17

4.9K 368 3
                                    

Warning typo beterbaran dimana-mana!!








“Akhh sial aku dimana?” bingung Raja saat terbangun dari pingsannya.

Dia pun melihat-lihat kearah sekitar dan ternyata dia berada di sebuah kamar dengan kaki tangan yang di ikat.

Raja pun mengingat-ingat kembali apa yang terjadi dengannya dan yang dia ingat adalah saat Alga memberi tahu jika Reza berada di parkiran bawah dan dia berlari ke arah parkiran tersebut namun saat dia sudah sampai di sana tidak ada orang yang dia cari melain seseorang yang tiba-tiba membekap mulutnya menggunakan kain yang sepertinya sudah di beri bius.

“Tolong!” teriaknya penuh panik sambil berusaha untuk melepaskan dirinya dari ikatan tali di tubuhnya.





Rega sekarang sedang berada di dekat sebuah rumah besar yang di dalamnya terdapat keponakannya yang sedang di sekap.

“Reza gue udah kirim lokasinya, lo hati-hati dari jarak dua kilometer dari sini udah ada penjagaan,” beritahu Rega kemudian diapun mematikan teleponnya.

Sekarang mereka semua mengendarai motornya membelah jalanan dengan gelapnya malam dan juga menaikan gasnya agar bisa lebih mengebut untuk segera sampai ketempat tujuannya.

Setelah sampai mereka dari arah kejauhan di hadapan oleh lima orang dan dari arah kejauhan Reza pun mengeluarkan senjata tembaknya.

Dor

Dor

Dor

Mereka semua pun tergeletak di tanah dan Reza beserta yang lain terus melajukan motor mereka ketempat dimana Rizal menyekap Raja.

Disisi lain tak jauh berbeda Raga juga mengendarai motornya dengan kecepatan rata-rata untuk menuju tempat di mana anaknya di sekap.

“Tunggu ayah, Raja,” ucapnya berdoa agar sang anak baik-baik saja di sana, kemudian menancapkan gas dengan kecepatan lebih tinggi.


“Rega kau segera masuk setelah aku, aku akan menyelesaikan yang di luar terlebih dahulu.” Reza lalu menggas motornya masuk kedalam arena musuh dan langsung saja para penjaga di sana siap mengepung Reza.

Dor

Dor

Dengan keahlian menembaknya dan bela dirinya Reza satu persatu menjatuhkan lawannya walaupun dia kadang-kadang juga mendapatkan pukulan di tubuhnya.

Kemudian Ramos dan Evan pun masuk kedalam arena pertarungan itu membantu Reza yang hampir kewalahan, “Reg masuk!” segera saja Rega masuk di temani alunan oleh Antoni dan Algun.

Di saat mereka sedang fokus bertarung dan hampir memenangkan pertarungan ini tiba-tiba Alga datang dengan pasukan barunya.

“Anjing lah!” teriak Evan kesal.






“kalian cepat seger ke kamar atas biar aku yang berjaga di bawah,” perintah Rega, Antoni dan Algun pun menurutinya.

“Hey Tuan Rega.” sapa seseorang yang membuat Rega mengangkat senjatanya kearah orang tersebut yang ternyata adalah Rizal.

“Hey tidak usah terburu-buru.”

Dor

“Aku sudah tahu akal busuk mu,” ucap Rega yang selesai menembak Rizal hingga tewas.

“Raja!” teriak Antoni senang lalu dia kemudian berlari kearah Raja dan membuka ikatan itu.

Saat Antoni yang sedang sibuk membuka tali yang ada di tubuh Raja tiba-tiba ada Alga yang datang dari pintu masuk kamar itu dan menodongkan senjatanya kearah Antoni.

Dor

“Algun!” teriak Antoni panik berserta Raja yang sangat shock melihat Algun yang tertembak.

“Enggak ini Enggak mungkin,” lirihnya sambil menjatuhkan senjatanya, lalu segara mendekat kearah tubuh Algun yang tidak sadarkan diri itu.

“Algun, maaf.” sesal Alga yang langsung memeluk tubuh itu yang di penuhi oleh darah dari Algun.

“Algun enggak gun!” masih mencoba menyadarkan Algun namun saat dia mengecek pernapasannya sudah tidak ada lagi suara deru nafasnya dan itu benar-benar membuat Alga shock.

“Apa yang lo lakuin Alga!”

BUGHH

Raja sudah tak bisa menahan emosi mengingat tadi temannya mencoba membunuhnya tapi beruntungnya Algun yang menghalangi peluru itu mengenai tubuhnya.

Sedangkan Antoni masih shock dengan kejadian yang ada di depannya dengan Algun yang tubuhnya penuh di lumuri darah dan tergeletak tragis.

“ALGUN!” teriaknya dengan penuh pilu bahkan air matanya sudah turun saat melihat sahabatnya sendiri tergeletak dengan penuh darah dan jangan lupakan juga Raja yang masih sibuk memukuli Alga.

Alga yang melihat hal tersebut tidak terima dia merasa bahwa semua ini adalah sebuah kesalahan Raja dan dengan mata yang penuh kesedihan dia menatap Raja.

“Lo harus menderita bareng gue ja.”

Dor

Satu peluru kemudian mengenai dada Reza hingga tubuhnya tergeletak dan sesak menerpanya dia ingin bicara dan berteriak menyebutkan nama Raja  namun seperti ada yang menahan di dadanya dan buram menerpanya yang dia ingat adalah Raja yang meneriaki namanya dan kemudian Alga yang tertembak di bagian kepalanya oleh peluru Raga dan sudah di pastikan Alga telah mati atau tewas di tempat.

“Reza enggak mungkin!” panik Rega melihat Reza yang sudah tidak sadarkan diri sama seperti Algun dan Alga.

Sedangkan Raga yang melihatnya hal itu tidak bisa berkutik sama sekali. Dia hanya terpatung melihat Reza yang sudah membuat hatinya luluh tergeletak dengan mengenaskan sama dengan yang lainya.

“Antoni!” panggil Ramos yang langsung berlari kearah Antoni dan memeluk tubuh itu.

“Reza sama Algun mos.” isaknya di pelukan Ramos sedangkan Ramos yang melihat kejadian itu juga turut ikut sedih.

“Gue tahu Antoni, gue tahu yang terpenting ada lo yang masih baik-baik ajah yah,” bisiknya pada Antoni untuk menenangkannya.

Dan kejadian itupun berakhir dengan para anggota kepolisan yang datang dan membantu para korban yang terluka. Malam itu adalah malam paling kacau yang pernah di rasakan oleh mereka.









REZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang