa sakit.

"Oh iya, lukisan di kamar kakak mau di bawa juga?" tanya Kai yang tiba-tiba kembali membahas tentang lukisan itu.

"Gak deh, disini aja, lagipula nanti saat di rumah aku bakalan buat sendiri dan langsung aku pajang deh di sana," balas Soobin sambil tersenyum lalu menoleh kearah beberapa lukisan di kamarnya itu.

Lukisan ala-ala Soobin, tampak abstrak sekali, gak tau itu lukisan apa, ya kalau kata Renjun sih itu lukisan abstrak.

Tapi dia masih tetap ingat dengan ucapan Beomgyu dan Taehyun tentang lukisan pertamanya saat itu, mereka bilang anak sd juga bisa buat beginian.

Sebenarnya Soobin itu bisa saja menahan ejekan mereka, tapi hatinya terasa sangat sensitif sekali mendengar ucapan mereka saat itu makanya dia langsung menangis gak berhenti-henti sama Yeonjun pulang dan Soobin akhirnya baru bisa berhenti dari menangisnya.

Ya kalau di lihat-lihat lukisannya itu memang jelek sih, dia yakin orang-orang di dorm ini termasuk suaminya itu memuji lukisannya dengan setengah hati agar dirinya gak kembali menangis seperti saat itu.

Lagian mana ada yang mau memuji lukisan jeleknya itu dengan sepenuh hati.

Berbeda dengan lukisan Renjun yang ada di ruang tamu itu, lukisan tersebut baru pantas di berikan pujian sepenuh hati,

"Lah kakak kenapa diam aja? Pusing? Makanya sudah aku bilang duduk aja, biar kami yang beres-beres barang kakak," tanya Taehyun sambil memegang lengan Soobin.

Soobin langsung menoleh sambil melihat tangan Taehyun yang masih berada di lengannya itu.

"Aku baik-baik saja, mungkin aku perlu duduk sebentar, maaf ya."

"Maaf buat apaan coba? Kakak kan gak buat salah," balas Beomgyu yang mendengar leader mereka itu hobi sekali berkata maaf.

Padahal gak ada salah sama sekali, ya terlalu baik emang gini sih, masalah sepele aja langsung minta maaf.

Rewind -yeonbin✔Место, где живут истории. Откройте их для себя