RST 19

529 67 6
                                    

Disinilah Seokjin berada, di rumah Appa dari sang kekasih. Ia tidak sendiri ada Mingyu serta Jung Yoongi.

"Jadi kamu putra sulung dari Kim Namjoon?" nada suara Jung Hoseok lembut namun tegas.

"Iya, saya minta maaf jika baru hari ini bisa menemui Anda."

"Kalau Jungkook tidak menghilang, pasti kamu tidak akan pernah ke rumah kami," sindir Yoongi.

"Yoongi jaga perkataanmu!"

"Fakta."

"Maafkan putra paman."

"Saya yang seharusnya meminta maaf pada Anda dan Jung Yoongi-Ssi karena tidak bisa menjaga Jungkook," Seokjin berdiri lalu membungkukkan tubuhnya 90 derajat.

"Apa yang kamu lakukan," Hoseok langsung memberikan kode agar Seokjin tidak melakukan hal tersebut.

Yoongi terkejut, ia tidak menduga jika tamunya akan melakukan hal itu.

Biar bagaimanapun Seokjin lebih tua usianya semestinya ia sopan terhadapnya.

"Mingyu, paman tanya apa kamu diminta oleh Eomma Jungkook agar menjemputnya?"

"Iya paman."

Hoseok langsung menghubungi isterinya, namun dicegah oleh Yoongi.

"Kita tidak bisa gegabah dalam hal ini, Yoongi takut hal buruk terjadi pada Kookie."

Hoseok baru sadar, ia tidak ingin berbuat hal yang sama seperti lima tahun silam. Kali ini ia harus lebih berhati-hati.

"Nak Seokjin dan Mingyu pulanglah, jika ada perkembangan saya hubungi."

Seokjin menyetujui permintaan Jung Hoseok. Keduanya berpamitan ditemani oleh Yoongi.

"Seokjin ssi saya minta maaf atas perlakuan saya tadi," tutur Yoongi ketika berdua.

"Saya seharusnya yang minta maaf."

"Kim Jimin benar adik Seokjin-Ssi?" tanya Yoongi tiba-tiba.

Seokjin terkejut,"Dari mana Yoongi-S6si tahu tentang adik saya?"

"Dia mantan tunangan almarhum Jung Hyungi, kembaran saya."

"Mwo???"

*
*
*

Seokjin berada di rumah keluarganya, ia sengaja. Ia ingin mengetahui tentang Jimin, mengapa ia tidak tahu tentang pertunangan adiknya, Jimin.

Apa yang sebenarnya disembunyikan oleh keluarganya? Inikah alasan eommanya yang bersikeras untuk menghalangi hubungannya dengan Jungkook?

Jungkook...

"Dimana kamu sayang?" batinnya.

Ting

"Dia aman, untuk sementara jangan hubungi kami dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Dia aman, untuk sementara jangan hubungi kami dulu. Usahakan agar Seokjin ssi dan Mingyu tidak bertemu. Setelah kondusif akan saya hubungi."

Sebuah pesan dari Yoongi membuat Seokjin tenang, meski masih penasaran. Sudah waktunya ia harus bertanya pada Jimin perihal masa lalunya.

Keesokan paginya, Seokjin mencari keberadaan Jimin, namun ia harus hati-hati perihal ini.

"Eomma, Jimin dimana?"tanya Seokjin.

"Semalam kapan datang?"

"Eomma, Seokjin tidak mau berdebat pagi ini, saya ingin tahu Jimin dimana?"

"Tumben kamu menanyakan adikmu, bukankah kamu sibuk dengan Jungkook mu itu?"

"Kamu memiliki hubungan dengan anaknya Jung?" tiba-tiba Namjoon muncul. "Putuskan hubunganmu dengan anak Jung tersebut!"

Seokjin menarik nafas dalam-dalam, ia tidak ingin menanggapi hal ini. Seokjin berlalu meninggalkan kedua orangtuanya, sebelumnya ia membungkuk memberi hormat.

Saat ini fokusnya, Kim Jimin.

"Yak Kim Seokjin, selangkah kamu melangkahkan kakimu, jangan harap kamu bisa kembali ke rumah ini!" hardik Namjoon.

Seokjin menghentikan langkahnya, ia berbalik...

"Bukankah sudah lama saya bukan penghuni rumah ini? Kalau bukan karena Eomma, Taehyung dan Jimin, saya tidak akan mengingatkan kaki saya."

Seokjin meninggalkan rumah...

Irene menangis, "Eomma hanya tidak ingin hal yang sama terjadi pada mu."

Namjoon akan memeluk Irene, namun ia terlanjur berlalu.

*
*
*
"Kamu disini?"

Jimin terkejut, hyungnya sudah di belakangnya.

"Hyung kok tau aku disini?"

"Feeling seorang Hyung."

Jimin tersenyum, Seokjin duduk di sampingnya.

Kedua menikmati semilir angin yang berhembus lembut di studionya.

"Jung Hyungi," ucap Seokjin pelan.

Jimin menoleh, " Da... ri mana hyung mengetahui nama itu?" bibirnya bergetar.

"Dia kakak dari kekasih Hyung. Kamu tahu kabar dia?"

Jimin menggeleng, air matanya mengalir begitu saja, tubuhnya tergoncang. Seokjin mendekap tubuh sang adik.

"Mianne," bisiknya lembut.

30 menit setelah Jimin merasa tenang.

"Boleh hyung tahu tentang dia?"

Jimin membuang nafasnya perlahan, dia menutup mata.

"Hyungi hyung senior Jimin sewaktu sekolah menengah, hobi kami sama yaitu dancer. Kami berdua memiliki hubungan yang sangat bahagia saat itu, hingga ketika Hyungi hyung masih kuliah kami sepakat untuk menikah karena..."

Jimin terdiam sejenak seolah berat untuk menyampaikan.

"Hyung tidak memaksa kalau kamu tidak sanggup untuk..."

"Jimin hamil," potongnya.

Seokjin terkejut mendengar pengakuan dari adiknya.

"Eomma , Appa tahu kalau kamu hamil?"

"Hyungi hyung yang datang ke rumah langsung. Awalnya Appa menyetujui hubungan kami, hingga akhirnya keluarga besar datang untuk pertunangan."

"Entah mengapa tiba-tiba Appa serta Eomma Hyungi hyung menolak, tanpa memberi penjelasan apapun."

"Sejak saat itu kami berdua backstreet dengan bantuan dari Eomma hingga malam naas itu... Hyungi hyung menghilang bersamaan itu Jimin kehilangan putra kami."

Jimin menunduk membelai perut ratanya, Seokjin terpukul dengan yang dialami oleh adiknya. Ia merengkuh tubuh mungil sang adik.

*
*
*

Jangan lupa vomentnya terimakasih 🤗
Borahe 💜🐹🐰💜

Semoga bisa dapat clue-nya 🧐

RestuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang