Berawal Dari Sini

72 3 0
                                    

Melvin POV

Kalian pernah nggak ngerasain bahwa hidup ini, ya gitu-gitu aja. Dibilang hambar juga nggak, tapi kalau lagi dengerin cerita temen-temen kayaknya hidup kita tuh.. ya gitu-gitu aja.

FYI, saat ini gue udah di usia 31 tahun, dikaruniai seorang anak, dan seorang istri yang cantik. But.. bukannya gue nggak bersyukur, tapi kehidupan ini kaya.. ini bukan gue. Gue cuma lagi ngejalanin lakon yang dikasih aja sama Tuhan. Seneng, bahagia.. tapi gue dilain sisi merasa kasian sama diri gue yang nggak bisa sepenuhnya jadi seorang Melvin Noe Suratpradja yang seharusnya, yang semau hatinya.

Katanya sih ini karena gue udah dewasa, tapi nyatanya, menurut gue, gue cuma nggak mau cari masalah, main aman, zona nyaman, dan terus sampe nanti gue mati kali.

Pernah? Kalian ngerasain yang gue rasain juga? Hahaha.. miris.

*tuuut* (ceritanya hp bunyi)

"Halo bunda, gimana?"

"Ayah di mana? Ini udah mau jam 6 sore tapi belum sampe juga?"  ujar seseorang di sana, hehe matane seseorang, yong itu bojoku toh. Kita mutusin untuk manggil Ayah Bunda setelah tahu kalau istri mengandung anak pertama kita dulu.

"Ayah lagi isi bensin bunda, ini udah deket kok, yang pom deket sekolah anak kita itu lho, kan udah deket sama rumah,"

"Ooh, yaudah hati-hati ya, perasaan Bunda dari tadi nggak enak,"

"Haha, apa sih Bunda, banyakin doa, iya ayah akan hati hati kok.."

Setelah istri gue nutup telfonnya, gue memajukan mobil yang lagi gue bawa, hehe mobil tua hasil nabung tiga tahun, "Seratur Ribu ya mba," ujar gue sambil ngebuka tutup tangki bensin.

"Sudah pak, seratus ribu.."

Gue merogoh kantong celana belakang, ngambil dompet yang juga sama lusuhnya sama celana gue saat ini, maklum kita punya prinsip kalo belum rusak pantang buang barang.

"Ini ya mba, terimakas.."

DUAR!

Melvin POV END

DUAR!

Suara ledakan terdengar dari bagian tangki bensin milik Melvin, ternyata ada percikan api yang belum diketahui penyebab pastinya, dan itu mengakibatkan ledakan besar yang tentu juga meledakkan mobil Melvin.

Melvin yang tidak sempat bereaksi, ikut meledak dan terbakar bersama mobilnya..

Seketika pandangan Melvin menggelap karena begitu cepat, bahkan ia tidak merasakan panas api yang menjalar ke tubuhnya.

...

..

.

"Vin! Bangun! Ini udah siang!"

Melvin yang masih setengah sadar mengerjapkan matanya, melihat ke sekelilingnya, ruangan serba kuning hitam, kasur yang empuk, dan gedoran pintu yang semakin keras dan jelas ia dengar.

"Hah?"

Melvin mencoba mencerna sekelilingnya, bukankah tadi ia sedang berada di pom bensin? dan tangki bensinnya...

Melvin melompat dari kasur dan membuka pintu kamarnya.

"HAH! Ma.Mamah!?" Melvin terkejut melihat Ibunya yang sedang berdiri di depan pintu kamar, sudah rapih mengenakan jas sambil menenteng tas kecil di tangannya.

"Heh? Kenapa kamu? Keringet sampe basah gitu?" tanya Ibu Melvin bingung

"Ah, aku.. ng kok Mamah di sini?"

Melvin makin bingung, Ibunya yang sudah pergi terlebih dahulu 2 tahun sebelum ia menginjak kepala tiga itu kini berdiri di depannya, sehat, dan anggun.

"Ya mamah mau bangunin kamu, udah mau jam 7 ini, kamu nggak sekolah?"

Second LifeDonde viven las historias. Descúbrelo ahora