06

8.8K 763 11
                                    

Warning typo beterbaran dimana-mana!!!








“Apah kok bisa!” teriak Evan kaget melihat Reza yang menang dari Raja dengan dua babak berturut-turut.

Sedangkan Raja yang masih tidak percaya oleh orang yang telah mengalahkannya dan merasa bingung dengan Reza bagaimana dia bisa mahir dalam berjudi apakah dia mengetahui trik permainan yang sering Raja mainkan.

“Ternyata orang kayak lu kayaknya bandar judi juga,” pikir Raja yang di utarakan oleh Reza namun Reza yang melihat itu hanya masa bodo dan pergi ketempatnya.

Dan tidak lupa jika dia pergi tidak dengan tangan kosong melainkan dengan uang yang di bawa Dengan koper yang menyesuaikan jumlah uang tersebut.

“Kayak Raya nih gue.”

“katanya lu mau ngehancurin Alexa dulu, kok Raja dulu?”

“belun di mulai besok baru di mulai,” ucap Reza bangga dengan hasilnya.










Keesokannya paginya satu sekolah mendengar berita heboh tentang kelicikan Alexa yang memfitnah Reza itu semua tiba-tiba terpampang oleh media sekolah yang biasanya digunakan oleh sekolah ini untuk memberikan berita-berita penting tentang sekolah mereka.

Sejak saat itu kehidupan Reza penuh dengan ketentraman tidak ada yang mengagunya lagi kecuali geng-geng tidak jelas tapi tidak apa-apalah yang penting Reza sudah bebas dengan tatapan menjengkelkan itu.

“Reza,” Panggil seseorang saat Reza sedang makan dikantin.

Byurrr..

Alexa orang itu langsung saja melempar minuman kearah wajah Reza tanpa berfikir banyak orang yang melihatnya.

Byurrr

Dan air itu di lempar kembali ke wajah Alexa menggunakan minuman Reza tentu saja bukan Reza yang melempar minuman itu justru dia kesal ada yang mebuang-buang minumannya yang belum sempat dia minum.

“Eh lonte berani lo nampakin muka disini pergi lo!” kesal Algun lalu seisi siswa dan siswi di kantin saling mensoraki Alexa yang sudah namanya tercemar.

“Awas lu yah gue bakal kasih tau Raja biar lu dihajar habis-habisan!”

Reza hanya tersenyum miring mendengar penuturan dari Alexa lalu berfikir apa Raja akan menepati janjinya tapi bodo amat lah yang penting Reza sudah aman dan nama Reza sudah tidak tercemar lagi mengingat hasil jeri payah Reza untuk memperbaiki namanya yang sempat tercemar karena Reza yang sebelumnya berada di jiwa ini.




Flashback


Jam sembilan malam tentu saja Reza belum pulang kerumahnya masih ada urusan yang lebih penting dari itu dia menunggu seseorang yang suka mencari berita yang ada disekolahnya, kabarnya orang itu akan datang pada malam hari kek sekolah untuk mencari pembahasan penting di jurnal nya.

“Eh Lo yang suka update tentang berita hot di sekolah kan, gue punya bahan buat lo.”

Flashback end

Setelah pulang sekolah tidak lupa Algun menghampiri kelas Reza hanya untuk pergi keparkiran bersama. Mereka terus berbincang-bincang dijalan menuju parkiran mengenai banyak hal jangan lupakan Algun dengan seribu ceritanya yang selalu ingin diceritakan oleh Reza.

“Menurut gue, gue udah gak butuh temen banyak cukup lo ajah itu udah cukup,” ucap Algun membuat Reza yang mendengar itu agak sedikit tersipu malu.

Tidak ingin Algun melihat wajahnya yang tersipu Reza segera menyalakan motornya namun sebelum itu suara motor yang tidak mengenakan terdengar.

“Yah motornya gak bisa nyala,” kesal Reza melihat motor itu tidak menyala namun Algun hanya tersenyum senang mengingat berati ada banyak waktu untuk bersama Reza.

“Ku lihat motor butut mu itu sepertinya rusak, gue nawarin tumpangan buat elu mau yah sekalian lu punya kesempatan buat deketin gue,” tawar Raja membuat Algun kesal melihatnya ada apa dengan anak itu sedangkan Reza yang melihat itu hanya mengerutkan keningnya bingung.

“Gak minat, ayo gun kita ke bengkel terdekat ajah,” Ajak Reza dan Algun pun langsung mengangguk.

“Eh gun lu bisa naik mobil gue,” tawar Alga namun Algun hanya ber oh ria saja lalu pergi melewati Alga.

“Keknya Reza udah kagak minat ama lu bos.”




“Si Raja belagu bat kalo disekolah mentang-mentang ortunya kaya, padahal sama-sama minta duit juga ke ortu,” Kesal Reza mengingat wajah Raja yang sangat menyebalkan jika diingat di otaknya.

Algun yang melihatnya Reza yang menggerutu hanya mengedipkan matanya apakah dia lupa kalo Reza yang dulu sangat tergila-gila dengan Raja lalu sekarang Reza berubah drastis  kok aneh banget yah, batin Algun bingung.

“Mas motornya udah bener.”

“Oh Iyah berapa?”

“Lima puluh ribu,” sontak mendengar harga segitu Reza hanya melototkan matanya kaget.

“Kok sekarang pada mahal banget, dua puluh kali bang.”

“Yah mas dua puluh mah harga waktu bapak saya masih ngejar ibu saya.”

“Maksud?” bingung Reza dengan ucapan tukang bengkel itu.

“Ya Udah nih bang saya bayarin,” lalu Algun pun memberikan uang lima puluh pas kepada penjual itu.

“Ternyata yang berubah bukan uangnya ajah harganya juga njirr,” gumam Reza sambil menaiki motornya dan disusul oleh Algun yang naik di tempat penumpang.


“Reza.”

“Hemm.”

Reza masih fokus pada jalanan saat menaiki motornya sedangkan Algun sepertinya ada sesuatu yang akan dia bicarakan.

“Lu udah kagak ngejar-ngejar Raja lagi?”

“Gak,” Ucap Reza singkat membuat Algun yang mendengarkannya hanya bisa tersenyum sendiri saja di belakang Reza yang tidak mengetahuinya.











REZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang