57. Sorry.

1.5K 199 26
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Padahal sebenarnya Soobin bersama para anggota yang lainnya itu sudah pernah berkunjung ke rumah Yeonjun, tapi tetap saja ketika Soobin kembali datang kesini dirinya tetap kagum.

"Kenapa malah melamun disini? Ayo masuk," ajak Yeonjun yang baru saja mengeluarkan koper milik mereka berdua.

Soobin melirik kearah Yeonjun yang tersenyum, "Selamat datang ke rumah baru kita."

Hanya dengan kalimat seperti itu saja Soobin sudah merasa malu.

"Ayo masuk," ajak Yeonjun lagi sambil menarik kopernya diikuti oleh Soobin yang melakukan hal yang sama.

Ketika pintu rumah ini terbuka, Yeonjun segera masuk begitu juga dengan Soobin yang masuk sambil menarik kopernya.

Soobin langsung terfokus ke sebuah bingkai besar dan ada foto pernikahan mereka terpasang di dinding.

"Aku perasaan tidak pernah menerima foto tersebut?" tanya Soobin yang berhenti menarik kopernya lalu berjalan mendekat ke foto pernikahannya itu.

Benar-benar membuatnya senang saat melihatnya, Soobin bisa melihat dirinya yang ada di dalam foto tersenyum sangat bahagia di sana.

"Ah ini diberikan oleh pihak agensi, makanya kamu tidak pernah menerima foto ini," jawab Yeonjun yang juga ikut mendekat ke foto tersebut.

Soobin hanya tersenyum, setidaknya foto itu bisa membuat dinding rumah ini tidak terlihat sepi.

"Mau lihat kamar kita?"

"Mau, tapi sebentar lukisan siapa?" tanya Soobin yang langsung berjalan mendekat ke sebuah lukisan indah yang terpasang tidak jauh dari foto pernikahan mereka tadi.

Yeonjun yang melihat itu tersenyum, "Dari dokter kandungan favoritmu."

Hanya mengatakan hal itu saja Soobin tentu saja mengetahui siapa yang memberikan lukisan ini.

"Emangnya kapan Renjun memberikannya ke kakak? Tidak mungkin saat di acara pernikahan bukan?"

"Beberapa hari yang lalu, bukan Renjun yang memberikannya secara langsung, dia hanya mengantarkan lukisan ini melalui orang lain," balas Yeonjun sambil memeluk Soobin dari belakang.

Soobin terlihat biasa saja di peluk dari belakang oleh suaminya itu.

"Ah aku pikir dia memberikannya langsung ke kakak."

"Renjun awalnya berpikir begitu, tapi dia takut kamu cemburu karena menemuiku secara diam-diam begitu," balas Yeonjun yang bisa mendengar Soobin langsung mendengus mendengar balasannya barusan.

Padahal kenyataannya saat lukisan ini datang, orang lain yang menerimanya, lebih jelasnya pelayan di rumah ini.

"Aku gak mungkin cemburu."

"Yakin?"

"Yakinlah," balas Soobin dengan cepat membuat Yeonjun hanya tersenyum lalu melepaskan pelukannya dari tubuh Soobin.

Soobin lalu melihat ada seseorang yang baru saja muncul dari arah dapur, wanita paruh baya tersebut membawa nampan berisikan dua gelas minuman.

Lebih jelasnya sih Soobin langsung cemberut ketika melihat segelas susu di antara dua gelas tersebut.

"Waktunya minum susu, Soobin, kamu tidak boleh melewatkan hal tersebut," suruh Yeonjun sambil memegang tangan Soobin agar mendekat ke meja.

"Terima kasih, bi."

"Sama-sama."

Soobin duduk sambil memegang gelas berisikan susu tersebut, namun matanya melirik kearah wanita paruh baya tersebut.

Rewind -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang